Bab 33 - Huru-hara di Kantin Navia (Part 4)

58 13 4
                                    

Kalau berpikir ulah Sora selesai sampai nyaris mengucap syahadat di depan seisi kantin, pikir lagi. Karena tak lama setelah itu, muncul lagi kelakuan ajaib Sora.

Kali ini targetnya adalah seorang Galen Valda.

"Kalau gue aja dapet segini, Galen dapet berapa ya?"

Sora tiba-tiba kepikiran bocah itu. Galen Valda—atlet bulu tangkis tampan kesayangan se-Indonesia yang kebetulan juga adalah sahabat Dendra dan pacar dari tetangga belakang rumah Sora, Izy. Bocah yang selalu menyusahkan hidup Sora tiap kali mereka ada pertandingan bersama ke luar negeri karena menganggap Sora sebagai babysitter-nya.

Sora tidak bisa tinggal diam. Takut mati penasaran.

"Iya ya? Belakangan ini kan Galen menang terus ya?" Aiken mulai membuka HP-nya lagi. Jalan pikiran mereka sama.

"Eh, Galen Azzura Phi kan?" Ayuma jadi ikut kepo.

Semua mata kemudian bergerak mengintai Dendra. Dikurung tatapan semua orang, termasuk Sora, Dendra jadi gugup. "Ng... Kenapa tadi?"

"Galen Valda temen lo kan?" Myra jadi juru bicara semua orang.

Dendra memutar mata. "Gue sih nganggep dia temen. Nggak tahu deh dia nganggep gue temen atau apa."

Di sana cuma Sora yang tahu kedekatan Dendra dan Galen sebagai sahabat. Galen yang kadang seenaknya sendiri tapi selalu mencari Dendra kalau ada kesulitan. Dendra walau selelah apa pun, selalu ada untuk Galen.

Ya, Dendra pasti jadi yang menjaga mereka semua.

"Galen udah submit formulir hadiah dari Kemenpora belum?" tanya Ayuma.

"Oh, udah. Minggu lalu gue yang submit-in."

Tuh kan. Ketebak. Ujung-ujungnya pasti diurus Dendra.

"Prestasinya yang mana aja yang dia submit?" Rasa penasaran Aiken menggila.

"Ummm... It's kinda confidential..."

"Halah."

Dendra mendengus mendengar Sora mematahkan idealismenya dengan satu kata saja. Karena jadi ikut penasaran, Dendra pun membuka laptopnya, mencari formulir yang ia setorkan untuk Galen. Begitu layar laptop diputar ke arah mereka, semua langsung kasak-kusuk menghitung.

"Panjang beut!"

"Njir! Emas semua!"

"Internasionalnya banyak banget!"

Bahkan Sora pun sampai gemetar menekan tombol angka di kalkulator ponselnya. Matanya membesar seiring angka penjumlahan yang bertambah pula.

Ini sih Kemenpora dipalakin sama Galen!

"Berapa, Sor? Berapa?" Aiken mendesak Sora mengeluarkan hasil hitungannya.

Bukannya menjawab, Sora malah melompat bangun dari duduknya dan berseru, "GUE HARUS MINTA IPHONE DARI GALEN!"

Tawa menyebar dengan cepat di meja itu. Dendra ikut terbawa suasana, sampai-sampai harus mendekap wajahnya dengan tangan untuk meredam tawa. Sudah lama ia tidak tertawa selepas ini.

"Wuanjay! Ini—"

Tak bisa berkata-kata melihat nominal itu, Aiken mengoper HP Sora ke Ayuma. Respon Ayuma sama syoknya.

"Oh wow..."

"Mana, mana HP gue? Gue perlu nelpon Galen sekarang juga!"

Sora merebut HP-nya kembali dan membuat panggilan WhatsApp ke Galen. Nama yang tertera di layar HP Sora membuat Aiken dan Ayuma tertawa sekali lagi.

Under My SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang