100 - THE END

4.7K 92 4
                                    

Usai sudah kisah Dania dengan orang terdekatnya. Terimakasih yang sudah setia menunggu DIAM update dengan ketidak tentuan jadwalnya. Terimakasih sudah setia membaca DIAM dengan segala kekurangannya. Terimakasih telah menemani Dania menjalani hidupnya. Terimakasih banyak semuanya :)

Tapi tunggu, ada satu notifikasi Hp nya yang berdering.

Dania meraih Hp lalu membacanya.

"Selamat anda lolos seleksi Ujian Mandiri di UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA dengan program S1 Fakultas Psikologi."

Sungguh? Ini bukan mimpi? Kan kan? Iya kan?

Dania yang tadinya sudah naik beberapa anak tangga pesawat langsung balik kanan dan berlari. Dilihatnya semua sudah tidak ada. Sejak saat itu ia memutuskan untuk membatalkan scholarship ke Universitas Hamburg Jerman.

Ia naik taksi dan membaca grup chatt SBMPTN. Mereka bilang sedang berkumpul. Tapi tak ada Rahmat disana. Dania bingung siapa yang akan ditemuinya terlebih dahulu. Seharusnya orang tua sih. Tapi ya ini soal hati. Dan hatinya berkata RAHMAT. Iya dia harus bertemu Rahmat sekarang.

Dania turun di rumahnya. Jangan tanya bagaimana ia bisa tahu alamat rumah Rahmat. Itu semua berkat GPS yang selalu aktif di Hp nya. Itu memang sangat berguna.

"Mat."

Rahmat yang sedang menyiram tanaman berbalik. Tak menyangka Dania kembali.

Lantas ia memeluknya lalu mengajaknya mengobrol di rumah.

"Lagi nggak ada siapa-siapa. Kamu kok bisa balik lagi? Ada yang ketinggalan?"

"Nggak. Aku lupa kalo seminggu kemarin aku ikut ujian mandiri di Universitas Airlangga Surabaya. Dan aku lolos."

"Serius? Jadi maksudnya yang di Jerman dibatalin?"

Dania mengangguk senyum. Ia tak kuasa menahan kebahagiaannya. Ia pun kembali memeluk Rahmat.

Perlahan Rahmat melepas pelukan itu dan hendak mencium bibir Dania. Cewek itu menutup mata lalu pikirannya melebur. Ia teringat Erfan.

"Em sorry aku nggak bisa." kata Dania menghindar.

"Aku nggak bisa balikan sama kamu. Aku pamit." Dania pergi.

Ia pergi ke warung kopi tempat dimana Erfan, Toni dan Citra sedang berkumpul sesuai dengan hasil chatt di grup. Ia perlahan menghampiri Erfan dan memeluknya dari belakang.

Erfan berbalik. Ia bingung seperti Rahmat sebelumnya.

"Ada yang ketinggalan? Kok bisa balik lagi bukannya...."

"Gue lulus Ujian Mandiri di Universitas Airlangga Surabaya."

"Hah?"

"Iya gue lupa udah ikut ujian itu. Gue kira bakalan nggak lolos. Ternyataaaa..."

Erfan lekas memeluknya dan terharu.

"Makasih kamu udah balik lagi buat aku Dan."

Mereka berdua memutuskan untuk mengobrol di lantai atap warung.

"Kok bisa surprise gini sih?"

"Gue juga nggak nyangka."

"Masih Fakultas Psikologi?"

Dania mengangguk.

"Tapi jauh di Surabaya." protes Erfan

"Setidaknya di Indonesia, yang bisa pulang sebulan sekali. Bukan di Jerman."

Erfan tersenyum.

"Fan. Gue udah pikirin buat keputusan hubungan kita."

"Hmm?"

"Oke gue kasih kesempatan kedua buat lo. Tapi janji jangan genit lagi."

Senyum merekah terlukis diwajah Erfan. Ia tak menyangka akan semua yang baru saja didengarnya.

"Bukannya janji Bangsul janji pelaut?" Dania mengedipkan sebelah matanya

"Aaaaaaaa gue balikan sama Daniaaaaaa." teriaknya bahagia

Semoga Curut dan Kutu bisa bahagia selamanya ya :)


THE END

"Tak ada alasan bagi seorang introvert untuk menutup diri pada dunia. Cinta bisa mengubah segalanya❤."

-Dania, 2019

Diam [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang