41. Acara Pensi dan Pertemuan

10.2K 1K 451
                                    

Hai, nungguin? Maaf ya, aku baru sembuh gez😭😭😭🥺 uuu kangen!

Yg pada ngeluh karena konflik nya berat, mana? Maaf, ya! Tapi memang sudah begini jalannya❤️ So, enjoy aja! Konflik gak akan lama kok🤟🏻 Semoga!

follow dulu yuks!Tialrhyu👈🏻️❤️

Komentar kemarin lumayan, mau ngelunjak nih, komentar sekarang dilebihkan lagi bisa gak?

VOTE + KOMEN LEBIH DARI BAB SEBELUMNYA NEXT PART!! SO, WAJIB DI RAMAIKAN, YA😘

S P A M  K O M E N T A R ! ! !

"Arkan," panggil Melody, seraya bergelayut manja di lengan kekar Arkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Arkan," panggil Melody, seraya bergelayut manja di lengan kekar Arkan.

Arkan tak merespons apa-apa. Cowok itu hanya diam melamun sambil menyandarkan kepalanya pada sandaran sopa markas Mahogra.

Arkan memang membawa Melody ke markasnya. Entah ada angin apa sampai Arkan berani membawa gadis itu ke sana. Padahal jika ada Aldof, Nugi, atau leluhur Mahogra lainnya pasti Arkan akan kena marah.

Karena bagaimana pun juga, Melody adalah mantan ketua geng musuh terbesar mereka. Charleston.

Paul, Riki, dan Abidzar yang kebetulan tengah berada di markas pun tak bisa diam sedari tadi. Mereka terus berbisik-bisik membicarakan Arkan kenapa bisa bersama gadis asing lagi. Karena setau mereka, seperti yang pernah Kenzie katakan, bahwa pacar Arkan adalah gadis yang kemarin juga sempat dibawa ke markas. Aninda.

"Ar, sebenarnya kamu kenapa?" tanya Melody pelan, seraya mengusap dada bidang Arkan lembut. "Lagi ada masalah, ya?"

Tak sama sekali ada niatan menjawab, Arkan malah memejamkan kedua matanya. Yang dia butuhkan saat ini hanyalah, ketenangan. Sepertinya kesalahan besar karena Arkan sudah mengajak Melody bersamanya.

"Hei, Sayang." Melody tersenyum. Akhirnya Arkan menoleh ke arahnya.

"Mau cerita? Ada masalah sama Aninda, ya?" tanya Melody lagi. Kemudian merapikan rambut Arkan yang sedikit berantakan.

"Nggak biasanya kamu kayak gini. Tadi aja kenapa berani banget rangkul-rangkul pundak aku di depan Aninda? Bukanya dia pacar kamu? Emang nggak takut dia cembu---"

"Bisa diam nggak?"

Melody menggigit bibir bawahnya. "Okay."

Tak ada lagi percakapan setelah itu, Arkan kembali ke aktivitas awalnya yaitu diam dan melamun. Hingga beberapa saat kemudian, tingkah Melody berhasil membuatnya terkejut.

Arkaninda : Sacrifice (END)Where stories live. Discover now