Bab 55 - Tato

68 12 8
                                    

Regy menerima kalau Sora tak mau sama sekali membahas soal ciuman mereka beberapa bulan yang lalu.

Regy memaklumi kalau Sora merasa semuanya terlalu tergesa-gesa.

Regy tak masalah kalau Sora ingin waktu lebih lama untuk mereka saling mengenal sebelum memutuskan apa-apa.

Apalagi setelah tahu hubungan terakhir Sora berakhir kurang baik.

Tapi...

"Tapi kenapa pas gue udah sabar-sabar nunggu, malah banyak cowok yang nyelak? Dendralah nongol! Faellah ikut-ikutan! TRUS KAPAN GUE BISA PACARAN SAMA KAKAK LO?!"

Kylo bahkan tidak menanggapi keluh kesah Regy sama sekali. Sibuk memisahkan kepala lele goreng bekasnya ke dalam tas plastik sebagai oleh-oleh untuk kucing kesayangannya.

"Lele lo udah?" Sekarang Kylo mengincar lele di piring Regy.

"Lo dengerin gue nggak sih dari tadi?" Walau begitu, Regy tetap mendorong piring lelenya ke Kylo.

"70% denger. 30%-nya lagi cuma kedengeran suara minyak panas—bisa nggak sih kita cari tempat yang lebih normal buat ngobrol? Jangan di warung pecel lele gini! Nggak kapok lo diledekin Sora?" Giliran Kylo yang mengeluh panjang lebar.

Regy melipat lengan di depan dada, mengamati proses lele yang sudah dibumbui masuk ke dalam wajan. "Nggak tau kenapa, wangi lele goreng dan suara minyak panas lama-lama bikin gue lebih...rileks."

Kylo menggeleng heran. Memang kalau orang kaya ada saja penyakit gilanya. "Gue juga nggak habis pikir kenapa lo malah curhat ke gue? Lo tau gue temenan sama kalian bertiga. Kalau gue bocorin curhat lo ke Dendra atau Fael gimana?"

"Tinggal gue tarik proposal sponsorship Orion Olympics lo dari meja nyokap gue."

Astaga. Iya juga.

"Lagian menurut lo gue harus curhat sama siapa lagi? Nyokap lo? Yang ada gue di-bully habis-habisan."

Regy melampiaskan rasa frustasinya dengan mengunyah beberapa lembar daun kemangi lalapan sekaligus.

"Lo makan lalapannya?" Kylo berjengit.

Mulut Regy langsung berhenti mengunyah. "Emang kenapa?"

"Pernah denger cacing berbahaya yang ada di lalapan?"

Terlambat.

"Udah ketelen," gerutu Regy kesal. Kenapa baru ngomong sekarang? Setelah yang tersisa di piring Regy hanya selembar daun kol.

Kylo duduk mengawasi sahabatnya mengunyah. Situasi ini di luar perkiraan Kylo. Awalnya, dia pikir Regy dan Sora punya kedudukan yang seimbang. Keduanya sama-sama rupawan, populer, dan mumpuni untuk memainkan satu sama lain. Namun di saat Regy uring-uringan seperti sekarang, kakaknya malah asyik mengecat kuku di rumah.

Kelihatan jelas kan siapa pemenang sementaranya?

Dari awal Kylo sudah memperingatkan Regy, hati-hati jika memutuskan masuk ke dalam permainan Sora. Entah sihir apa yang Sora gunakan sampai-sampai siapa pun yang menancapkan hatinya akan berakhir nelangsa menelan perasaannya sendiri. Lihat saja Dendra, tersiksa setiap malam merindukan Sora kembali ke pelukannya.

Tapi Regy bebal dan angkuh. Menganggap Sora berada di level sama dengan cewek-cewek lain yang memujanya. Dan apa yang terjadi sekarang? Regy seperti orang tolol, curhat di warung pecel lele ditemani es teh manis, nasi uduk, lele goreng, tahu-tempe, dan lalapan. Disemangati kucing-kucing yang bersembunyi di bawah meja menunggu sisa makanan mereka.

Kylo tahu betul bagi Regy tidaklah mudah menghempaskan harga dirinya yang setinggi langit hanya untuk terlihat menyedihkan bicara soal keputusasaannya mendapatkan Sora. Ini artinya Regy sudah berada di titik terendahnya.

Under My SkyWhere stories live. Discover now