깊은 (Profound)

2.2K 236 5
                                    

Beware of Typo

Suasana dalam rumah salah satu pasangan muda yang baru di karuniai buah hati mendadak berubawh semenjak kejadian kurang mengenakkan terjadi. Sang istri sibuk mengurus anaknya, membersihkan rumah, dan hal lain yang menyibukkan diri. Masih ada percakapan di antara pasangan tersebut namun tidak sepanjang dan seceria seperti biasanya.

Sang suami masih merasa bersalah atas keputusan yang ia buat secara sepihak, sementara sang istri sebenarnya tak mau ambil pusing dan menampakkan kekesalannya. Keduanya sama - sama mendadak tak bisa mengendalikan ekspresi wajah maupun nada bicara. Keduanya sama - sama berusaha keras terlihat seperti tak ada yang terjadi, tapi semuanya justru terasa aneh dan kacau.

"makananya sudah siap" sang istri yang baru masuk ke dalam kamar langsung mengambil alih tugas menjaga anak, padahal sang suami tengah menggendong si kecil yang baru saja terlelap

"gomawo" Jungkook si suami menyerahkan anaknya begitu saja begitu sang istri menjulurkan tangannya meminta hak untuk mengasuh si kecil

Tak ada percakapan yang bisa di jadikan alasan, sehingga Jungkook memutuskan untuk keluar dari kamar dan mengisi perutnya. Jeon (y/n) yng tengah menggendong si kecil kini duduk di tepi ranjang sambil menatap keluar melalui jendela kaca kamar yang besar. Sementara sang suami kini sibuk mencari cara untuk mengembalikan kembali suasana rumah seperti kemarin lusa.

Sebenarnya keinginan sang istri hanya agar sang suami tidak terlalu boros mengeluarkan uang hasil kerja kerasnya untuk hal- hal yang tidak terlalu penting. Mungkin ada hal yang salah sehingga tidak tersampaikan dengan baik, sang suami pun kurang bisa membaca maksud wanitanya. Suasana canggung akhirnya terpaksa berkuasa dalam rumah mewah berukuran besar ini, walaupun keduanya sama - sama tidak menyukai kesunyian.

(y/n) sejak pagi melakukan semua pekerjaan rumah seorang diri, padahal biasa setidaknya ada satu atau dua kali permintaan bantuan di lontarkan pada suaminya. Jungkook yang baru selesai menyantap makan siangnya menemukan box perkakas terbuka lebar di lantai dekat mesin cuci. Nampaknya (y/n) baru saja bereksperimen seorang diri demi membenarkan kunci pintu ruangan yang sedikit rusak.

Jungkook melanjutkan hasil eksperiman sang istri selesai ia mencuci piring kotornya. Jeon (y/n) berlari keluar dari dalam kamar mengingat tugas eksperimennya di pintu belakang ruang cucian belum selesai. Ia menemukan sang suami sudah menyelesaikan hasil ekspreimennya dengan begitu rapih dan bahkan tak terlihat kesulitan sedikitpun.

"terima kasih" (y/n) mengambil kotak perkakas dair tangan sang suami dengan canggung dan membawa kotak itu kembali ke dalam gudang untuk di simpan

"(y/n)" terdengar suara Jungkook dari sofa ruang tengah

(y/n) berjalan dengan penuh keraguan mendatangi asal suara yang menyebutkan namanya. Sejujurnya Jeon Jungkook tidak lagi tahan bertahan dalam suasana seperti ini, ia lebih memilih untuk dipukul daripada harus berursan dengan suasana seperti ini. (y/n) kini berdiri di samping meja makan sambil tersenyum, ada keraguan dalam dirinya untuk melangkah lebih dekat.

"apa kau baik - baik saja ?" tanya sang suami

"ne ? hmm.. aku baik - baik saja, memangnya ada apa ?"

"kau berubah dan aku tak suka, kau tidak berbicara padaku sebanyak yang biasa kau lakukan"

"aku.."

"apa kau masih marah soal kemarin ? atau karena kau tak memerlukanku lagi ?"

Jungkook terlihat seperti tengah menahan tangisannya, (y/n) yang menyadari perubahan nada bicara sang suami langsung bergerak cepat. Ia memberanikan diri untuk duduk di depan pria tersebut lalu menyentuh pipi suaminya itu.

"mengapa kau mengatkan hal itu ?"

"aku maaf kalau membuatmu kecewa, tapi jangan siksa aku seperti ini"

"aku melakukan ini karena melihatmu kelelahan menjaga Jeongsan, tidak ada hubungannya sama sekali dengan masalah kemarin" kelopak mata sang istri mulai berkaca - kaca melihat pria yang dicintai menunjukkan sisi terlemah darinya

"tapi aku tidak suka" Jungkook meletakkan wajahnya pada bahu sang istri

"maaf membuatmu khawatir karena perubahan sikapku"

Hening kembali terjadi namun suasana rumah mulai mencari, kedua pasangan muda kini tengah berpelukan dengan begitu erat. Sang istri tak berhenti menggerakkan tangannya pada kepala sang suami yang masih menenangkan diri dalam pelukan yang ia rindukan.

"apa kau masih marah denganku ?" tanya Jungkook yang tak berani menunjukkan wajahnya

"siapa yang bilang aku marah padamu ?"

"tapi kau tak berbicara sebanyak yang biasanya"

"kemarin aku memang sedikit kesal tapi kini sudah tidak ada masalah apapun yang mengganggu. Lagipula untuk apa aku marah padamu ?"

"tidak tahu juga"

Keduanya kini tertawa karena masalah mereka terselesaikan, beban yang mengganjal keduanya untuk tidak berkomunikasi dengan baik kini sudah terangkat. Jungkook melepaskan pelukan tiba - tiba ketika teringat sesuatu yang ia tinggalkan di kamar atas. Berhasil meraih benda yang membuatnya harus melepasakan pelukan, ia berlari kembali turun menemui istri tercintanya.

"aku melupakan sesuatu untukmu" 

Benda yang sempat membuatnya panik kini berakhir di tangan pemilik yang seharusnya, karangan bunga yang ia pesan semalam akhirnya berhasil sampai di tangan sang istri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Benda yang sempat membuatnya panik kini berakhir di tangan pemilik yang seharusnya, karangan bunga yang ia pesan semalam akhirnya berhasil sampai di tangan sang istri. (y/n) dibuat takjub dengan perlakuan manis sang suami yang selalu tidak berhasil ditebak. Jungkook kembali duduk lebih dulu di atas sofa kemudian menarik istrinya untuk duduk di atas pangkuan.

"aku tak punya hadiah untukmu" (y/n) meletakkan rangkaian bunga yang baru diterimanya 

"bagaimana kalau kau membayar dengan sebuah ciuman ?"

(y/n) sempat tertawa sebelum kedua tangannya menyentuh pipi sang suami yang berada di depannya. Wajahnya perlahan mendekat bersamaan dengan detak jantung yang semakin meningkat. Saat bibirnya hampir mendarat ke tempat tujuan, tiba - tiba Jungkok menjauhkan mukanya dan berusaha mengeluarkan sesuatu dari saku celana.

 Saat bibirnya hampir mendarat ke tempat tujuan, tiba - tiba Jungkok menjauhkan mukanya dan berusaha mengeluarkan sesuatu dari saku celana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"would you be mine ?"

"i'm yours babe"

Ciuman manis itu akhirnya terjadi dan tak ada hal - hal lain yang menghentikan termasuk suara tangisan Jeongsan yang biasa sering menginterupsi.

- TBC -
Hi ❤❤

전정국 imagine (Book 2) {HIATUS}Where stories live. Discover now