Bab 30 - Huru-Hara Kantin Navia (Part 1)

59 15 8
                                    

"Guys, yakin kalian mau makan di sini? Lebih nyaman di VIP room nggak sih?"

Kylo memastikan sekali lagi keputusan para Titans untuk makan di kantin bersama anak-anak Navia lainnya. Padahal di VIP room sudah disiapkan satu set makan siang prasmanan eksklusif hanya untuk mereka. Tapi mereka malah memilih makanan rakyat jelata sambil menikmati hiruk-pikuk di kantin.

"Di kantin lebih seru!" Giandra menjawab.

"Kantin kalian bagus kok," Dean memuji kantin Navia yang, senada dengan gaya arsitektur modern sekolah itu, didominasi kaca.

"At least nggak ada kucing liar yang lompat ke meja dan nyuri makanan lo," Ethan menyindir kantin sekolahnya sendiri.

"Fanny katanya mau nyari pacar anak Navia—ouch!" Giandra meringis kena sikut Fanny.

Tentu saja kehadiran mereka memancing perhatian ke mana pun kaki melangkah dan Kylo belum terbiasa dengan itu semua. Tadi saja rasa sungkan otomatis menatar Kylo untuk berjalan di ekor barisan. Entah kenapa Kylo masih juga merasa tidak selevel dengan mereka. Cara berpikir, lelucon lokal, dan sikap tubuh mereka menampakkan kuasa dalam elegan, tanpa perlu koar-koar minta dihormati.

Lalu Dendra menarik dan meletakkan Kylo untuk memimpin barisan. "Lo bagian dari kita sekarang. Lagipula, tuan rumah kan harus di depan," ujarnya sambil mendaratkan dua tepukan di bahu Kylo.

Tibalah mereka di kantin. Suasana kantin lebih ramai dan antrian makanan lebih panjang dari biasanya. Wajar, karena tiap kali ada hajatan, kantin selalu menyajikan menu-menu istimewa dan semuanya gratis. Jadi, mereka yang biasanya bawa bekal hari ini memilih makan di kantin. Walau begitu, ada cukup kursi dan meja untuk menampung mereka semua. Ruangan juga masih cukup lega untuk orang-orang berseliweran.

"Tapi ruang e-sport kalian keren banget! Gue kalau jadi kalian sih bakal bolos terus ke sana!"

Hector dari tadi mengagumi markas Wino dan teman-temannya. E-sport memang salah satu ekskul yang banyak mendapat kucuran dana. Sumber terbesarnya adalah para anggota ekskul yang kaya raya.

Membeli kursi gaming jutaan atau merakit belasan PC gaming dengan spec puluhan juta tidak jadi masalah. Dengar-dengar kecepatan internet gila-gilaan di ruangan itu juga atas hasil 'patungan' orang tua mereka.

Dengan jumlah kucuran dana sebesar itu, untungnya para orang tua mengawasi langsung secara ketat alokasinya, sehingga tak ada yang masuk kantong pribadi Kepala Sekolah maupun guru.

Regy dulu sempat jadi bagian mereka. Hingga ia berkelahi dengan seorang senior e-sport yang merundung Kylo. Regy menghancurkan salah satu PC dengan tongkat baseball di hadapan semua orang. Dia pun di-blacklist dari sana.

"Is that your sister?" Ethan mengedik ke arah layar TV besar yang terpasang beberapa meter di depan mereka.

"Yep," Kylo mengangguk.

Melihat dari sorot mata cowok itu, Kylo bisa menyimpulkan fans Sora tambah satu lagi. Semoga saja Ethan tidak ikut masuk bursa pertarungan karena mengurusi Dendra dan Regy saja sudah cukup membuat Kylo migrain.

Setiap bulan ekskul media membuat video berdurasi 3 menit tentang tema yang berbeda-beda untuk diupload di media sosial dan ditampilkan looping di semua layar yang ada di Navia.

Bulan ini mereka mengambil tema prestasi anggar Sora. Dengan gaya editan khas Willy yang berkiblat ke K-drama, video itu berhasil menampilkan sosok Sora dengan memukau—dari keseharian, latihan, hingga cuplikan pertandingan finalnya di SEAFY. Semua gambar diambil dengan alami, buah hasil kamera yang mendompleng Sora selama dua minggu.

Under My SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang