53 - Campur aduk

4K 166 3
                                    

"Ekhem." deheman datang dari samping.

Keduanya menoleh dan reflek melepaskan pelukan.

Tya disana. Dengan Indra yang entah kenapa mereka kelihatan makin lengket saja.

Tya tersenyum ingin menggoda. Tangannya menunjuk-nunjuk.

"Hayoloh kenapa kalian pelukan?"

Dania dan Erfan salting. Dan hanya menatap ke atas.

"Kalian pacaran?"

"Nggak!" jawab mereka barengan

"Yaelah jawab aja kompak. Beneran ya pacaran? Sejak kapan? Barusan? Aduhh gue punya adek ipar juga akhirnya."

"Kakak ngomongnya seolah-olah aku jomblo abadi."

"Emang iya kan? Wkwk."

"Enggak ya!"

Erfan menatapnya. Tatapan penasaran.

"Gimana kalo Mamah sampe tau kalian pacaran?"

"Jangan dikasih tau." Dania keceplosan

"Tuh kan berarti kalian beneran pacaran. Hahaw seru nih. Eh tapi gue gak rela gitu kalo calon adek ipar harus kerja jadi tukang kebun gini."

"Yaudah gakpapa lah kak. Yang penting halal." suara Erfan

"Yang penting tiap hari bisa ngapel ya? Wkwk. Congrats ya. Gue ke atas dulu."

Indra menepuk bahu Erfan lalu mengikuti Tya.

Keduanya saling melirik malu. Lalu tersenyum.

"Eh."

"Hmm?"

"Emang kamu punya mantan berapa?" tanya Erfan penasaran

"Kok bahas mantan?"

"Ya aku penasaran aja."

"Nggak usah dibahas ah. Masa lalu."

Suasana jadi canggung.
Suara burung lewat pun terdengar.

"Ayo makan!" ajak Dania

"Gak mau sebelum jawab mantan kamu ada berapa." Erfan cemberut. Gak tau kenapa disini dia malah manja dan makin kelihatan gemesnya.

"Ah yaudah aku pergi." Dania melangkah dan Erfan menahannya lalu mencium keningnya.

Pada akhirnya mereka malah tertawa.

•••

Keesokan harinya.

Nada dering terdengar. Sebuah video call dari..

Rahmat?

Dania meneliti sekitar. Takutnya ada Erfan disana. Ya takut dia cemburu gitu. Lagian kenapa sore-sore gini Rahmat telpon? Ada apa?

Klik.

Klik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Diam [COMPLETED]Where stories live. Discover now