생각들 (Thoughts)

2.6K 277 13
                                    

ayo di puter musiknya huehuehhee

BEWARE OF TYPO

3rd POV

Ada yang berbeda dari salah satu wanita hamil bermarga Jeon yang kini tengah menemani suaminya bekerja keliling dunia. Biasanya seratus hingga berjuta kalimat akan keluar meski tak ada tema bahasan yang nampaknya perlu di bahas bersama suaminya itu. Beberapa hari belakangan ini wanita satu itu lebih banyak diam walaupun moodnya sedang dalam keadaan yang baik.

Bisa di bilang dua belas jam yang dimilikinya dalam satu hari, kini habis di raup berkutat dengan ponsel pintar yang baru di belikan suaminya kemarin di negeri paman Sam. Sepengetahuan Jeon Jungkook suaminya yang tampan, istrinya itu sedang tidak ada tugas perkuliahan sebab ia mendapat cuti libur setelah ujian akhir semester.

Jungkook kini lebih banyak menghabiskan waktu dengan kegiatan pribadinya diluar sebab ia pikir istrinya tidak memeprmasalahkan kalau ia di tinggal sendiri. Wanita hamil itu juga tidak melontarkan komentar apapun seperti biasanya, atau kalimat panjang yang menanyakan tentang keberadaan suaminya.

Jungkook baru tersadar setelah hyungnya bertanya mengenai perubahan sikap wanita itu. Hari ini ia tidak pergi keluar menikmati waktu luang berkeliling di sekitar kota seperti kemarin - kemarin. Ia mencari alasan kesibukan lain yang dapat membuatnya tidak keluar dari kamar hotel, hanya agar ia dapat memeprhatikan sikap janggal istrinya.

Jungkook kini duduk di sofa yang tersedia dalam kamar bersama laptop yang ia bawa, berusaha terlihat sibuk dengan pekerjaan pada layar bendda elektroniknya itu. Padahal antensinya tengah menuju perilaku sang istri yang semenjak selesai sarapan pagi belum juga berpindah dari atas tempat tidur, kecuali kalau terpaksa harus berjalan menggunakan kamar mandi.

Wanita yang kini memiliki Jeon itu, tengah menatap ponsel berlayar lebar, terhitung sudah lebih dari sepuluh menit mata wanita itu menatap sesuatu disana. Tidak ada pergerakan jarinya untuk menggeser layar seperti kebanyakan orang pada umumnya. Wanita itu mengunci ponsel untuk ketiga kalinya, lalu duduk tegap menatap jendela tanpa ekspresi.

Jungkook menatap wajah cantik istrinya sambil bersembunyi di balik layar laptop yang berada di pangkuannya. Dalam lirikan matanya kini ia mendapati wanita hamil itu bergerak membaringkan tubuhnya namun dengan punggung membelakangi cahaya matahati yang masuk melalui jendela kamar.

Jeon Jungkook tidak lagi sabar untuk duduk berpura - pura tidak perduli dengan apa yang terjadi di depannya. Ia meninggalkan laptop dan semua kesibukan bohong yang sengaja dibuat untuk datang mendekati istrinya dan menanyakan hal yang mengganggu pikiran istrinya itu. Ia tak berharap ada jawaban yang akan murni keluar begitu saja dari mulut wanita itu, sebab ia paham perubahan mood yang bisa saja terjadi begitu cepat.

Jungkook duduk di tepi kasur perlahan, meletakkan tangannya di punggung (y/n), bergerak perlahan mengusap tanpa ada niat untuk mengeluarkan satu kata pun. (y/n) yang terkejud kini memutar wajahnya ke belakang sambil menarik tubuhnya ke posisi duduk seperti semula menghadap jendela.

"apa kau butuh sesuatu" tanya (y/n) begitu lembut sambil menggenggam tangan suaminya yang tampan

Jungkook tidak langsung menjawab pertanyaan yang di lontarkan padanya, ia memilih untuk tersenyum sambil menyisir beberapa helai rambut yang menutup wajah istrinya.

"pekerjaanmu sudah selesai ? atau apa aku mengganggu konsentrasimu ? mian Jungkook-ah"

Jungkook menggerakkan kepalanya memberi jawaban kalau wanita hamil di depannya sama sekali tidak membuat kesalahan.

"lalu mengapa kau kemari ? hmm ? apa kau sudah lapar ? kalau begitu ayo kita keluar makan"

Jungkook tahu (y/n) tengah berusaha melarikan diri darinya, ia menutupi sesuati yang tak ingin diketahui oleh orang lain, tapi Jungkook tidak bisa duduk diam membiarkan hal itu terus mengganggu pikiran istrinya.

"apa yang mengganggumu ? beritahu padaku" Jungkook mengusapkan tangan kanannya pada wajah sang istri

(y/n) memandang Jungkook mulanya dengan ekspresi cerah, namun perlahan berubah sebaliknya. Kedua mata indah itu mulai terisi genangan air yang masih berusaha di tahannya, bibirnya di tarik masuk menjadi korban gigi - gigi dalam mulutnya. Saat Jungkook menaikkan satu tanganya menyentuh wajah cantik itu, dua butir air mata turun membasahi jarinya.

Jungkook menghentikan pergerakannya karena terkejut mendapat sambutan yang sama sekali tidak terpikirkan dalam kepalanya. Kedua kelopak mata wanita di depannya menutup sempurna bersamaan dengan butiran air mata lain yang terus membasahi wajah cantiknya. Tidak terdengar suara isakan yang keluar dari mulut, hanya terasa butiran air yang semakin membasahi tangan.

"apa yang mengganggumu sayang ?"

"aku.." wanita itu berusaha menjawab dengan bibirnya yang gemetar

"ceritakan perlahan"

"kemarin aku membaca artikel yang mengatakan bahwa tahun depan Jin oppa akan pergi wajib militer, aku merasa waktu bergerak terlalu cepat sampai tak lagi kusadari. Kini setiap kali aku hendak menutup mata maka ada kau di hadapanku, begitu juga saat aku membuka mata menyambut hari"

(y/n) menunduk  menumpahkan tangisannya, sambil menggenggam tangan Jungkook yang berada pada wajahnya.

"semuanya membuatku merasa begitu nyaman dan bahagia, lalu aku teringat kalau akan ada waktunya saat aku tak bisa merasakan itu lagi untuk waktu yang lama. Aku tak akan melihat wajahmu sebelum tidur atau saat bangun pagi, bahkan saat aku menangis sekali pun tidak akan ada yang dapat membawamu datang ke hadapanku"

"mengapa kau memikirkan hal itu sekarang ? giliranku masih lama"

"kau bahkan tidak harus menunggu sampai umur yang di tentukan untuk pergi kesana bukan ? kau bisa pergi kapanpun kau mau dan siap.." (y/n) menarik wajahnya menatap wajah suaminya meskipun tertutup air mata yang menggenang

"(y/n)-ah"

"bagaimana kalau aku merindukanmu nanti ? aku harus pergi kemana agar bisa memelukmu selama yang aku inginkan ?"

"Jimin hyung akan menemanimu, atau V hyung ? Hoseok hyung ? Jin Hyung ? .."

"mereka mungkin bisa menggantikanmu untuk menjaga kami, tapi mereka bukan Jeon Jungkook yang membuat jantungku berdetak seperti ini. Tidak bisakah aku ikut denganmu nantinya ? aku ingin terus melihatmu walaupun dari jauh, karena kalau tidak maka rasanya akan begitu menyiksa"

Jungkook menghapus semua air mata yang membasahi wajah (y/n), menarik wanita itu ke dalam pelukannya.

"mengapa kau membuatku sedih ? itu masih lama sekali, mengapa kau harus memikirkannya saat ini ?"

"tidak bisakah mereka memberi pengecualian untuk kalian ? kalian berusaha begitu keras membanggakan nama negara, lihatlah berapa besar pengaruh yang kalian bawa sampai detik ini. Jungkook.. maaf kalau aku egois tapi aku benar - benar tidak bisa membayangkan harus berpisah darimu untuk waktu yang lama"

Jungkook melingkarkan tangannya erat di sekitar tubuh istrinya, bibirnya merekat pada kening wanita itu.

"kau hadiah terindah yang ada dalam hidupku, setiap detik aku jatuh cinta padamu semakin dalam. Tak pernah sekalipun terpikir dalam kepalaku ada wanita lain yang bisa menggantikanmu, jadi jangan takut sebab aku akan terus bersamamu sayang"

- TBC -

aku tiba 0 tiba sedih inget Jin wamil tahun depan

T.T

전정국 imagine (Book 2) {HIATUS}Where stories live. Discover now