Bab 54 - Cerita dari Liburan Lalu part 2

48 12 9
                                    

Namanya Lenka, anak seorang juragan tambang di Kalimantan. Tidak sekadar cantik, wanita itu punya tubuh bak supermodel. Rambut coklat chestnut panjang, mata bulat simetris dengan bulu mata tebal, tulang pipi tegas, kulit sawo matang eksotis. Sora bisa menarik kesimpulan kalau Lenka adalah tipe cewek kesukaan Regy.

Regy sih berkali-kali bilang pada mereka kalau Lenka ada titipan ibunya. Tapi siapa yang tahu kebenarannya selain Regy sendiri? Mungkin benar begitu, mungkin juga Lenka itu adalah pacar Regy kan? Logika mereka tidur sekamar masih tidak masuk di akal semua orang.

Sora ingin cuek saja dan fokus menikmati sisa liburan. Tapi masalahnya, semenjak kehadiran cewek itu suasana jadi tidak karuan.

Misalnya saat sarapan hari kedua, Sora, Kylo, dan Fael memergoki Lenka sedang mengomeli Putu Lia, wanita yang bertugas melayani mereka selama tinggal di villa itu, hanya karena sayuran di saladnya tidak organik.

"Ini nggak organik. Ini juga. Duh! Kan aku udah WA ke kalian kalau aku minta plant based dan semuanya harus organik!"

"Maaf, Mbak. Sepertinya ada miskom dengan bagian kitchen—"

"Ya udah, fix dong!"

Sora yang paling tidak tega melihat pemandangan semacam itu langsung menahan Putu Lia sebelum wanita itu mengembalikan makanan Lenka kembali ke dapur. "Buat aku aja saladnya. Nggak apa-apa kok."

"Sora!"

Sora menoleh kaget mendengar teguran Lenka.

"Itu kan bekas aku!" Lenka berjengit jijik.

"Kan belum dimakan?" Sora memastikan, jadi takut ada bekas air liur cewek itu di sana.

"Belum sih. Tapi kan tetep aja itu bekasku!"

"Bekas garpumu," Sora mengoreksi sambil tetap mengambil hidangan di tangan Putu Lia.

"Kalau Regy udah jadi bekasku, kamu mau juga?"

Hening. Seisi meja syok berat.

"Bercanda, ih!"

Lenka memaksa tawa lalu pergi ke arah ruang tengah. Tentu saja tak ada yang mau ikut tertawa bersamanya. Bagian mana dari kalimat tadi yang lucu?

"Morning!"

Regy yang menyusul masuk ruang makan terakhir dengan cepat melunturkan senyum, menyadari awan hitam tak kasatmata memayungi ruangan.

"Ada apa?" bisik Regy pada Kylo.

Kylo mendorong makanannya menjauh dengan ekspresi jijik. "Tiba-tiba gue mual."

Di seberang Kylo, Fael menghampiri Sora. "Gue mau breakfast di balkon. The view is amazing. Mau ikut?"

Tak butuh waktu lama untuk Sora mengiyakan tawaran Fael. Dia perlu udara segar agar kewarasannya kembali.

"Biar gue aja." Fael mencegah Sora membawa piringnya sendiri.

Sora tidak menyesali keputusannya. Untung ada Fael. Di balkon itulah Sora menyadari bahwa Fael adalah teman makan yang tepat kalau Sora sedang butuh ketenangan. Cowok itu tidak akan bersuara kalau tidak perlu tapi selalu menanggapi saat diajak bicara.

***

"Pecun lo!"

Regy terkesiap saat Kylo mengonfrontasi di teras belakang villa. Tidak perlu ditanya seberapa murkanya Kylo. Jika Kylo sampai mengumpat sekotor itu, Regy tahu benar kesabaran Kylo tak bersisa.

"Bisa-bisanya dia nyuruh Sora bawain belanjaannya muter-muter Seminyak! MEMANGNYA KAKAK GUE BABU?!"

Mata Regy membesar. Dia tidak tahu sama sekali karena saat mereka semua jalan-jalan di Seminyak, Regy ada janji bertemu dengan seorang teman di sebuah kedai kopi. Lenka pun menyuruh Regy untuk kembali ke villa lebih dulu. Dia bilang masih mau lanjut belanja bersama Sora. Dengan polosnya Regy berpikir mereka berdua akhirnya berteman.

Under My SkyWhere stories live. Discover now