선잠 (Nap)

758 138 13
                                    

Beware of typo

Mungkin sudah ada sepuluh kali (y/n) mengitari kamarnya, si Jeongsan kecil pun nampak bingung memperhatikan sang ibu meskipun layar televisi besar tengah menghiburnya. (y/n) yang baru saja menerima email masuk dari universitasnya kini tertekan menyusun kalimat yang akan disampaikan pada sang suami. Pasalnya ia diminta oleh perwakilan fakultas untuk membantu sebagai dokter umum disalah satu rumah sakit besar sebagai pemenuhan tugas akhirnya.

Yang akan diminta permohonan pun tengah sibuk dalam studio mixing di belakang rumah sejak pagi. Ia sempat menanyakan pendapat kakak sepupu sekaligus memeriksa jadwal kerja suaminya. Jawaban yang didapat terlalu membingungkan, hingga ia sendiri masih belum bisa memenuhi permintaan universitas.

"Mwohae ? (Apa yang kau lakukan ?)"

Nyatanya kini tak hanya Jeongsan yang muak dengan kesibukan tak berarti ibunya. Sang kepala keluarga juga diam - diam memperhatikan ibu anak tunggal itu sebab kerjanya tak lagi bisa fokus.

"Aku punya sesuatu untuk didiskusikan"

"Lalu mengapa sedari tadi kau hanya berjalan kesana kemari seperti itu ? Kau bisa memanggilku kemari dan mendiskusikan hal yang mengganggumu"

Jungkook menemani Jeongsan kembali menyaksikan hiburan siangnya sambil menunggu perawatnya datang membawa makanan. (Y/n) awalnya ragu memberikan ponsel pada tangan suaminya, tapi saat ingin mengurungkan niat ternyata benda itu sudah lebih dulu dicuri. Mata Jungkook membaca sekilas pesan resmi yang menyapa setelah kuncinya dibuka.

"Jadi istriku termasuk mahasiswa berbakat ?" tanya Jungkook yang baru membaca sepertiga bagian

"Bukan disitu masalahnya, coba baca lebih bawah lagi"

"Baiklah"

Jungkook kembali menaruh atensinya pada kalimat - kalimat dalam surat resmi yang disampaikan oleh pihak universitas. Ini menjadi dua menit terlama bagi seorang (y/n) yang menanti - nantikan jawaban keluar dari mulut suaminya.

"Jadi bagaimana ?"

"Kau sudah tahu jawabannya" Jungkook menyimpan kembali ponsel istrinya di nakas lalu mengganti saluran televisi

"Tapi nilai akhirku..."

"Aku lebih baik membangun klinik praktik untukmu daripada memberimu izin bekerja di rumah sakit saat ini"

"Artinya kalau virus sudah hilang seluruhnya, ada kemungkinan kau mengizinkanku bekerja di rumah sakit ?"

"DI RUMAH SAJA BUKAN DI RUMAH SAKIT"

Jungkook menekan setiap kata yang keluar dari mulutnya tanpa menaruh pandangan pada lawan bicara. Istrinya tak berhenti mengeluh atau merengek untuk mencari cara agar ia diperbolehkan untuk memenuhi permintaan fakultas. Tatapan tajam Jungkook yang biasa meredakan keributan kiti tak berarti sama sekali.

"Kalau Jimin hyung mengijinkan maka aku akan mengikuti pendapatnya, TITIK"

"Ah! Kalian ini sama saja! Menyebalkan!"

Jungkook mengangkat Jeongsan kecil yang tengah memandang orang tuanya beradu mulut. Lalu meraih kunci mobil dan pergi keluar bersama putranya menuju tempat yang tak diketahui oleh orang rumah. Kepergian Jungkook justru mendorong (y/n) untuk semakin yakin bahwa ia harus meluruskan pemahaman sepupunya agar mengisi persetujuan sebagai perwakilan keluarga.

---

Park Jimin kini menjadi sasaran bulan-bulanan sepupunya yang masih berusaha membenarkan diri untuk menerima tawaran fakultasnya. Iming - iming jam mahal hinggal tiga set baju sudah ditawarkan tapi belum juga berhasil mengubah pemikirannya.

전정국 imagine (Book 2) {HIATUS}Where stories live. Discover now