Bab 25 - To Love and to Date Someone

55 12 6
                                    

Mengendarai mobil listrik Hyundai Ioniq 5, Regy meluncur membawa kekhawatirannya menembus tol JORR. Tanpa musik, tanpa suara, serba senyap di dalam mobil listrik itu.

Tangan Regy mencengkeram kemudi erat-erat, pikirannya terusik apa yang ia lihat barusan di restoran tempatnya dan Kinan makan malam.

"KAK REGY?"

Kinan sampai berteriak karena sudah 3 panggilan diabaikan Regy.

"Hmm?" Regy linglung menoleh.

"Aku tadi tanya, kita mau ke mana?" Kinan berusaha sabar.

"Rumah Kylo."

Tak ada komentar lanjutan. Kinan mengembalikan pandang ke arah jalan, senyumnya kecut. Mungkin Kinan berharap akan ada kencan lanjutan. Dan Kinan sebenarnya sudah sempat mengutarakan kalau ia tidak suka Regy sering-sering main ke sana. Tapi sayangnya Regy abai. Arah mobil Regy tetap menuju rumah Kylo dan Sora.

Sora dan Kylo—are you guys okay?

Cemas menghantui, Regy hanya sempat memikirkan dua orang kesayangannya itu.

Keluar di Lebak Bulus, Regy berbelok melewati MRT Lebak Bulus. Kondisi jalanan begitu padat di akhir pekan itu. Mungkin karena baru habis tanggal gajian, jadi banyak orang yang keluar rumah.

Walau begitu, tak sampai 15 menit Regy sudah memasuki gerbang komplek rumah Kylo. Dari gerbang besar itu, rumah Kylo sudah tidak jauh. Tinggal belok kiri di Indomaret, rumah nomor 16 dengan pohon berbunga ungu. Regy tidak tahu pohon apa itu, yang jelas ketika bunganya bersemi, cantik sekali. Seperti bunga sakura.

Guguran kelopak bunga masih berserakan menambahkan bercak ungu di halaman rumah Kylo, tandanya belum ada yang membersihkan.

Regy turun dari mobil menutup pintu, membiarkan Kinan menunggu di dalam tanpa mematikan mesin mobil. Belum sampai melangkah, hati Regy mencelus mendapati Sora duduk di undakan teras, menelungkup pada pahanya yang tertekuk. Tubuh gadis itu bergetar.

Sora menangis.

"Sora?" panggil Regy sendu sembari mendekat.

Sora mengangkat wajah, terkejut mendengar suara Regy memanggil. Panik karena Regy memergoki air mata di wajahnya, Sora cepat-cepat menyeka wajah dengan kasar.

Sesak dada Regy menyaksikan gadis yang biasanya selalu memenuhi hari-harinya dengan keceriaan kini layu. Kalau bisa memindahkan kesedihan Sora ke dirinya, Regy pasti sudah melakukannya.

Regy berjongkok menyesuaikan matanya agar sejajar dengan tinggi Sora. Tangan Regy terjulur menyentuh wajah Sora. Ibu jarinya menghapus seberkas bulir air mata yang luput dari sekaan Sora. Semua itu Regy lakukan dengan pelan dan lembut demi Sora yang sedang rapuh.

Sora gelagapan, menyadari seseorang sedang menunggu di dalam mobil Regy. "Kenapa ke sini? Mau ketemu Kylo? Tadi dia pergi—"

"I know what makes you cry. Gue ada di resto itu dan Alice panik nyamperin gue."

Mata lentik Sora mengerjap beberapa kali, mencoba bertahan tapi gagal. Air mata Sora berikutnya tumpah lebih deras dari sebelumnya.

"Kasihan Mama..." isaknya lirih. Sora bahkan lebih mengkhawatirkan ibunya di saat semua orang mengkhawatirkan dirinya.

"Kylo will find her. Don't worry," ucap Regy berusaha menenangkan Sora sembari mengusap-usap rambutnya.

Regy ingin tetap ada di sana, duduk di samping Sora, menunggu sampai tangisnya benar-benar kering atau paling tidak sampai Kylo kembali. Namun, Sora justru mengingatkannya kalau Kinan masih ada di dalam mobil.

Under My SkyUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum