43. Terluka lagi

13.6K 1K 467
                                    

FOLLOW AUTHOR : Tialrhyu🤍🤍

Bantu promosikan cerita ini ke teman-teman kalian juga dong! Biar makin banyak yg baca terus Author jadi semangat untuk up nya🔥❤️

spoiler, info dan apa pun terkait cerita ini bisa ditemukan di Instagram: @tialrhyu & @wp.tialrhyu, tiktok @anindagabriella & @wattpadtiaa. THANK YOU💗🌷

Spam komentar setiap paragraf! Jangan bosen yaaa🦋

S E L A M A T
E M O S I 🔥 🤟🏻

"Lo gimana, sih? Udah ada dorongan dari orang tua masih aja nggak bisa tunangan sama Aninda!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo gimana, sih? Udah ada dorongan dari orang tua masih aja nggak bisa tunangan sama Aninda!"

"Ya mau gimana lagi? Aninda yang tetap nolak."

"Lo itu kurang pinter deketin dia. Pepet terus dong, Zal, ah!" Melody jadi pusing sendiri. Saat ini, gadis itu memang tengah berbicara berdua bersama Afrizal, di lorong SMA Rajawali yang cukup sepi.

"Gue udah ngelakuin segala cara, Mel. Tapi ya, tetap dingin respons Aninda ke gue," jawab Afrizal. Cowok itu memang terikat kerja sama dengan Melody.

Kerja sama untuk memisahkan Arkan - Ninda.

Melody memijat pelipisnya pusing. "Kenapa sih sudah banget misahin dia dari Arkan? Heran gue."

"Gue juga nggak tau," balas Afrizal. Hingga kemudian senyuman Melody berhasil membuat keningnya berkerut. "Kenapa? Punya rencana lo?"

Melody mengangguk mantap. "Lo dengar kan kalo katanya mereka berdua itu sodaraan?"

"Gue masih kurang yakin, dan gue nggak ngerti sama masalah itu," jawab Afrizal jujur.

Melody merotasikan bola matanya. "Tapi ini kesempatan bagus buat kita misahin mereka," sahutnya.

"Emang gimana caranya?"

Senyuman Melody merekah lagi. Terlihat jelas dari wajahnya, bahwa gadis itu sudah mempunyai rencana licik.

"Tolong jangan sampe nyakitin Aninda," kata Afrizal, dibalas dengusan Melody.

"Dikit doang gapapa kali?"

•••

Aninda masuk ke dalam UKS dengan air matanya yang berlinang. Kapan dia bisa berhenti menangis? Kenapa harus semelelahkan ini hidupnya?

Aninda meringis, melihat sikutnya yang terluka. Dia tidak bisa terus bergantung kepada Arkan. Dia harus bisa mandiri. Apalagi jika mengingat bahwa yang selalu ada di pikiran cowok itu hanya, Melody, Melody, dan Melody. Alasannya, dia sedang sakit.

Arkaninda : Sacrifice (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang