인생 기회 (Life Chance)

1.6K 201 20
                                    

Beware of typo (edited)

Hari pertama berada di Busan (y/n) berandai menikmati pemandangan alam dipinggir pantai bersama Jeongsan sejak pagi, setidaknya itu yang seharusnya ia lakukan sebelum rencananya berubah total setelah suaminya menyusul. Dari rencana berjalan diatas pasir pantai yang lembut kini beralih pada kerasnya aspal pasar tradisional, ia menyesal menerima tawaran suaminya tanpa bertanya kemana tujuan pria itu. Jungkook mengajak mereka menikmati restoran masa kecil yang sering didatangi keluarganya, kebetulan ibunya juga menitip beberapa bahan masakan.

"pesankan satu untukku"

(y/n) terpaksa berkeliling mencari satu persatu bahan masakan titipan sang ibu mertua yang sudah tertulis rapih pada secarik kertas. Ia tak bergitu paham dengan tatanan pasar tradisional sedangkan suaminya harus mengantri pada restoran sup tulang yang ramainya bukan main. Ia berdoa agar tak tersesat dan menemukan toko tujuannya berdekatan agar ia tak membuang waktu membiarkan semangkuk sup tulangnya dingin.

Tangannya kini sibuk memilih ikan kering dan bahan laut yang ditulis ibu mertua dalam secarik catatan. Dalam hatinya sedikit menggerutu setelah mendapat pandangan aneh dari wanita tua yang berjualan disekitar. Siapa yang tak memandang aneh saat ada orang yang datang ke pasar dengan gaun bunga yang lebih cocok digunakan berjemur di pantai.

"permisi maaf mengganggu"

Seseorang menyentuh pundaknya lalu membungkuk dengan begitu sopan, (y/n) tentu saja tersenyum melupakan kekesalan hatinya. Seorang wanita berusia sekitar tiga puluh tahun dibalut jaket kulit hitam dan celana modis berada dihadapannya. Nampaknya wanita itu bukan berasal dari daerah jika di dengar dari logat bicaranya.

Ia memperkenalkan diri sebagai salah satu staff perusahaan besar, ia tengah mencari bakat - bakat muda untuk dijadikan model. (y/n) hampir saja tersendak liurnya sendiri saat wanita itu menyerahkan kartu nama dan memintanya untuk mengikuti proses seleksi. Ia menahan senyumnya lama hingga wanita itu pergi, sejujurnya ia senang tapi juga bingung mendengar tawaran wanita dari agensi sebesar itu.

(y/n) bergerak cepat mengisi daftar belanjaan lalu kembali bergabung bersama suami dan anaknya dalam restoran tua yang berada di depan pasar. Langkah kaki bergerak kebih cepat dari sebelumnya, nampak sekali antusias tinggi berputar pada ibu satu anak itu. Sedangkan suaminya tentu saja sudah lebih dulu menyantap sup daging lezat, bahkan mangkuk dihadapannya itu sudah yang kedua tanpa sepengetahuan sang istri.

"ada apa dengan ekspresi wajahmu ?" Jungkook menyendokkan sup untuk Jeongsan yang duduk pada kursi anak di samping meja mereka

"ada yang menawarkanku untuk mendaftarkan diri sebagai model pada agensi mereka"

"pfftt jangan bercanda" Jungkook tertawa mendengar kalimat istrinya yang dirasa konyol

(y/n) menatap suaminya jengkel "staff SM Entertaiment menghampiriku tadi dan ini buktinya" ia menyerahkan kartu nama tadi di depan sang suami untuk diperiksa langsung oleh pria itu

"lalu ?" Jungkook mengembalikan kartu nama yang diyakininya memang dari perusahaan besar itu

"ini kesempatan bagus bukan ?"

"tidak" jawab sang suami singkat, padat, jelas, menggambarkan betapa tidak tertariknya pria itu

"memang apa salahnya menerima tawaran disana ? lagipula masih ada tahap seleksi dan belum tentu diterima"

"tidak tidak tidak ada"

"bilang saja kau takut tersaingi" (y/n) mengipaskan kartu nama yang dipegangnya di depan wajah sedikit menyombongkan diri menerima kesempatan emas yang tidak bisa didapatkan sembarang orang

전정국 imagine (Book 2) {HIATUS}Where stories live. Discover now