Bab 57 - Let's Talk

60 11 24
                                    

"Ada yang lihat Regy nggak?"

Mungkin ini sudah orang ke-8 yang Sora tanyai soal keberadaan Regy seusai acara Myra. Semuanya mengaku tidak melihat Regy. Bahkan mereka yang duduk satu meja dengannya. Ke mana anak itu?

"Dia keluar pas sesi game terakhir. Gue kira ke toilet. Tapi nggak balik-balik." Kylo adalah satu-satunya yang bisa memberikan informasi berguna.

Game terakhir? Bingo? Ah...

"Are you okay?" Fael yang tadi sudah bersiap pulang bersama Kylo, meletakkan kembali helmnya dan masuk untuk Sora. "Gue bisa pulang dulu ambil mobil dan balik jemput lo."

"Hah? Ngapain repot-repot? Gue naik taksi aja." Sora cepat-cepat menepis niat baik Fael sebelum cowok itu merepotkan dirinya sendiri.

"If you said so..." Fael mengedikkan bahu, walau kekhawatirannya belum tuntas. "Kalau gimana-gimana, kabari ya."

"Oke!" Sora menarik senyum lebar-lebar agar Fael berhenti mencemaskan dirinya.

Kalau begini, sepertinya Sora memang harus pulang sendiri. Sora mengambil ponsel, memastikan sekali lagi kalau tidak ada pesan masuk dari Regy, kemudian membuka aplikasi taksi online. Tiba-tiba seseorang menepuk bahunya yang terbuka.

"Nyari Regy?" tanya Ingrid. Dia selalu berpenampilan nyentrik di setiap pesta. Kali ini dia pakai dress dengan panjang medium, sepatu boots, dan ornamen di sekitar mata yang dibuat dengan face painting menyerupai separuh topeng masquerade. Kalau ada award untuk best dress, Ingrid pasti menang.

"Tadinya. Tapi gue pulang naik taksi ajalah."

Jari Ingrid yang tertutup selop tangan jaring menunjuk ke arah lantai dua. "Di resto." Wajah Ingrid berubah sengit. "Sama mantannya."

Kedua alis Sora terangkat. "Oh ya? Ya udah, biarin aja. Gue pesen taksi kalau gitu."

"Gue kalau jadi lo udah gue tampol si Regy."

Sora tertawa sinis. "Kenapa? Kan dia bukan cowok gue."

"Tetep aja— Eh, minta anterin mantan lo aja!"

Mata Sora mendelik mendengar saran gila Ingrid. "Ngawur! Hus! Hus! Sana pulang!"

Setelah berhasil mengusir Ingrid, kaki Sora bergerak dengan sendirinya ke arah tangga. Pada anak tangga kedua, Sora berhenti karena menyadari kebodohannya.

Buat apa dia ke sana? Mau mengganggu mereka? Kondisi ini berbeda dengan saat Sora menyelamatkan Regy dari cewek yang menembaknya dengan paksa di lorong tempo hari. Kali ini Regy tidak minta ditolong. Dia ada di sana bersama Kinan karena keinginannya sendiri.

Ponsel Sora bergetar. Panggilan masuk dari Myra. "Sor, tas lo udah lo ambil belum?"

"Tas?"

Astaga! Dia lupa dengan tas berisi pakaian gantinya. Tadi tertinggal di ruang make up.

"Beluuum!"

"Barang-barang yang di ruang make up dipindahin semua karena nggak ada yang jagain."

"Dipindah ke mana?"

Seseorang memberitahu di belakang Myra. Seperti suara Sheila.

"Katanya di ruangan yang deket toilet. Cuma ada satu ruangan di lorong itu."

"Oh, oke, oke! Gue ke sana sekarang. Thank you udah diingetin."

Sora memacu high heels-nya menyebrangi lobi, berbelok masuk ke voyage ballroom, melewati ballroom 1 dan 2 hingga menemukan petunjuk ke lorong arah toilet. Myra benar, hanya ada satu ruangan di lorong itu. Seperti ruangan lain di area ballroom, tidak ada nama ruangan yang terpasang di pintunya.

Under My SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang