17 - Gak perlu gadang

7.2K 253 2
                                    

Dekat, tapi memang melelahkan. Dania melempar badan ke kasur. Malam ini ia hanya ingin langsung tidur saja.

Namun tiba-tiba Dani masuk.

"Em non. Pop mie sama kopi yang kemaren saya taruh dimana ya? Soalnya di dapur udah penuh juga sama stok makanan keluarga."

"Bawa aja semuanya ke rumah lo. Sekarang kan gue gak perlu gadang lagi." jawabnya melirik sedikit

"Non...." Dani mencoba menolak

"Udah bawa aja. Buat adek lo." senyuman Dania itu cukup membuat hatinya berdegup.

Dani menurut dan segera berlalu. Ia pamit pulang dengan empat kardus makanan dan minuman serbuk diatas motornya.

Ia menurunkan semua itu dan membawanya ke dalam rumah.

"Eh itu abangmu ya? Ganteng." celoteh anak perempuan yang duduk di samping Mila dan Aril.

"Sssttt.. Kamu gak boleh malu-maluin aku." Mila ceramah pada sepupunya itu.

Erfan menatap samping. Ia tak punya waktu untuk mengobrol disana. Barang bawaannya terlalu berat. Namun ia memanggil adiknya untuk mengikuti.

"Ril kenapa sih lo main ama anak cewek mulu? Ntar kebawa jadi kayak cewek gimana. Tas lo aja gambar si Ken. Jijik." Erfan bertanya dengan nada agak memarahi.

"Fatir nya gak ada bang. Katanya ke rumah kakeknya di Sukabumi. Kebetulan lewat rumah Mila. Akhirnya aku ajak kesini deh." jawab Aril sedikit merunduk.

"Yaudah kamu kasih ini ke mereka. Jangan rebutan." Erfan menurunkan kardus-kardus itu, lalu mengeluarkan 3 cup pop mie.

Aril girang. Ia segera berlari ke ruang tamu lagi.

Erfan bangkit beserta tumpukan kardus itu menuju dapur.

"Erfan kamu dapet semua ini dari mana? Emangnya kamu punya uang?" tanya Ibu yang sedang menyeduh teh manis di dapur.

Erfan menumpuknya di dalam lemari.

"Emm ini dari mamahnya Tio bu. Isinya pop mie sama kopi." Erfan mencoba berbohong

"Loh beliau baik banget ngasih kita sebanyak ini? Ibu main deh kesana kalo santai."

"Hehe." Erfan tersenyum canggung. Senyumannya itu tak bisa diubah dan tak bisa disembunyikan.

Malam semakin larut. Tya baru saja pulang kerja. Ia membuka pintu kamar adiknya.

"Dania mamah kemana?"

"Keluar sama Om Kiki."

"Kebiasaan. Oh iya pop mie sama kopi yang semalem ada di dapur kemana ya? Perasaan tadi pagi ada."

"He Dania udah kasihin semuanya ke Dani." jawabnya tanpa ragu

"Yah kakak lapar tau." Tya agak cemberut

"Besok aja besok beli lagi." canda Dania

"Ehh besok kebetulan kakak dapet libur. Main yu!"

"Hayu main yuk!" canda Dania

•••

Diam [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang