나, 너. (Me, You.)

3K 294 19
                                    

BEWARE OF TYPO

Bacanya irit - irit ya guyss

- (y/n) POV -

Aku menghabiskan sisa hari dengan belanja makanan ringan untuk persediaan di kamar, untungnya rasa sakit pada pinggangku yang kemarin sempat mengganggu kini sudah hilang. Sambil menunggu Jungkook yang sedang olah raga bersama Taehyung oppa, aku menyempatkan diri untuk membeli roti kesukaan Jungkook.

Tiba di depan kamar nampaknya Jungkook tengah melakukan siaran langsung melalui ponselnya. Sempat aku melihat Taehyung oppa berlari keluar dari kamar Jungkook menuju kamar miliknya. Masih terdengar Jungkook berbicara dari dalam kamar, maka dari itu aku memutuskan untuk menunggunya di depan kamar sambil menyaksikan siaran livenya dari ponselku.

Selesai Jungkook dengan urusannya, aku bersiap untuk masuk ke dalam kamar. Namun belum sempat jariku menyentuh bel kamar, pintu kayu di depanku sudah lebih dulu terbuka menampilkan sosok penghuni kamar dengan raut wajah masam.

"Mwohae ?" ia membuka pintu dan tidak menyapaku seceria yang biasanya

"Eoh.. sudah selesai ? Aku melihat livemu" aku menunjukka ponselku yang masih menampilkan applikasi siarannya

"Sejak kapan menunggu di sini ?" Ia menarik tanganku untuk masuk ke kamar

"Hmm.. belum lama"

"Jangan bohong, Jimin hyung memberitahuku kau menunggu di depan sejak aku memulai siaran"

"Maaf aku tak ada maksud untuk berbohong" aku masih berdiri di balik pintu, namun bedanya kini sudah berada dalam kamar

"Mengapa tidak masuk ?" Jungkook melipat tangan di depan dadanya

"Aku hanya tidak ingin mengganggumu, lagi pula suara pintu kamarnya sedikit berisik jadi aku takut fansmu tahu" aku menunduk saat ia menatapku dengan matanya yang begitu tajam

"Kau bodoh atau apa ?" tangannya menyisir rambut kasar

"Aku takut fansmu curiga"

"Sampai kapan kau akan seperti ini ? Sampai kapan kau harus bersembunyi ?" katanya di sambung helaan nafas kasar

"Tunggu sebentar lagi kook-ah, sekarang kalian sedang.."

"Hanya itu alasanmu ?! Setiap kali aku membahas ini kau hanya akan mengatakan itu!! Apa gunanya aku menikahimu kalau aku tak punya hak untuk memberitahu mereka bahwa kau milikku ?!!"

"Jujur aku juga ingin mereka tahu, tapi.."

"Aku tak mengerti pikiranmu! Ini hanya membuatku kesal"

"Mian"

Ia membalikkan badannya dan berjalan menjauh "lakukan sesukamu!"

Aku masih menunduk tidak memiliki keberanian untuk menatapnya. Setiap kali Jungkook marah, aku seperti anak kucing yang kehilangan induknya. Kini aku merasa bersalah membuatnya marah dan kecewan jadi teringat kalimat Jimin oppa beberapa hari lalu.

"Kau bahkan menyembunyikan identitasku di depan dokter kandungan, lalu menurutmu aku bisa tahan melihat pandangan orang lain yang mengira kau hamil diluar nikah ?! Kukira kau cukup dewasa dan bisa menggunakan otak cerdasmu itu !"

"Mianhae"

"Mian ? Mian ?!! MIAN !! Hanya itu yang bisa kau sebutkan? HAH ?! CARI JAWABAN YANG LAIN (Y/N)!"

"Aku harus bagaimana ?"

"Kau harus memberiku satu keputusan (y/f/n)! Kalau kau terus seperti ini, aku merasa seperti kau tidak lagi bisa menghargaiku. Lebih baik kita berpisah dari pada aku harus terus berbohong kepada semua orang"

전정국 imagine (Book 2) {HIATUS}Where stories live. Discover now