93 - Sold out

1.8K 56 0
                                    

Selepas itu Dania bergidik ngeri atas kelakuan Erfan yang sekarang. Dia gila kali ya main meluk orang sembarangan gitu.

Tringgg...

"Halo." -Dania

"Aku mau ketemu." -Rahmat

Di tempat ngopi bintang 5.

Keduanya terlihat canggung. Tak ada yang berani memulai percakapan. Rahmat mengusir kecanggungannya itu dengan bermain hp. Begitupun Dania yang diam-diam memfotonya.

 Begitupun Dania yang diam-diam memfotonya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tadi .." sepatah kata yang mereka ucapkan bersamaan.

"Kamu dulu."

"Nggak aku ngalah sama cewek."

"Oke. Tadi Rani telpon. Dia bilang mau lamaran hari ini."

"Serius? Sama siapa?"

"Iya. Sama Alvin anak IPS kelas lain."

"Kapan acaranya?"

"Nanti siang. Kamu mau kan dampingin aku?"

Rahmat mengangguk tersenyum.

"Terus tadi kamu mau ngomong apa?"

"Ah haha nggak kok. Nggak jadi."

"Kenapa?"

"Gak penting aja. Yaudah kita siap-siap buat kesana. Aku anterin kamu pulang dulu. Ntar dijemput lagi."

"Oke."

Kejadian tadi pagi yang tadinya dianggap penting menjadi hal yang tak perlu dibahas. Itu hanya akan merusak suasana dan mungkin itu hanyalah hal yang sangat sepele.

Dania bersiap. Ia memakai gaun terbaiknya. Berpesta dengan orang lain selain Erfan memang bikin deg degan.

Biarkan hanya Rani dan Calonnya yang bersinar kali ini dengan gaun dan setelan kemeja putih mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Biarkan hanya Rani dan Calonnya yang bersinar kali ini dengan gaun dan setelan kemeja putih mereka.

Rahmat menjemput. Ia membawa mobil Papahnya. Mobil hitam itu kinclong sekali. Terlihat elegan.

Di perjalanan Dania sibuk main hp. Ia scroll galerinya sampai ke bawah.

Akhirnya dia senyam-senyum sendiri.

"Kamu kenapa?" Rahmat yang menyetir pun teralihkan perhatiannya.

"Aku kangen ketek kamu."

"Hah?"

"Ituloh waktu pertama kita jalan bareng ke pantai. Ketek kamu ngademin hihihi."

"Idihh aku nggak nyangka kamu gitu."

Dania cekikikan.

"Berarti udah lama dong kamu suka sama aku?"

"Hah?"

"Ketek aja diperhatiin. Apalagi orangnya."

"Haha geer banget si." Dania tertawa. Satu kecupan mendarat dipipinya.

Dania tersipu malu. Ia memukul manja cowok itu. Hp nya tergeletak dengan layar yang menampilkan foto lama Erfan.

Sesampainya di gedung tak lama Erfan juga datang. Dengan teman De Bawangs nya. Hanya saja dia sendiri yang tak menggandeng seseorang disampingnya. Bontot bersama Lilis. Dan Toni dengan Citra.

"Hey guys makasih ya udah datang." sambut Rani yang sangat bersinar bak putri mahkota.

"Gila cantik banget lo." puji Dania kagum

"Haha bisa aja. Oh iya kalian duduk disitu ya. Kursi khusus buat temen terbaik gue. Sebentar lagi acaranya dimulai."

"Oke."

Acara dimulai hingga sampai di sesi pemasangan cincin.

Khusus di sesi ini semua lampu dimatikan. Hanya ada lampu yang menyoroti mereka berdua saja.

Alvin nampak gagah memasangkan cincin itu di jari manisnya. Begitupun sebaliknya Rani sangat kelihatan grogi.

Kapan ya Dania ngalamin ini semua?

Setelah selesai waktunya berpesta. Semua tamu nampak senang dengan sajian yang begitu memuaskan.

Rani mendekati pasangan RANIA (Rahmat Dania). Lalu memeluk Dania.

"Gue seneng banget Dan."

"Iya gue juga ikutan seneng kok."

"Kalian kapan nyusul nih?"

Dania menatap Rahmat. Dia sendiri malah pura-pura tidak mendengar.

"Ah masih lama. Rahmatnya juga kayak yg nggak mau."

"Eh mau dong sayang." Rahmat memeluknya dan mencium keningnya dari samping.

"Haha gue tunggu ya. Jangan kelamaan. Ntar keburu gue punya keturunan, gimana coba?"

"Hahaha."

"Oh iya cowok lo kerja apa?"

Dania menyenggolnya. "Aku kan udah bilang kita satu sekolahan. Satu angkatan juga."

"Haha iya dia mau ngurusin perusahaan Papahnya gitu. Soalnya sebentar lagi beliau pensiun."

"Ohh iya. Kamu mau aku ngapain?"

"Apaan sih masih lama juga." Dania mengelak

Tiba-tiba sorak sorai dari belakang menganggu. Semua tamu berkumpul dan melihat satu pemandangan luar biasa disana.

Erfan. Dia bernyanyi sambil bermain gitar. Ia menyanyikan lagu Dewa 19 - Risalah hati.

Dengan penggalan lirik sebagai berikut :

Hidupku tanpa cintamu
Bagai malam tanpa bintang
Cintaku tanpa sambutmu
Bagai panas tanpa hujan

Jiwaku berbisik lirih
Kuharus milikimu

Aku bisa membuatmu
Jatuh cinta kepadaku
Meski kau tak cinta, kepadaku
Beri sedikit waktu
Biar cinta datang karena telah terbiasa

Entah apa maksud dari lagu yang Erfan nyanyikan. Tapi itu terdengar nyata dan sesekali Erfan berhenti seperti menahan air mata.

Dania mematung mendengarnya.

"Fan. Gue rindu..." bisiknya dalam hati

•••

ATTENTION!

Bagi yang penasaran sama Maharani yang udah sold out duluan :

Bagi yang penasaran sama Maharani yang udah sold out duluan :

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sangat cantik dan kelihatan dewasa sekali ya dia :)

Diam [COMPLETED]Where stories live. Discover now