19. Bukan Pacar Arkan

13.1K 1.1K 67
                                    

FOLLOW AUTHOR : Tialrhyu🤍🤍

Bantu promosikan cerita ini ke teman-teman kalian juga dong! Biar makin banyak yg baca terus Author jadi semangat untuk up nya🔥❤️

spoiler, info dan apa pun terkait cerita ini bisa ditemukan di Instagram: @tialrhyu & @wp.tialrhyu, tiktok @anindagabriella & @wattpadtiaa. THANK YOU💗🌷

MAHOGRA SERIES 1,
ARKANINDA : SACRIFICE.

VOTE AND COMMENT 🤍✨

"Jangan nakal-nakal loh nggak ada Mama sama Papa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jangan nakal-nakal loh nggak ada Mama sama Papa." Prasetyo berujar seraya menatap Aninda yang nampak murung.

Aninda memajukan bibir lalu berhambur ke pelukan Papanya lagi. "Harus banget, ya, pergi sekarang?" tanya Aninda sedih.

Prasetyo menghela napas mendengarnya. Sebenarnya berat untuk dia meninggalkan putri kesayangannya ini. Tapi mau bagaimana, pekerjaannya juga perlu dia urusi apalagi mengingat istrinya yang juga memerlukan pengobatan.

"Nanti kita sering telpon sama video call, ya?" Prasetyo berusaha memberi semangat kepada Aninda. "Jangan sedih, nanti Papa nggak jadi pergi. Terus Papa nggak kerja, nanti Anin nggak dapet uang jajan, mau?"

"Ish, nggak mau!" jawab Aninda cepat. Membuat Prasetyo tertawa.

"Nanti bentar lagi Bi Wati juga sampai, dia lagi di perjalanan sekarang, kamu baik-baik sama, dia ya? Nggak boleh nakal-nakal, okay?"

"Iya, Papa."

Prasetyo tersenyum, kemudian mencium kening Aninda lama. "Sekarang bersiap, kita berangkat sekolah sekalian Papa mau ke bandara. Pulang sekolah nanti jangan nyariin, awas lupa. Papa sama Mama udah pergi."

Aninda mendengus pelan seraya menganggukkan kepalanya. "Tapi pulang sekolah Anin nggak sendirian, 'kan?" tanyanya.

"Bi Wati bentar lagi sampai, Sayang." Madya menyahut seraya menghampiri anak dan suaminya. Wanita paruh baya itu sudah siap dengan pakaiannya serta satu buah koper besar yang ia bawa. Aninda tambah memajukan bibirnya melihat itu.

Aninda tidak suka ditinggal-tinggal.

"Kalian kapan pulang?"

Madya terkekeh. "Berangkat aja belum, Nin."

"Jangan lama-lama ninggalin Ninda nya. Ninda suka kangen," rengek Aninda, lalu memeluk erat tubuh ibunya.

"Kalo ada apa-apa telfon aja, ya, jangan nakal, jangan main sama cowok terus, apalagi sampe pulang malem kayak semalam. Oke?" Madya berujar seraya melepaskan pelukannya. Lanjut merapikan rambut panjang Aninda.

Arkaninda : Sacrifice (END)Where stories live. Discover now