Bab 28 - Bertemu Kembali

47 12 0
                                    

"Wow! Kayak kondangan anak pejabat!" celetuk Myra saat melihat deretan karangan bunga berjejer di halaman depan sekolah, mengucapkan selamat atas terpilihnya Kylo sebagai Ketua OSIS Navia yang baru.

Yah, walaupun kemarin malam satpam sekolah sempat melaporkan kalau ada satu karangan duka cita terselip di sana, tapi Fael dan Regy dengan sigap mengendarai mobil pick up untuk mengangkut karangan bunga itu dan membuangnya di halaman rumah Timothy.

"Litarda, Azzura Gamma, Nui, ..." Sheila mengabsen dari mana saja datangnya ucapan selamat itu. Nyaris semua sekolah Orion League, kecuali Azzura Phi. "Azzura Phi mana nih?"

Saat itulah sebuah mobil pick up mengangkut bunga milik Azzura Phi baru saja terparkir. Terburu-buru mereka menurunkan bunga pesanan yang mereka bawa dilatari omelan dari seorang laki-laki.

"Gimana sih, Pak? Kan saya bilang jam 7 bunganya harus sudah terpasang. Bukan baru berangkat jam 7!"

Dia meminta papan itu bersanding dengan milik Litarda. Setelah memastikan terpasang dengan baik, ia melanjutkan langkahnya menuju lobi sekolah. Sebuah video promosi sekolah yang ditayangkan melalui layar LCD besar di dekat meja resepsionis menghentikan langkahnya.

Wajah itu...

Senyum itu...

Betapa ia merindukannya.

***

"Bisa-bisanya lo bikin pidato pelantikan kita pakai ChatGPT!"

Belum mulai menjabat, tapi Wino sudah habis kena marah Kylo di hadapan semua orang. Di samping baris pertama tempat duduk aula yang bermodel teater, Kylo menegak botol air mineralnya yang kedua demi meredakan emosi.

Bak kehilangan susuknya, Wino kembali cengengesan. "Biar cepet, etdah!"

Melihat gelagat Kylo hampir menimpuk Wino dengan botol air, orang-orang di sekitar mereka langsung memisahkan mereka berdua.

"Jujur, gue lebih suka lihat Wino pas debat kandidat," gumam Sheila kecewa.

"Gue pun begitu." Myra menimpali. "Kira-kira dia kenapa ya waktu itu?"

"Ga tau. Kerasukan kayaknya," Sora asal ceplos. Dia tak punya waktu memikirkan Wino karena sibuk mengurusi kaitan kalung ibunya yang lepas.

"Bisa nggak?" Vira datang dari toilet mengecek progres Sora.

"Nggak nih. Nggak usah pakai kalunglah!" Kalung itu dikembalikan paksa oleh Sora ke pemiliknya.

"Kalau nggak pakai kalung kayak ada yang kurang gitu."

"Lah, nggak bisa dibenerin!"

Pertengkaran mereka tersela oleh tatapan penasaran siswa-siswi Navia pada Vira.

"Tuh kan! Semua pada ngeliatin Mama aneh gitu!"

Sora memutar otak, bagaimana cara mengatakan pada ibunya kalau dia sempat jadi topik komedi saat debat kandidat tempo hari?

Bagi yang melihat Vira untuk pertama kali, mereka pasti terkejut dengan betapa miripnya Vira dengan Sora. Bagai disuguhkan lukisan dari masa depan—Vira memproyeksikan bagaimana Sora 25 tahun mendatang. Mulai dari tubuh ramping, kencang dan sedikit berotot hingga cara mereka berdua berkelakar.

"VIRA!" Bu Olin memekik memanggil teman SMA-nya!

"OLIN!" Vira balas memeluknya.

"Congrats for Kylo!"

"Makasih juga udah jagain Sora dan Kylo ya!"

Seorang wanita lain muncul mengenakan blus batik dengan rambut disanggul kecil, perhiasan mencolok dan bulu mata tebal hasil extension. Dengan menenteng tas tangan merek Louis Vuitton di lipatan siku, wanita itu menghampiri Vira. Sangat berbeda dengan Vira yang datang mengenakan dress hitam selutut, rambut digerai dan giwang berlian mungil.

Under My SkyWhere stories live. Discover now