삼촌 (Uncle)

3.3K 322 19
                                    

Beware of typo

Kejadian menyebalkan pasti selalu menimpa siapapun dan tak dapat di tebak, dua hari sebelum jadwal keberangkatan Jungkook ke Amerika, aku tergelincir saat tengah menuruni tangga perpustakaan. Untungnya ada Sori yang menahanku dan dengan sigap membawaku menuju rumah sakit, kaki kiriku terkilir dan sedikit memar. Jungkook menjemputku dari rumah sakit setelah menerima panggilan dari Sori yang meminta padanya untuk menjemputku.

Ia datang sendiri membawa mobil perusahaan dan berlari dengan keadaan dahi dan rambut yang basah oleh keringat. Ia membawaku pulang ke rumah dan sejak saat itu ia tidak berhenti menemaniku kemanapun aku pergi, matanya nampak seperti elang yang tengah mengintai mangsa. Ia memaksaku untuk ikut pergi dengannya ke Amerika, tidak ada penolakan yang dapat kubuat karena memang tidak ada alasan yang dapat dibuat dalam kondisi seperti ini.

"sayang ayo bangun" 

Tangan Jungkook bermain di atas kepalaku sudah sekitar sepuluh menit, entah hari ini rasanya aku malas sekali untuk membuka mata padahal hari ini adalah hari besar baginya.

"kau tak ingin sarapan pagi ?" ia mencium keningku

"aku mengantuk" kugantikan bantal di bawah kepala dengan paha keras milik Jungkook

"tapi kita harus berangkat dua puluh menit lagi"

Aku tidak ada niat untuk membuka mataku sama sekali, meskipun tirai kamar hotel sudah dibuka olehnya sejak tadi. Biasanya aku akan langsung terbangun saat melihat ada cahaya yang masuk ke kamar, atau mendengar suara pergerakan dari Jungkook.

"anakku sedang malas ? atau ibunya yang malas ?" telapak tangannya yang hangat mengusap perutku

"tidak tahu, aku ingin tidur sebentar lagi"

"kalau begitu nanti kau menyusul saja dengan Jisang" perlahan Jungkook memindahkan kepalaku kembali ke atas bantal dan turun dari kasur

Ia berjalan menuju jendela kamar dan menutup kembali tirai besar yang sudah di buka olehnya, selimut tebal milik hotel kembali di tarik menutup tubuhku,

"appa pergi dulu ya sayang, jangan nakal di dalam sana" ia meninggalkan ciuman pada perutku sebelum mengambil tasnya dan keluar meninggalkanku

Tak lama setelah Jungkook keluar, datang Jisang mengetuk pintu kamar sambil membawa paper bag berisi sandwich. Jungkook menyuruh managernya keluar membeli sarapan pagi untukku karena jam makan pagi di hotel sudah lewat. Kami pergi menyusul menggunakan mobil staff yang memang disisakan atas permintaan Jungkook.

"aku yakin suamimu akan kesal setelah melihat gaun yang kau gunakan hari ini" itu komentar pertama yang Jisang lontarkan setelah kami masuk ke dalam mobil

"apa salahnya dengan gaun ini ? disana banyak artis yang model bajunya lebih terbuka dariku"

"mari kita taruhan"

"kau itu teman yang menyebalkan"

Jisang hanya tertawa menanggapi kalimatku, ia sibuk dengan ponselnya berkomunikasi dengan staff lain yang sudah tiba lebih dulu di lokasi acara.

Tiba di lokasi nampaknya acara sudah di mulai cukup lama, wartawan tidak lagi terlihat memenuhi area depan gedung. Hanya beberapa kamera yang nampaknya sengaja di tinggal oleh stasiun televisi. Kami masuk melewati pintu utama tanpa ada kecurigaan, berjalan melewati lorong menuju ruang tunggu seperti biasanya.

Tiba di dalam ruang tunggu, aku di sambut tim penata rias yang memang sudah bekerja lama untuk BTS. Mereka menanyakan banyak hal tentang kehamilanku, bahkan terkadang aku tak bisa menjawab pertanyaan aneh yang mereka tanyakan, mulut mereka diam saat BTS bersiap untuk tampil lagu terbaru mereka.

전정국 imagine (Book 2) {HIATUS}Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt