Bab 69 - Gosip (flashback)

57 11 9
                                    

"Bukan Soraya. Tapi Sora aja..."

Regy mengulangi ucapan Sora untuk ke sekian kalinya. Semakin sering, semakin keras keningnya menekuk. Sepertinya dia nyaris gila.

"Did she try to make a joke? Apa gue seharusnya ketawa?" Regy galau berat.

"Tsk! Ngapain sih dipikirin banget?" sergah Kylo, gusar melihat tingkah Regy.

Mata Regy bergerak melirik curiga. "Kenapa tiap gue ngomongin anak baru itu, lo selalu sewot?"

Ada yang aneh dengan Kylo. Biasanya Kylo cuek selama Regy tidak menyenggolnya.

"Pilus lo noh ngambang kayak perahu Tim SAR!" balas Kylo masih ketus, menunjuk pada kacang-kacang pilus yang dituang Regy di atas kuah bakso kini terbengkalai karena memikirkan Sora.

Tak tersentuh oleh pertikaian mereka, Fael menelungkup di atas meja, tersiksa oleh kantuk. Kopi... Dia butuh kopi hitam yang paling pahit untuk membuka mata. Ini semua gara-gara nonton YouTube pertandingan anggar Sora sampai nyaris subuh.

Tiba-tiba punggung Fael menegak, terkesiap oleh bunyi kursi bergeser serempak. Seisi meja paling timur tempat sebagian besar anak-anak ekskul e-sport berdiri menyambut seseorang. Di samping Fael, Regy dan Kylo juga menampakkan kekagetan yang sama.

Cuma ada Sora di sana.

Senyapnya kantin juga menandakan kalau bukan hanya Regy yang keheranan dengan situasi di sekeliling mereka. Apa yang membuat para sultan e-sport sampai menghormat pada Sora? Kepala Sekolah, guru, Ketua OSIS—tak ada satu pun di Navia yang bisa menundukkan kepala mereka sebelumnya. Lucunya lagi, Sora jadi satu-satunya yang tidak sadar soal kondisi itu. Ia malah asyik berjalan mengetik di layar ponselnya.

"Mau makan, Sor?"

Tanpa menoleh, Sora langsung menebas basa-basi Wino. "Nggak. Mau nyangkul." Lalu berjalan melewati meja mereka begitu saja.

***

Sosok Sora jadi semakin misterius di mata Regy. Tidak hanya anak-anak e-sport, kini semua begundal kelas X4 pun tunduk pada Sora. X4—yang dicibir Pak Rustam bisa jadi begitu karena mereka sekelas menghirup rembesan gas kuali neraka—cuma mau patuh pada Sora seorang.

Sebelum kehadiran Sora, setiap kali ada pengumuman berkumpul di lapangan atau gymnasium, guru dan OSIS yang bertugas pasti migrain gara-gara kelas itu. Ada saja kelakuan mereka yang ajaib—dari menjahili kelas lain sampai pura-pura kesurupan.

"Gue sumpahin mereka semua kompak kena cacar air!"

Regy pernah mendengar Kylo diam-diam menyumpahi kelas itu saking jengkelnya. Manjur sih, tapi berbuah petaka bagi seisi Navia. Virus cacar menyebar ke seantero sekolah, menyebabkan Kepala Sekolah terpaksa mengambil keputusan school from home selama 2 minggu.

Memang sih menenangkan karena akhirnya ada yang bisa mengontrol mereka. Tapi guru-guru jadi terlalu nyaman dengan situasi itu. Mereka tinggal menyuruh Sora mengatur kelasnya sendiri. Dan entah bagaimana Sora melakukannya, tanpa bersusah payah, dia selalu berhasil membuat mereka menurut.

Hingga suatu hari, pada agenda town hall meeting di gymnasium, misteri itu pun terpecahkan.

"Sor, ganti hukuman napa? Capek push up mulu!" keluh Cody, salah satu dari lima anak X4 yang sedang dihukum Sora di sayap barat gymnasium.

Kebetulan Regy berbaris tepat di samping mereka. Jadi, Regy bisa menguping semua percakapan bodoh mereka.

"Lo nggak malu main futsal tapi perut lo buncit gitu? Sampai otot perut lo kebentuk, gue bakal terus ngehukum lo push up."

Under My SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang