첫날 (day one)

2.6K 250 10
                                    

Beware of Typo

Setelah mandi malam tidak biasanya Jungkook terlihat begitu rapih mengeringkan rambut dan memakai kemejanya, padahal seingatku ia tak punya jadwal pekerjaan sebab hari ini masih terhitung masa hiatus BTS. Jungkook juga tidak meminta ijin pergi keluar padaku seharian ini, ia bertingkah normal seperti hari - hari biasanya. Mukutku semakin gatal bertanya ketika ia melihatnya sibuk memilih pilihan parfum, padahal biasa ia hanya menggunakan botol terdepan atau ukuran kecil yang biasa dibawa olehnya dalam tas.

"neo eodiga ? (kau mau kemana ?)" tanyaku dari atas tempat tidur

"keluar sebentar bersama hyung, mereka ingin pergi makan malam bersama merayakan ulang tahunku" jawabnya sambil menyemprotkan parfum pada bagian lehernya

"jam sembilan malam" aku melirik jam yang bergantung pada dinding "jadi kau tak merayakan denganku tahun ini ?"

"aku akan langsung kembali ke rumah begitu selesai dengan mereka" ia melangkah menuju kasur sambil tersenyum lebar

"bisakah kau tidak pergi ?"

"aku hanya keluar sebentar saja, aku janji" ia mengelus kepalaku

"bukannya aku tak mengijinkanmu tetapi aku merasa hal - hal aneh pada perutku sejak sore ini"

"mengapa berpikir seperti itu ? bukankah jadwalnya masih minggu depan ?" tanyanya sambil mengelus perutku

"aku hanya tiba - tiba saja punya perasaan yang kuat tentang hal ini"

Jungkook mulai nampak ragu memberi jawaban, ia mengeluarkan ponselnya dari saku kemudian mengetikkan beberapa kalimat.

"temani aku disini, siapa tahu kontraksinya datang malam ini" aku menarik lengannya

Ia tersenyum padaku sekilas lalu meletakkan ponselnya di atas meja "arasseo, aku sudah memberitahu hyungku untuk menunda acara kita"

"gomawo"

ia naik merebahkan tubuhnya di sampingku, mengulurkan lengan kirinya sebagai sandaran kepalaku, sedangkan yang kanan sibuk mengelus perut besarku.

"apakah sudah terjadi kontraksi ?"

"sejauh ini belum" aku menggeser kepalaku semakin dalam hingga menyentuh dadanya

"apa kau ingin makan sesuatu ?"

"tidak, aku hanya ingin tidur saja" 

Aku memejamkan mataku mengatur nafas dan berusaha terlelap, Jungkook mematikan lampu utama ruangan dan seketika menjadi lebih gelap. Aku berhasil terlelap namun tak lama setelahnya ada perasaan aneh yang mengganggu tidur nyenyakku. Saat mataku terbuka Jungkook sudah terlelap dengan tenang di sampingku, wajahnya bersandar di atas kepalaku.

"Jungkook-ah" aku hampir menangis memanggil namanya saat merasakan punggung belakangku terasa begitu amat sakit seperti tulangku patah

"hmmm" ia seketika membuka matanya begitu mendengar suaraku

"punggungku sakit sekali"

Jungkook turun dari kasur perlahan dan membantuku berpindah ke posisi duduk, ia mengusapkan minyak hangat pada punggung belakangku.

"masih sakit ?" tanyanya sambil duduk pada bangku rias kecil di depanku

aku mengangguk mengigit bibir menahan rasa sakit yang berbeda dari biasanya

"apa perlu ke rumah sakit ?"

"bantu aku berdiri" tiba - tiba aku merasa ingin buang air kecil

Jungkook membantuku berdiri bahkan menemaniku dalam kamar mandi sampai kami kembali ke tempat tidur. Ia duduk di sampingku dan membiarkanku menyandarkan kepala pada bahunya, tangannya masih mengusap punggung belakangku perlahan. Aku tak bisa tidur walaupun mataku terasa begitu berat, rasa sakitnya semakin lama semakin parah.

전정국 imagine (Book 2) {HIATUS}Where stories live. Discover now