박지민 (Park Jimin)

2.9K 307 13
                                    

Beware of typo

Aku keluar hendak mencari udara dan menenangkan diri, tiba di lobby aku justru bertemi dengan Jimin oppa. Dia sepertinya membaca raut wajahku dan berakhir mengajakku pergi makan malam menemaninya. Ia bahkan menanyakan menu makanan apa yang sedang aku inginkan, lalu aku menjawab daging yang pada akhirnya membawa kita menuju sebuah resto daging panggang Korea tak jauh dari hotel.

Ia membiarkanku memilih potongan daging dan memesan menu makanan yang lain. Tidak membuka pembicaran yang menyinggung masalahku sampai pesanan kami keluar dan aku melahap setidaknya setengah porsi daging ukuran normal. Aku selalu merasa lebih tenang setiap kali bersama dengannya, aku memang tidak memiliki kakak laki - laki maka itu aku merasa beruntungsetiap dia menemaniku.

Oppa bisa mendeteksi perasaan orang di sekitarnya dengan mudah, dan akan selalu berada disana bagi siapapun yang membutuhkan pertolongannya. Ia selalu berusaha tenang dan menjaga perasaan semua orang, tidak memaksa dan menunggu hingga orang tersebut membawa masalah mereka keluar dengan mulut mereka sendiri.

Aku tahu ia menunggu ceritaku semenjak kami bertemu di lobby hotel, tapi ia tak kunjung menggiring topik pembicaraan kesana. Sampai aku sendiri yang mulai menceritakan kejadian menyebalkan hari ini, dan mengungkapkan kekesalanku yang akhirnya membuat Jungkook dan diriku berkelahi. Ia duduk dengan tenang mendengar semua cerita sampai selesai barulah kalimat bijaknya keluar.

"aku tahu semuanya terlihat begitu menyebalkan bagimu belakangan ini, dan aku paham rasa kecewamu karena Jungkook lupa dengan hal penting seperti ini. Tapi (y/n)-ah kalau aku boleh berkata jujur padamu, sebenarnya belakangan ini kau jauh lebih sensitif tentang segala hal dan aku berpikir Jungkook sudah amat sangat sabar melebihi yang biasanya bisa ia tahan. Aku tidak membela Jungkook aku hanya mencoba memahami situasi kalian, tetapi maaf sekali aku harus mengatakan sepertinya kau yang seharusnya mengalah dan mengatakan maaf lebih dulu kali ini"

"ada benarnya yang oppa katakan"

"aku tidak tahu itu karena perasaanmu atau hormon kehamilanmu, tapi kau selalu mempermasalahkan segala sesuatunya belakangan ini. Jungkook lelah dan bisa saja mengeluarkan amarahnya di hadapanmu atau di hadapan kita, tapi sejauh ini ia lebih memilih untuk menyimpan masalahnya sendiri dan aku takut terjadi sesuatu yang buruk kalau ia terus menyimpan itu"

"apa aku begitu menyebalkan oppa ?" tidak ada algi nafsu makanku untuk mengunyah potongan daging yang sudah di masak

"aku tak ingin mengatakan kau menyebalkan sebab bisa jadi perlakuanmu itu timbul dari hormon selama kau hamil. Bagaimana kalau sekarang kita perlu tidak menyalahkan siapapun, lebih baik meminta maaf tanpa harus mempertimbangkan siapa yang membuat masalah"

"geurae.."

"aku menyuruh anak itu kemari untuk menyelesaikan masalahnya" Jimin oppa melahap kembali potongan daging yang ia masak setelah selesai berkutat dengan ponselnya

"tapi aku belum .."

Seorang pria berlari masuk ke dalam resto dan mendatangi mejja kami dengan nafas yang masih cukup berat. Ia menenggak satu gelas air dingin yang ada pada meja kami kemudian duduk di samping Jimin oppa.

"aku akan membayar tagihan ini, kalian gunakan waktu untuk menyelesaikan masalah kalian dan aku harap saat aku kembali semuanya sudah selesai dengan hasil yang baik" Jimin oppa menmbersihkan mulutnya dan pergi meninggalkan meja menuju kasir

Aku meletakkan garpu yang berada pada tanganku, menenggak air  minum untuk membantu potongan daging dalam mulutku agar bergerak turun menuju perutku.

"aku benar - benar menyesal dan aku tahu memberi maaf karena kesalahan yang kulakukan hari ini itu tidaklah mudah. Aku mengingkari janji yang kubuat sendiri sebelum kita membuat anak yang ada dalam perutmu itu, aku seharusnya lebih memperhatikanmu bukan kesenanganku sendiri. Maafkan aku tidak bisa menjadi suami yang baik dan maafkan, maafkan aku tidak bisa menjadi ayah yang baik, dan maafkan aku karena mengingkari janji yang kita buat" seluruh kalimat itu ia ujarkan sambil menunduk menyembunyikan wajahnya dariku

전정국 imagine (Book 2) {HIATUS}Where stories live. Discover now