17. Bersama Hujan

11.8K 1K 42
                                    

FOLLOW AUTHOR : Tialrhyu🤍🤍

Bantu promosikan cerita ini ke teman-teman kalian juga dong! Biar makin banyak yg baca terus Author jadi semangat untuk up nya🔥❤️

spoiler, info dan apa pun terkait cerita ini bisa ditemukan di Instagram: @tialrhyu & @wp.tialrhyu, tiktok @anindagabriella & @wattpadtiaa. THANK YOU💗🌷

MAHOGRA SERIES 1,
ARKANINDA : SACRIFICE.

VOTE AND COMMENT 🤍✨

"A-arkan," panggil Aninda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"A-arkan," panggil Aninda. Membuat langkah keduanya terhenti. Mereka baru saja keluar dari apartemen Darren. Dan saat ini tengah menuju ke motor Arkan untuk pulang.

"Kenapa?" tanya Arkan. Menoleh kepada Aninda, memegangi kedua pundaknya.

Aninda mengatur napasnya yang masih sedikit terengah. Entahlah dia sangat syok. Sungguh tidak percaya dengan apa yang baru saja dialaminya. Aninda takut banget. Ternyata Darren se-menyeramkan itu.

"Mau minum?" tawar Arkan. Seketika membuat Aninda mendongak, dan menatapnya tajam.

"Sebelum nyentuh gue, Darren juga nawarin gue minum!" bentak Aninda spontan. Kemudian mundur menjauhi Arkan. "Lo mau ngelakuin hal yang sama, Ar?!" bentak Aninda lagi. Gadis itu seperti kehilangan akal. Dia benar-benar takut. Rasanya sampai trauma.

Aninda belum pernah disentuh laki-laki seperti apa yang Darren lakukan kepadanya. Sekali pun dia sering merendahkan dirinya di hadapan Arkan. Tapi aslinya Aninda bukan gadis seperti itu.

"Hei, lo kenapa?" Arkan tidak mengerti. Kembali mendekati Aninda, Arkan meraih tangan gadis itu. Namun ditolak, Aninda malah menghempaskan tangannya.

Arkan jelas terkejut. "Gue nggak kayak Darren. Maafin gue soal Darren. Sekarang gue anterin lo pulang dulu, oke? Biar Darren nanti gue yang urus—"

"Iya harus diurus emang! Manusia setan!" sahut Aninda. Air matanya tumpah. "Gue benci sama dia! Bangsat!" lanjutnya lagi. Sangat emosi.

Arkan hanya bisa diam. Selama kenal dengan Aninda, ini adalah kali pertama Arkan melihat gadis itu marah besar sampai berkata kasar. Apakah dia sangat marah? Apa sebenarnya yang sudah Darren lakukan? Ah, sial! Menambah beban pikiran Arkan saja!

"Gue minta maaf—"

"Kenapa jadi lo yang minta maaf?! Yang salah itu, 'kan dia!!"

"Iya, iya, gue minta maaf atas nama dia."

"Nggak mau!" ujar Aninda. Kemudian mengusap air matanya kasar. "Gue benci sama Darren, Ar!" teriaknya.

Arkaninda : Sacrifice (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang