Bab 82 - H-2 Jam (flashback)

40 5 0
                                    

Fael termenung menatap lembar soal ujian Matematikanya. Sudah 10 menit soal itu ada di atas meja, selama 10 menit juga Fael bergeming tak tahu harus mulai dari mana. Yang tampak di matanya hanyalah simbol dan angka semrawut tanpa makna.

Ia melirik ke bangku belakang tempat Regy seharusnya duduk. Seberkas rasa iri menghinggapi. Pasti menyenangkan di Singapura, bisa berada selalu di sisi Sora, menemani gadis itu melalui masa-masa kritis ketegangan menuju pertandingan terbesarnya.

Ah, tidak baik iri pada sahabat sendiri.

Bunyi derit kaki kursi beradu dengan lantai keramik menyela. Kylo di meja sebelah berulang kali menggeser posisi duduknya, hingga ia mengerang kecil dan berakhir telungkup di atas meja.

"Are you okay?"

Kylo menggeleng. "Kakak gue yang mau bertanding, kenapa malah gue yang mules?" keluh cowok itu setengah berbisik.

Kalau diperhatikan, wajahnya memang sedikit pucat.

"Duh, mana stress ball gue hilang lagi."

Sepertinya Fael tahu siapa yang mencurinya.

15 menit kemudian Fael tercengang menyaksikan Kylo bangkit menyerahkan lembar jawaban yang sudah penuh terisi dengan terburu-buru, hanya agar ia bisa meninggalkan kelas secepat mungkin.

15 menit.

Hanya butuh 15 menit. Sedangkan Fael masih terperangkap dalam soal yang sama.

How did he do that?

***

"Kayaknya gue bakal remedial."

Fael menghampiri Kylo yang sedang duduk seorang diri di tengah baris pertama kursi aula utama.

Atas inisiatif OSIS dan anak-anak X4, diadakanlah acara nonton bareng pertandingan Sora yang bertepatan dengan hari terakhir ujian akhir semester. Aula pun disulap begitu meriah untuk ajang bergengsi ini. Spanduk-spanduk terbentang vertikal dari langit-langit, berisi foto Sora dan kata-kata penyemangat. Panji-panji The Vikings menghiasi dinding aula. Tak lupa, tentu saja bendera merah-putih sebagai pengingat untuk siapa Sora berjuang hari itu. Rasa bangga menyeruak di hati semua orang yang memasuki aula. Termasuk Fael dan Kylo.

"Ntar gue bantuin," sahut Kylo singkat. Kalau Kylo bilang begitu sudah pasti yang ia maksud bukan membantu jadi joki ujian. Paling sebatas mengajari.

Sepintas saat mereka bersenggolan, Fael bisa merasakan betapa dinginnya tangan Kylo. Kylo memang pendiam, tapi biasanya tidak sesenyap ini. Dari tadi ia hanya menontoni layar besar dalam diam. Layar itu menampilkan tayangan sebuah stasiun TV olahraga internasional yang sedang mengulas permainan Sora sepanjang SEAFY.

Gadis itu sangat memukau, bahkan di mata Fael yang nyaris setiap latihan diam-dian menontoninya. Fael kira dia sudah melihat semua kemampuan Sora. Ternyata, apa yang disaksikannya selama ini bahkan tidak sampai 5% dari yang sesungguhnya. Nampak Sora benar-benar menyimpan permainan terbaiknya untuk laga ini. Oh, darah Fael berdesir dalam antisipasi.

"Lo kalau grogi sebelum bertanding, apa yang biasanya lo lakuin?"

Fael teringat pertanyaan Sora beberapa hari sebelum keberangkatan. Kala itu Sora memergoki Fael duduk di bangku paling belakang sepanjang latihannya. Untung saja Sora dengan polos mengira Fael ada di sana sebagai perwakilan divisi olahraga dan seni yang memang ditugaskan untuk mengawasinya.

Padahal Fael cuma kecanduan menonton permainan anggar Sora.

"Denger musik. Anak-anak basket udah hafal sebelum pertandingan gue bakal mojok sendiri pakai headphone."

Under My SkyWhere stories live. Discover now