73. Just scared

9.5K 1K 1K
                                    

WAJIB FOLLOW: Tialrhyu🤍 BIAR GAK KETINGGALAN INFO UPDATE!!

Bantu promosikan cerita ini ke teman atau sosial media kalian! Post di tiktok atau reels gunakan hastag #arkanindawattpad #tialrhyu, ya!❤️

Cek selalu spoiler next part serta konten menarik di tiktok: @wattpadtiaa or Instagram: @tialrhyu & @wattpadtiaa jangan sampe ketinggalan 😜!

Cek selalu spoiler next part serta konten menarik di tiktok: @wattpadtiaa or Instagram: @tialrhyu & @wattpadtiaa jangan sampe ketinggalan 😜!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Gue pikir lo peduli sama Aninda." Darren menyerahkan ponsel di tangannya pada Afrizal.

Afrizal terkekeh kecil. "Pake aja dulu, beritanya udah viral juga kan? Jangan sampe lo ketinggalan."

"Hahaha," tawa Darren terdengar. "So?"

"So? Apa?" Afrizal tidak paham. Cowok itu menatap Darren sedikit memicing.

Darren berdecak. "Lo mau apa dari gue?"

Afrizal bungkam. Hal itu membuat Darren terkekeh kecil. Ia memang sudah menebak, Afrizal yang ada di pihak Aninda dan tiba-tiba membantunya ini pasti ada maksud tertentu.

Jika kalian bertanya darimana Darren mendapatkan video UKS Arkaninda itu, jawabannya adalah dari Afrizal. Kala itu, dia menyaksikan dengan jelas adegan tersebut. Hanya saja Afrizal pura-pura tidak tahu di depan Aninda.

"Gue cuma mau minta lo berhenti buat ganggu Aninda dulu, bisa?"

Kening Darren berkerut mendengar perkataan itu. "Berhenti ganggu Aninda 'dulu' maksud lo?"

"Ya, gue butuh dia buat hancurin Arkan. Dan dengan lo yang terus ganggu dia, itu jadi menghalangi usaha gue." Afrizal membasahi bibir bawahnya sebelum melanjutkan, "Gue udah mati-matian latih dia biar bisa lenyapin Arkan dengan tangannya sendiri, so please, jangan halangi usaha gue ini."

"Lo mau bunuh Arkan? Kenapa harus lewat anak jalang itu? Emang nggak bisa lenyapin dengan tangan lo sendiri?"

"Gue cuma nggak mau ngotorin tangan gue. Lagian jika melalui Aninda, sepertinya akan terasa jauh lebih memuaskan."

Darren terkekeh sinis. Dugaannya selama ini benar. "Ternyata ini tujuan lo?"

Afrizal bungkam lagi. Bagaimana pun juga Darren adalah anggota Mahogra, musuh besar Charleston. Afrizal tidak boleh gegabah dengan ucapannya di depan laki-laki ini.

"Santai aja, gue udah nggak ada di pihak Arkan semenjak dia belain Aninda. Dia jadi penghalang buat gue juga soalnya," ujar Darren.

"Oke, bagaimana kalo kita saling bantu aja?" Darren menyeringai, menatap Afrizal yang terlihat bingung.

"Tepat tanggal 17 besok malam. Deal?"

"Lo mau mengkhianati Mahogra?"

Darren memainkan bibirnya. Cowok itu berpikir sejenak. "Hanya menyingkirkan orang yang selalu jadi penghalang buat gue? Why not?"

Arkaninda : Sacrifice (END)Where stories live. Discover now