Bab 36 - Sepenggal Cerita di Bulan Juli (Part 3)

59 15 5
                                    

"Siapa yang kemarin ngaku-ngaku jomblo?" Sora memastikan ia tidak salah dengar.

"Dia, dia, dia!"

Ternyata Sora memang tak salah dengar. Cuma ada Regy berdiri di arah jari telunjuk Sarah menunjuk.

Jeda untuk Sora menatap nanar pada Sang Tersangka—Regy Ramuna. Regy melipat kedua tangan di dada, mengantisipasi respon apa yang akan keluar dari mulut Sora. Biasanya Sora pasti menemukan kata-kata ajaib untuk diucapkan.

"Astaga..." Kepala Sora menggeleng pelan. "Nggak tau malu emang lo!"

Regy tertawa bersama puluhan orang lainnya di lapangan parkir yang sudah dikosongkan khusus untuk hari ketiga rangkaian acara Penerimaan Murid Baru—Sport Day.

"Kenapa memangnya? Kan gue emang jomblo." Regy tetap teguh pada pernyataannya yang pertama. Dan itu malah membuat Sora tambah emosi.

"Mana ada lo jomblo!"

"Oh?" Kedua alis cowok itu terangkat, menampakkan ekspresi kaget. "Kita udah pacaran nih?"

"WHOAAA!"

Kerumunan meledak dalam kehebohan. Regy berhasil balik menyudutkan Sora. Menyeringai puas, ia menontoni lawannya tak berdaya terpingkal sampai membungkuk dengan stik Pocky rasa stroberi masih tersangkut di antara gigi depannya. Dari semua cabang olahraga yang dipertandingkan hari ini, 'menggoda Sora' adalah favorit Regy.

"Bisa nggak sih kalau mau nembak Sora itu dikodein dikit! Dienkripsi, gitu lho! Jangan langsung DUAR!" protes Myra yang ikut jantungan mendengar pertanyaan Regy barusan.

"Untung Sora lempeng, cuma ketawa. Kalau lemah jantung, bisa pingsan lho!" Sheila berseru, mengurut dada.

Sora menegakkan tubuh kemudian melempar rambut ke belakang untuk menyeka rasa frustasinya. Pagi-pagi sudah nyaris gila gara-gara cowok ini!

"Nggak—gini, guys—gue berani sumpah dia bilang ke gue kalau udah punya pacar—"

"Kapan?" Regy berlagak amnesia.

"Liburan kemarin!"

"Nggak ada tuh—unless lo ngerasa jadi pacar gue?"

Regy masih memainkan kartu yang sama dan penonton masih melemparkan reaksi yang sama. Yang berbeda hanya reaksi Sora. Stok tawa Sora menyusut. Ingin terpingkal tapi kepalanya pusing. Alhasil dia dan Regy cuma saling berhadapan saling menahan tawa.

"Bu—tap—itu—" Berulang kali diinterupsi oleh orang-orang, Sora menyalak, "BUKAN GUEEE!"

Sora harus membanting kotak Pocky-nya ke tanah untuk mendapatkan perhatian semua orang.

"Gini lho, guys..." Berpindah ke samping Regy, ini adalah usaha terakhir Sora untuk membuka mata semua orang tentang wujud asli Regy. "Kalian lihat baik-baik nih Ketua Panitia kalian ya... Bentukannya kayak gini... Kalian percaya dia jomblo?!"

"NGGAAAK!" Jawab semua orang serempak.

"Kan!" Ujung jari Sora menunjuk ujung hidung Regy sebelum cowok itu bermanuver lagi. "Lo ngaku-ngaku jomblo—" Mata almond Sora memicing curiga. "—pasti biar dapet anak baru ya?"

"HUAHAHAHAHA!"

Kali ini para panitia yang tertawa paling keras. Tak bisa lebih setuju lagi dengan tuduhan Sora. Sarah sampai nyaris tersungkur, sibuk mengata-ngatai Regy. "Mampus lo, Gy! Mampus! Pawang lo di sini, jangan macem-macem!"

Tak berkutik, Regy bingung harus minta dukungan ke siapa. Ke mana pun kepalanya menoleh, semua sedang menertawainya. Tiba-tiba matanya menangkap satu orang yang baru datang dan mungkin bisa menjadi harapan terakhirnya.

Under My SkyWhere stories live. Discover now