무대 (Stage)

3.1K 330 10
                                    

Beware of typo

Jungkook tak tahu kalau perempuan cantik yang di nikahinya beberapa bulan lalu, kini berada di benua yang sama dengannya. Mungkin ia lupa kalau ibu hamil itu punya otak cerdas dan sifat keras kepala. Setelah suaminya pergi meninggalkan rumah mereka di pagi hari, kini wanita tengah sibuk menyusul menuju airport setelah berhasil mendapatkan tiket pesawat yang sama.

(y/n) pernah bekerja di Bighit jadi bukan hal yang sulit untuk mendapatkan jadwal suaminya disana, atau bahkan sekedar mendapat akses untuk bisa menyaksikan penampilan comeback suaminya. Dengan mengandalkan uang tabungan yang tak seberapa besarnya, wanita yang tengah berbadan dua itu memesan sebuah kamar hotel di lokasi yang sama dengan suaminya hanya saja berbeda lantai. Beberapa lembar dollar yang ia tukar kini menjadi senjatanya bertahan hidup untuk beberapa hari.

Menyelip di antara penggemar yang terlihat heboh dengan atribut fangirl bukanlah hal sulit baginya, asalkan ia bisa menyaksikan penampilan suaminya. Tak ada pesan masuk dari pria yang tengah ia intai, sebab mereka tengah memulai perang dingin semalam sebelum pria itu meninggalkan rumah.

Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat kala melihat pembawa acara memulai pekerjaannya. Suara teriakan fans juga seakan memecahkan gendang telinganya, tapi ia tetap bertahan di antara kerumunan hanya sekedar ingin merasakan bagaimana menjadi bagian dari mereka. Diam -  diam beberapa hari yang lalu, ia mengecek video teaser comeback yang dirilis oleh Bighit.

Lantunan musik ceriah yang baru terdengar olehnya, menarik sudut bibir dua kali lebih lebar. Wajahnya sibuk bersembunyi di antara fans lain yang memenuhi tempatnya, sebisa mungkin menghindari pandangan dari tujuh pria yang tengah bekerja keras di atas panggung. 

Setelah tujuh pria itu selesai dengan urusan mereka, (y/n) meninggalkan tempat karena ia tahu kalau tempat ini tidak baik untuknya. Staff Bighit bisa saja mengenalinya dengan mudah kalau ia terus berada di tempatnya. Kakinya berjalan dengan cepat meninggalkan lokasi tersebut, namun sebelum benar - benar pergi dari tempat itu, ada urusan mendadak yang menuntut untuk di selesaikan.

Ia berjalan mencari toilet yang berada paling dekat dari tempatnya berdiri. Menyelesaikan urusannya di dalam sana secepat yang ia bisa, kemudian memeriksa penampilan di depan cermin untuk beberapa detik sebelum keluar.

Ada sebuah ruangan yang menarik perhatiannya, saat ia tengah berjalan menuju pintu keluar. Apalagi suara tawa sekelompok pria yang amat sangat terasa tidak asing pada telinganya. Dengan sedikit keberanian yang ia miliki, matanya mengintip melalui celah pintu hanya karena penasaran ingin melihat wajah suaminya.

Pintu di hadapannya bergerak menimbulkan suara setelah tak sengaja terdorong oleh lututnya. Pandangan mata orang - orang yang berada di dalam sana langsung mengarah ke asal suara, (y/n) melarikan diri ketakutan menuju pintu keluar. Rambutnya ia gunakan untuk menutupi wajah saat melarikan diri keluar, untungnya tak ada penjaga yang curiga dan mengejarnya.

Ia bersandar pada sebuah lampu jalan besar yang menghiasi kota, mengatur nafas setelah berlarian cukup jauh. Matanya masih memandang ke arah gedung, memastikan tidak ada yang mencurigainya atau mengejarnya dari dalam.

"aku harusnya ingat sifat keras kepala dan otak cerdasmu" ada suara pria yang mengikat kakinya untuk tak melanjutkan langkah

"kau pikir aku tak melihatmu berlari ? kau mencariku bukan ?"

Keringat mulai membasahi dahi (y/n) karena rasa panik yang menyerangnya.

"aku sudah menyuruhmu untuk menunggu di rumah saja"

"Sorry I don't understand" dengan kemampuan bahasa asingnya, ia berusaha melarikan diri

"diam di tempatmu atau aku akan benar - benar marah kali ini"

전정국 imagine (Book 2) {HIATUS}Where stories live. Discover now