술취한 (Drunken)

829 169 9
                                    

Beware of typo

Menjelang akhir tahun biasanya para pelajar akan merayakan pergantian bersama - sama, memang sudah tradisi begi mereka untuk keluar makan bersama atau bentuk pesta lain. Undangan perayaan akhir tahun juga diterima oleh (y/n) beberapa hari lalu tapi ia belum memiliki jawaban pasti sebab ia ragu untuk meminta persetujuan pada sang suami. Sori sahabatnya sudah berpuluh - puluh kali menanyakan kepastian kalau (y/n) akan hadir pada acara tersebut.

(y/n) sendiri tidak terlalu tertarik apalagi mengetahui kalau akan ada beberapa pria senior dari jurusan lain yang sudah mengisi daftar hadir. Beberapa nama yang mengisi undangan memang cukup dikenal kurang baik, banyak gosip tentang mereka yang suka melakukan hal tak senonoh pada junior perempuan satu jurusan. Tapi ia lebih tak rela membiarkan Sori sahabatnya pergi sendiri dan sampai menjadi mangsa pria - pria bejat itu.

Tetapi pada akhirnya disinilah (y/n) berada ditengah pesta akhir tahun setelah sang suami yang tengah berbaik hati memberikannya izin. Sulit baginya menolak permintaan dan tawaran dari sekelilingnya padahal ia punya firasat buruk tentang hal itu. Seperti ketika ia diajak berpindah tempat menuju karaoke VIP milik salah satu teman kelasnya, atau menenggak jus buah yang menurutnya memiliki rasa asing pada lidah.

Sori kini menjadi satu - satunya saksi mata dimana sahabatnya perlahan mulai kehilanan kesadaran setelah menerima minuman pemberian yang bahkan ia sendiri tak dapat mengenali. Ia ingin menarik (y/n) keluar dari sana tapi sadar tenaganya tak akan berhasil melawan pria - pria disekitar yang baru saja mengisi tenaga mereka dengan potongan daging panggang. Tangannya bergetar meraih ponsel dalam tas setelah meyakini kondisi sahabatnya memburuk dan keadaan itu dipergunakan oleh senior pria dekat (y/n).

"aishh terserah apapun yang akan terjadi nanti"

Sori sigap menekan nomor darurat pada ponsel sahabatnya sebelum gerakan tersembunyinya diketahui oleh yang lain. Kakinya tak berhenti bergoyang sambil berdoa dalam hati agar penolongnya menerima panggilan secepat mungkin.

"Ju..Jung"

"huh Sori ? ada apa menelepon semalam ini ?" Jungkook tak mendengar jelas lawan bicaranya sebab suara gaduh pengeras ruang karaoke 

"tolong kemari"

"huh ?? ada apa ?"

"aku seharusnya tak membawa (y/n) kemari, seharusnya tidak memaksanya datang"

"Sori ? aku tak bisa mendengar jelas suaramu"

Sori menyalakan fitur video dan mengarahkan kameranya diam - diam kearah seberang dimana sahabatnya yang sudah tak sadarkan diri tengah dipermainkan para senior laki - laki.

"kirimkan aku lokasi tempat kalian" tekanan nada bicara Jungkook seperti ia siap membunuh seseorang

"aku akan mencoba mengganggu mereka, cepatlah datang"

Sori menembalikan ponsel dalam tasnya lalu berjalan mengisi ruang kosong, ia menahan dirinya walau tak nyaman berada bersama pria - pria mabuk. Tetapi ia harus berusaha kuat menahan diri demi sahabatnya yang sudah lebih dulu menjadi korban campuran obat dalam minuman hingga mabuk tak sadarkan diri. Dalam hati ia terus meminta maaf pada sahabatnya karena memaksakan kehendak padahal telah menerima penolakan beberapa kali sebelumnya.

---

Jungkook meraih kunci mobil miliknya dan segera keluar dengan aura tajam bahkan mengejutkan Jimin dan Jin yang tengah bergurau diruang tengah. 

"sepertinya nyawaku bisa melayang kalau tadi berdiri disebelahnya" ujar Jin menatap Jungkook yang berlalu dengan tatapan begitu dingin

"sepertinya ada yang tidak beres"

전정국 imagine (Book 2) {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang