Bab 11 - Jaket Siapa?

52 12 2
                                    

"Sora masak mie lagi? Jangan sering-sering makan mie instan!" tegur Bu Diah, satu-satunya guru yang menemani mereka di acara glamping akhir pekan itu. Tidak sulit mengenali bau mie instan Korea dari panci yang mengebul di atas kompor kecil.

"Nih, bikinin si anak manja." Sora menunjuk Regy terang-terangan dengan sumpit.

Regy nyengir melambai dari kursi lipat, tidak menyangkal sebutan 'anak manja' yang dilemparkan oleh Sora. Dia baru selesai mandi. Rambutnya masih basah, hanya disisir jari. Tapi gara-gara itu, Regy jadi yang kelihatan paling segar di antara mereka. Apalagi dibanding Sora yang seharian kerjanya masak mie.

"Kok lo bisa sih mandi dingin-dingin gini?" tanya Wino. Dari tadi dia mengeluh dinginnya udara dan menjadi duta tidak-mau-mandi.

"Kalau gue nggak mandi, nanti ada yang marah." Kali ini giliran Regy yang menunjuk Sora dengan dagu.

Ya, kadang saat Regy baru pulang main dengan Kylo dan Fael, Sora suka mengomeli Regy kalau langsung dekat-dekat dengannya.

Pupil Regy bergerak mengikuti setiap gerak-gerik Sora. Seperti anak kecil, ia tak sabar menantikan kapan ramyun-nya matang. Kalau Sora tidak mengancam akan mencolok hidungnya dengan sumpit, Regy pasti sudah membuka tutup panci itu berkali-kali.

Cowok itu baru saja selesai menuntaskan semua urusannya. Tidak ada yang lebih diinginkan Regy selain duduk bersantai menghangatkan diri di dekat api unggun sambil menikmati ramyun buatan Sora. Bahkan ia tak mau peduli lagi laporan-laporan yang masuk dari panitia lainnya.

"Gy, ada anak kelas X minta anti nyamuk."

"Gapapalah donor darah dikit buat nyamuk."

"Gy, besok katanya ada yang mau rafting pakai bikini."

"Serah."

"Katanya ada yang lihat hantu depan kamar mandi."

"Liatin balik hantunya."

Benar-benar tidak peduli.

Oh, ramyun Sora sangat istimewa. Regy tidak tahu persis bagaimana dia memasaknya atau bahan-bahan apa saja yang masuk ke dalam panci. Bahkan kalau Sora memasukkan daun ganja sekalipun, Regy tak peduli.

Bercanda.

Rombongan glamping kali ini sangat beruntung bisa mencicipi ramyun Sora karena biasanya Sora suka malas kalau disuruh masak. Dan bahkan untuk orang sebanyak ini, Sora berhasil membuat mie tetap kenyal dan kuahnya tidak terlalu banyak menyusut.

"Hahhh..." Regy menghela panjang setelah menyeruput kuah ramyun bikinan Sora. Begitu hangat, gurih, dan istimewa. Cocok untuk menghempas lelah dan hawa dingin yang menyelimuti tubuhnya sedari tadi.

"Katanya habis?"

Belum selesai menjepit mie dengan sumpit kayu di tangannya, Regy mendengar suara Fael menyela dari belakang.

"Njir, gue hampir lupa si Fael ikut glamping," bisik Wino pada Sheila tertangkap kuping Regy. Valid sih, berhubung seharian Fael menghilang entah ke mana dan baru muncul sekarang.

Hal itu tidak hanya terjadi pada Wino dan Sheila. Dari dekat kompor, Sora menganga dengan mata melebar menyaksikan keberadaan Fael. "Gue lupa nyisain ramyun buat lo!" Ia berseru seakan itu adalah dosa duniawi yang besar. "Sori banget, ya! Padahal lo udah chat tadi!"

Fael chat orang lebih dulu? Cewek lagi. Regy belum pernah mendengar keajaiban itu. Berarti ramyun Sora benar-benar sesuatu.

"Eh! E—"

Regy tak berdaya ketika Sora sendiri yang memindahkan sebagian isi mangkok Regy ke mangkok baru untuk diberikan pada Fael.

Alih-alih doa sebelum makan, Fael mengucap maaf pada Regy yang keburu cemberut. "Sori ya, Gy..."

Under My SkyWhere stories live. Discover now