Bab 85 - Oleh-oleh (flashback)

46 8 4
                                    

"SORA MANIS SIAPA YANG PUNYA? SORA MANIS SIAPA YANG PUNYA? SORA MANIS SIAPA YANG PUNYA? YANG PUNYA, INDONESIA!"

Reo dan Izy mengapit Sora menyanyikan lagu itu lantang-lantang sambil berjalan riang menyusuri area pinggir hotel yang berbatasan dengan Marina Bay. Tak peduli orang-orang di sekitar mereka menoleh, mereka tetap berdendang.

Bahkan sesekali Reo secara impulsif menghampiri orang yang mereka lewati sambil berseru, "Hey, my friend just won a gold medal today!"

Mau tak mau Sora harus menerima ucapan selamat dari banyak orang walau malu bukan main.

"Reo, udahan napa? Gue capek bilang makasih!" keluh Sora setelah menerima ucapan selamat kedelapan kalinya malam itu.

Tentu saja Reo tak menggubris. "Let them all know lo itu juara regional, Kak!"

Sora menghela napas, memilih untuk merapikan pita pengikat buket bunga lilynya daripada pusing menasehati Reo tapi mental melulu.

"Itu bunga buket lo bawa dari presscon tadi?" Izy menyadari bunga yang tak pernah lepas dari genggaman Sora sejak press conference.

"Iya, hehehe." Sora nyengir malu-malu.

"Cieee! Dari siapa tuh?" Izy menyenggol lengan Sora. Reo merapat, ikut penasaran.

"Nggak ada namanya, tapi kayaknya gue tau."

Mata Izy membulat. "Dendra?" bisiknya seakan-akan nama Dendra tabu untuk disebut.

"Nggak. Dia nggak dateng kayaknya..." Senyum Sora sempat seketika luntur, tapi ia tarik paksa kembali semata-mata agar kekecewaannya tidak terbaca. Padahal Izy dan Reo sama-sama tahu Sora mengharapkan kehadiran sang mantan.

"Itu—temennya Kylo bukan sih?"

Izy menunjuk sosok yang terlihat duduk di salah satu bangku taman sedang asyik menontoni layar ponsel, memakai baju kaos hitam dan celana pendek khaki.

"Yang ternyata orang kaya banget itu ya?"

"Hus! Reo!" Izy nyaris menggeplak kepala adiknya.

"Ih, Kak Izy harus baca artikel yang bahas gurita bisnis keluarganya! Nama klannya apa tuh—Ra... Raminten—lah, kok jadi Raminten?"

"Ramuna," Sora mengoreksi sebelum improvisasi Reo semakin ngawur. "Kalian balik duluan deh. Gue ada urusan sama dia."

Izy langsung setuju, tak mau mengganggu Sora. "Oke kalau gitu, kita duluan ya! Sekali lagi, congratulations!"

Sora membalas pelukan Izy dan tos Reo sebelum berpisah dengan kedua tetangga rumahnya itu. "Bye! Salam buat Galen!" Kemudian ia memacu langkahnya menuju Regy agar bisa menggeplak kepalanya.

"Ouch!"

"Ditungguin sama semua orang pas dinner malah di sini nonton YouTube," omel Sora teringat rasa kesalnya karena Regy tak kunjung nampak di acara syukuran tadi malam. Bahkan chili crab kesukaan Sora pun gagal mengobati mood-nya. Untung Izy dan Reo selalu punya celetukan yang menghibur hati.

"It's your night. Everyone wants to be with you."

"You don't?" Seberkas kekecewaan menghinggapi Sora.

"I don't like sharing your attention with someone else."

Sikap Regy benar-benar ambigu. Mau ditanggapi bercanda tapi mata cowok itu lekat mengunci tatapan Sora. Hingga 5 detik kemudian suasana buyar karena Regy menyemburkan dengusan geli. Mungkin merasa menang setelah melihat perubahan warna di pipi Sora.

Under My SkyWhere stories live. Discover now