Bab 3 - Potong Rambut

75 13 2
                                    

"Mau dipotong gimana, Mas Regy?"

Lukman bertanya seraya memasang apron untuk melindungi seragam sekolah Regy dari runtuhan rambut-rambut yang ia akan potong nanti. Lukman adalah stylist andalan Regy di "Barber Shop Omotesando" cabang Senopati. Hanya pada pria ceking itu Regy mempercayakan rambut lurusnya yang halus.

Sora tidak berlebihan. Rambut Regy halus sekali. Nyaris sehalus rambut anak-anak, sampai-sampai Sora iri. Sora yang sudah melakukan berbagai treatment mahal di salon sekalipun tidak akan bisa meraih tingkat kehalusan rambut seperti milik Regy.

Namun bagi Regy, rambut halus terkadang menyusahkan. Karena terlalu halus, tatanan rambut apa pun tidak akan bertahan lama. Ujung-ujungnya lunglai juga. Entah berapa banyak jenis styling gel yang ia punya, tak ada yang mempan seharian.

Regy menatap ke arah Sora yang duduk menunggu di sofa belakang punggungnya melalui cermin sejenak sebelum ke menunjuk dengan dagunya. "Tanya dia rambut saya mau diapain."

Punggung Sora menegak. "Kok gue?"

Regy cuma nyengir.

"Minimal tanya cewek lo lah!"

Cengiran Regy luntur seketika. "Kalau sampai 5 menit dia nggak bilang apa-apa, botakin aja, Kang."

Lah, ngambek?

"Serius dibotakin?" Lukman terkesiap. Kayaknya kalau sampai Regy benar-benar mengambil keputusan itu, yang pertama akan menangis adalah Lukman.

Regy bungkam setelah melemparkan lirikan sekali lagi ke arah bayangan Sora di cermin.

"Iya, iya, iya." Sora tak mau memperparah mood Regy. Kebetulan ada satu gaya rambut yang membuat Sora penasaran kalau dipasangkan dengan Regy.  "Kayak gini bisa nggak, Kang?"

Sora menunjukkan referensi gaya rambut Kim Mingyu, anggota grup K-Pop, era Call Call Call pada Lukman. Lukman mengamati kemudian mengangguk mantap.

"Tapi depannya jangan sepanjang ini. Nanti dia kena razia, beneran dibotakin sebelah sama guru BK!"

Lukman terkekeh. "Siap, Mbak!"

"Kalian lagi berkomplot ya?" Regy bertanya dari kursinya, penasaran dengan diskusi mereka. Mood-nya sudah kembali naik seperti sedia kala.

"Udah, lo terima beres aja!" Sora mengacungkan jempol.

Sepanjang proses Sora deg-degan bukan main. Ia melakukan segala upaya agar tidak mencuri pandang ke arah Regy sebelum Lukman menyelesaikan pekerjaannya dengan tuntas. Bukan takut gagal.

Bagaimana kalau potongan rambut itu malah cocok dan membuat Regy tambah tampan? Cewek-cewek Navia bisa-bisa semakin kepayang!

***

Ketakutan Sora menjadi kenyataan..

"Bisa cocok gini?" Sora berulang kali menggilir pandangan ke layar HP dan penampilan baru Regy, tak percaya dengan apa yang baru saja ia hasilkan bersama Lukman.

Regy sendiri mengamati bayangannya dari spion mobil. "I like it," puji Regy puas. "Tadi gue kira lo mau ngerjain gue dan nyuruh Lukman potong mowhawk."

Sora berdecak menanggapi pikiran konyol Regy. "Pertama, mau ngabisin berapa galon gel buat rambut lo mowhawk? Kedua, target gue kan bikin anak-anak baru besok tergila-gila sama lo. Tapi ini..."

Jemari Sora menyisiri sebagian rambut Regy perlahan, semata-mata untuk mengecek detail pekerjaan Lukman. Dan Regy pun tak keberatan.

"Beneran bagus banget jadinya! Asli! Nggak salah lo kasih tip Lukman 500 ribu!"

Ya, Regy sangat royal dalam memberi tip bagi stylist favoritnya itu. Lebaran tahun lalu bahkan Regy membelikan Lukman iPhone setelah tahu HP Lukman tercebur di got dan tidak bisa menyala lagi.

Regy banyak tersenyum sepanjang sisa perjalanan mereka. Sepertinya penampilan barunya itu benar-benar membuat hati Regy senang. Dia bahkan menraktir Sora segelas kopi Starbucks dan sepotong New York cheesecake sebelum berbelok masuk ke daerah perumahan tempat Sora dan Kylo tinggal.

Walau begitu, ada satu hal yang sedari tadi lumayan mengusik pikiran Sora. Rasanya bibir Sora bisa kelu kalau menahannya terlalu lama.

"Gy..."

"Hm?"

Ah, Sora selalu lemah tiap kali Regy menanggapi panggilannya dengan sebuah gumaman lembut.

"Gue penasaran deh. Lo ngajak gue potong rambut. Lo juga nyuruh gue milih gaya rambut buat lo. Sebenernya cewek lo beneran ada ga sih?"

Jeda cukup lama membiarkan musik mengalun sendiri di radio. Sora hampir mengira Regy tidak mendengar pertanyaannya karena fokus menyetir.

Rupanya Regy dengar dengan jelas. Karena begitu mobil itu tiba di depan rumah Sora, ia pun menjawab.

"Ada. Nanti gue kenalin."

***

(yang begini lho guys. maap ya gambarnya segede dosa. ini padahal udah aku kecilin T.T)

T)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Under My SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang