대리인 2 (Substitute 2)

648 118 9
                                    

Beware of Typo

Setelah suasana jauh lebih tenang, Jungkook mengembalikan Jeongsan yang sudah terlelap pada ibunya. Ia duduk tepat disamping sang istri tanpa berkata apapun, bahkan permintaan maaf juga dirasa tidak akan memperbaiki apa yang telah menimpa istri dan anaknya.

"aku punya baju ganti kalau kau ingin mandi disini"

Sorot mata (y/n) yang kosong tidak berpindah dari sang putra yang terlelap dalam dekapannya. Ia mendengar tawaran sang suami tapi kepalanya tidak memproses keputusan mana yang sebaiknya diambil. Jaket kerja yang digunakannya kini sudah dipindahkan jauh karena bau telur yang menyengat, tubuhnya hanya terbalut sweater yang untungnya masih terselamatkan.

"sebaiknya kau bawa mereka pulang, aku akan meminjam salah satu mobil untuk kalian" Yoongi melangkah keluar bersama tas kerjanya untuk beberapa menit dan berhasil membawa kembali salah satu mobil agensi

"Hyung, tolong kemudikan mobilnya" ia menyerahkan kunci itu pada member tertua yang menerima perintah tanpa ada penolakan

"Jimin, kau temani Jin hyung dikursi depan dan yang lain akan kembali bersama manajer"

Jimin mendatangi (y/n) untuk membantunya menggendong Jeongsan masuk ke dalam mobil lebih dulu, sementara yang lain mengikuti dari belakang. (y/n) menyembunyikan dirinya pada kursi paling belakang karena traumanya masih belum hilang, kebetulan sekali mobil artis itu memang dilengkapi tirai yang menutup kacanya untuk menjaga privasi. Jungkook meninggalkan tas mereka pada kursi tengah dimana seharusnya ia berada, sementara Jimin memeluk Jeongsan dikursi depan menemani Jin yang harus menyetir.

Jungkook mengambil posisi disudut lalu membawa istrinya ke dalam pelukan, tangannya menepuk pelan pundak yang kini berserah sepenuhnya. Mobil berjalan perlahan mengikuti rombongan mobil agensi lain yang berjalan didepan dan belakang. Jungkook terus menaruh perhatian pada istrinya yang berada dalam pelukan, dalam suasana redup dikursi belakang, ia berusaha menenangkan ketakutan istrinya. 

Pil penenang tertinggal dirumah setelah hampir satu tahun tak disentuh pasiennya, namun nampaknya dosis yang sama akan kembali bertugas setelah mereka tiba dirumah. Tubuh (y/n0 memang bersembunyi dalam dekapan sang suami, suhu tubuhnya turus menurun bahkan saat pendingin mobil bagian belakang tidak dinyalakan. Yang paling menarik kekhawatiran Jungkook adalah bulir keringat yang membasahi dari padahal suhu tubuh enunjukkan sebaliknya.

"hyung, sepertinya kita tidak bisa langsung kembali ke dorm" Jungkook meraih ponselnya mencari nomor dalam daftar kontaknya, kemudian mengirimkan lokasi yang ia dapatkan pada Jin yang mengemudi

"psikiater ? kau yakin pergi kesana dengan mobil agensi ? aku taku kalau sampai ada awak media yang diam-diam membidik kamera" ujar Jimin menyadari nama kontak yang dikirimkan bersama alamat

"kalau begitu kita berpisah dari yang lain, kita menuju rumahmu yang lebih dekat lalu kau gunakan kendaran pribadi."

"tolong lebih cepat sedikit hyung"

---

"Jungkook-ah"

"Jungkook-ah"

Dua tiga kali disebutkan namanya namun yang bersangkutan belum juga menyahut, sampai harus ada yang mendarat pada wajah tampannya. Matanya terbuka lebar tapi nampaknya tidak dengan kesadarannya, kepalanya masih memproses yang terjadi. Sang istri berdiri dihadapannya sambil membawa satu gelas air dingin, diwarnai tatapan tajam.

"Kita sudah sampai ?? dimana Jimin hyung dan yang lainnya ??" 

"Kau ini bicara apa ?"

"Kau tidak apa-apa ??" Jungkook memeriksa istrinya dari atas sampai ujung kaki

"Hah ?? inilah mengapa aku menyuruhmu tidur waktu malam bukan siang bolong seperti ini, cepat ganti bajumu!"

"Bukankah kita sedang dalam perjalanan menuju psikiater ??"

"Astaga Jeon Jungkook, siapa yang pergi menemui dokter kejiwaan ?? yang ada aku menyuruhmu mengangkat jemuran lalu berganti baju karena kita harus mengantar Jeongsan imunisasi ke dokter"

(y/n) meluapkan amarahnya pada sang suami setelah setengah jam berseru mencari keberadaannya. Meskipun pada akhirnya ia berhasil menemukan sang suami tertidur dalam kamar putranya, tertidur disudut kamar bersama mainan bayi yang berantakan. Padahal ia meminta sang suami untuk berganti baju karena mereka ada janji dengan dokter anak putranya siang ini.

"Jadi kalian tidak ikut syuting ?"

"Kau ini bicara apa ?? syuting apanya ?? kalian sudah menyelesaikan syuting tinggal menunggi perilisan lagu saja"

Jungkook kembali mencari posisi nyaman tidurnya karena merasa senang hal mengerikan itu nyatanya hanya sebatas mimpi buruk disiang hari. Namun sang istri yang sudah lebih dulu kehabisan batas sabar, menghadiahkan air dingin dalam gelasnya pada sang suami.

"sepuluh puluh menit tidak muncul di garasi, aku akan memberimu hukuman" (y/n) meletakkan gelas kacanya diatas meja lalu berlalu mengambil putranya dan kunci mobil.

"SEMBILAN MENIT LIMA PULUH DETIK!!"

Jungkook melompat berdiri mengejar sang istri yang menghilang dibalik pintu bersama sang anak. Tangannya menarik asal pakaian rapih yang dapat digunakan untuk bertemu dokter sang anak, tak lupa masker menyamarkan identitas, ponsel, dan kartu kreditnya.

- TBC -

전정국 imagine (Book 2) {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang