심술 (Grumpy)

1.6K 229 20
                                    

Beware of typo

"(y/n)!" seruan lantang lelaki bertubuh kekar itu terdengar oleh sang istri yang tengah berada di balkon kamarnya

"(y/n)!!" belum berselang lima detik, pria itu kembali berseru dengan volme yang lebih besar

(y/n) terpaksa harus meninggalkan kegiatannya bersantai memandangi halaman belakang dari balkon kamarnya bersama sang buah hati. Ia memasang sendal rumahnya asal untuk menghampiri suaminya yang berseru dari dalam rumah. 

"Jeon (y/n)!!"

"aishhh ribut sekali" langkah kakinya dipercepat kala nada yang diucapkan sang suami semakin ketus

"dari mana saja kau?" 

"dari balkon kamar bersama anakmu, memangnya ada apa ? ribut sekali"

"mengapa ini tidak dimakan ?" Jungkook melemparkan sebuah kotak berisi potongan apel yang ia temukan dalam lemari pendingin

"kau memanggilku hanya karena sekotak apel ini ?"

"hanya sekotak apel katamu?!" pandangan suaminya berubah tajam sebab merasa diremehkan oleh kalimat sang istri "kau tak tahu aku bangun pagi untuk menyiapan ini ?? kau tidak mengikuti jadwal yang kuberikan!"

"astaga Jeon.. jangan memulai keributan hanya karena beberapa potongan apel, mari sini kuhabiskan"

Tangan (y/n) baru saja menyentuh sisi kotak itu namun Jungkook kembali merampas bahkan membuang seluruh isinya. (y/n) tak habis pikir apa yang merasuki pria kelincinya hari ini, hanya karena sekotak apel yang lupa dimakan ia sampai sebegitu menjengkelkan. Bahkan Jungkook seperti memulai perkelahian dengan topik konyol seperti itu.

"hentikan saja rencana dietmu kalau tak mampu mengikuti jadwal yang kubuat, rasanya seperti sia - sia mengajarimu"

"astaga.. mengapa kau sensitif sekali hari ini padahal aku yang sedang datang bulan"

(y/n) menyalakan layar televisi menghilangkan kekesalannya, tubuhnya mengambil posisi nyaman diatas sofa bersama Jeongsan yang mulai bergumam aktif seakan menasehati ibunya. Jungkook mengambil kunci mobil miliknya lalu meraih ponselnya yang tertinggal pada meja ruang tengah.

"mau pergi kemana kau ?" 

"bukan urusanmu"

"aku tak mengijinkanmu keluar, Jeon Jungkook" (y/n) mengangkat tubuh putranya menyusul sang suami yang berjalan menuju garasi mobil

"jangan mengaturku!" 

Jungkook menekan tombol kunci otomatis lalu menyalakan mesin mobil tak memperdulikan istrinya. Wanita yang dinikahinya kini hanya bisa berdiri diam memperhatikan bagaimana suaminya perlahan menghilang bersama mobil mahal yang dibelinya. (y/n) kembali menempati sofa ruang tengah bersama putranya, kepalanya tak mau pusing memikirkan perkelahian bodoh hari ini.

Kemungkinan terbesar tujuan suaminya hanya gedung Bighit taua mengganggu enam kakaknya yang lain, itulah sebabnya (y/n) tak terlalu ambil pusing dengan kepergian sang suami. Lagipula ada Jeongsan yang lebih membutuhkan dirinya, anak itu tengah semakin aktif setelah berhasil belajar duduk dengan posisi sempurna. Daya baterai ponselnya juga penuh terisi untuk menerima telepon masuk berisi pengaduan member BTS yang meminta (y/n) menjeput pria itu pulang.

"kita lihat seberapa lama ayahmu akan bertahan diluar sana"

Selesai satu tayangan drama berakhir bersamaan dengan itu (y/n) juga berhasil menidurkan putranya dengan pulas. Baru saja ia mengangkat tubuh mungil itu untuk berpindah ke kamar, ponselnya menyala menampilkan kontak member BTS yang nampaknya akan mengadukan suaminya. (y/n) menerima panggilan masuk itu dalam beberapa detik dengan mode pengeras suara, dengan tenang ia menerima kalimat - kalimat pengaduan yang diujarkan dari seberang.

전정국 imagine (Book 2) {HIATUS}Where stories live. Discover now