방탄소년단 (BTS)

1.4K 181 25
                                    

Beware of Typo

13 Juni 2020 diatas panggung dengan sorotan lampu dan pengeras suara, tujuh orang pria tengah melatih penampilan mereka untuk ditampilkan esok hari. Mereka memperhatikan setiap detail penampilan tak ingin mengecewakan orang - orang yang dicintai esok hari. Meskipun konser kali ini ditampingkan melalui media elektronik, persiapan mereka tak berbeda saat menginjakan kaki diatas panggung dalam stadium luas.

(y/n) menjadi salah satu saksi mata bagaimana mereka tumbuh bersama, berjuang bersama dengan segala keringat, airmata, darah, dan luka yang didapat. Rasa kagum dan bangga menyelimuti tahun ketujuh ia melihat bagaimana satu persatu pria disana berubah menjadi lebih dewasa dan menerima cinta yang begitu besar dari sekeliling mereka. Mereka bersama berbagi suka duka dan menjadi pribadi yang lebih baik, meskipun selalu ada orang yang berusaha menjatuhkan .

Baris bangku pertama kini digantikan dengan tiang dan kaki - kaki kamera yang dipersiapkan untuk siaran esok. (y/n) mengambil salah satu bangku kosong pada baris kedua bersama putranya menyaksikan bagaimana prianya bekerja. Ia tak pernah menemukan seseorang yang begitu jatuh cinta pada pekerjaan, mungkin hal itu yang membuatnya kagum pada sang suami.

Sebenarnya Jungkook melarang sang istri untuk keluar, khawatir istri maupun anaknya sakit atau kelelahan menemaninya berlatih hari ini. Tapi pikir (y/n) berbeda dari sang suami, pada hari yang spesial seperti ini seharusnya ia berada disamping sang suami sebagai penyemangat, lagipula anggota BTS lain sudah mengeluh ingin bertemu keponakan mereka sejak lama.

Jungkook beberapa kali melirik istrinya memberi sinyal pada wanita itu untuk menunggu di belakang panggung tepatnya ruang tunggu, di dalam sana jelas lebih nyaman dibandingkan kursi kru yang tengah ditempati (y/n). Tapi ia paham betul karakter wanita yang dinikahinya, kakinya akan melangkah meninggalkan lokasi hanya saat jam makan putranya tiba atau ia butuh pergi ke toilet. Alasan lain bagi Jungkook adalah karena ia cemburu melihat istrinya tersenyum saat bermain dengan enam kakaknya, apalagi Jeongsan yang tertawa begitu keras dan nampak lebih bahagia dibandingkan saat bermain bersamanya dalam rumah.

"oh oppa, bisakah aku menitipkan Jeongsan sebentar ?" ujar (y/n) menghampiri panggung setelah lagi terakhir berakhir

"tentu saja, kebetulan kami akan pergi ke ruang tunggu" Jimin mengulurkan tangan meraih tubuh keponakannya

"aku akan pergi ke toilet sebentar, tolong jaga Jeongsan untukku ya oppa.. terima kasih banyak" (y/n) berlari saat merasakan desakan kandung kemihnya

"assaa.. sekarang san-ie bermain dengan samchon dulu ya"

Kekesalan Jungkook bertambah saat Jimin membawa pergi anaknya begitu saja, padahal ia sempat berjalan melaluinya sebelum turun dari panggung. Ia menebak kemana istrinya menghilang lalu memutuskan untuk menunggu kehadiran wanita itu dekat pintu kamar mandi. Tangannya terlipat di depan dada dengan raut wajah masam menunggu (y/n) untuk mengadukan keluhannya.

"eoh ? apa yang kau lakukan disini ?"

"mengapa kau menitipkan Jeongsan pada hyung ?"

"hmm ?" (y/n) memimpin jalan tanpa menyentuh suaminya

"aku juga berada disana"

"Jimin oppa berada lebih dekat dari sisi panggung itu alasannya, wae ? apa aku salah ?"

"tapi kau bisa memanggilku"

"tadi itu mendesak sekali.. sudahlah, jangan memperdebatkan hal seperti ini" 

(y/n) membuka pintu ruang tunggu lalu mendorong punggung suaminya masuk ke dalam berulah ia menyusul dari belakang. (y/n) hendak mengambil alih Jeongsan namun ternyata anak itu tengah menikmati botol susunya diatas pangkuan sang paman. Jungkook memperhatikan (y/n) yang duduk begitu dekat dengan Jimin tanpa berniat mengambil alih anaknya.

전정국 imagine (Book 2) {HIATUS}Där berättelser lever. Upptäck nu