0. Prolog (REVISI)

88.1K 3.3K 383
                                    

First, Wajib follow akun author!
👉🏻 [Tialrhyu] 👈🏻

SERIES PERTAMA MAHOGRA
Arkaninda (Sacrifice)
Teenfiction, Romance
by Tialrhyu

- 11102021 -

Jalur mana nih?

JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN!

••• || •••

"ARKAN!"

Seluruh pasang mata seisi koridor langsung tertuju ke arah Aninda detik itu juga. Tapi, Aninda tidak perduli.

"ARKAN!" Melainkan, dia malah semakin sengaja meneriaki nama Arkan yang terus berjalan meninggalkannya.

"Ish!" Aninda menghentakkan kaki kesal. Namun, dia tidak menyerah untuk terus mengejar Arkan walaupun diacuhkan.

"ARKANA MAHESA PUTRA!" Aninda mulai memelankan langkah karena jaraknya dengan sang pujaan hati semakin dekat.

"ARKAN ARKAN ARKAN!"

"ARKAN TUNGGUIN!"

"AR—"

Bruk!

Aninda refleks meringis seraya mengusap keningnya karena baru saja menabrak punggung tegap Arkan.

"Aduh, so sweat banget, sih, babe. Sengaja, ya, berhenti mendadak biar gue tabrak?" ujar Aninda penuh percaya diri, sambil menatap Arkan yang sudah berbalik menghadapnya.

Arkan menghela napas berat. Tanpa mempedulikan perkataan Aninda sebelumnya, dia berkata, "Bisa nggak ngikutin gue, nggak?!"

Aninda spontan menggigit bibir bawahnya kuat. Gila! Suara Arkan sangat melemahkan imannya! Ah, hayati nggak sanggup Tuhan!

"Nggak bisa, Arkan." Aninda menjawab. "Karena, gue bakal selalu ngikutin kemana pun lo pergi."

Arkan mendengus malas. Tak ingin berlama-lama meladeni gadis gila yang ada di hadapannya itu, Arkan lebih memilih untuk putar balik dan melanjutkan langkahnya saja.

Tentu saja Aninda mengikuti lagi. Gadis itu benar-benar tidak punya malu. Sekali pun, dia sudah menjadi tontonan teman-teman sekolahnya di sepanjang koridor.

"Arkan mau ke mana?" tanya Aninda, kala Arkan mulai membelokan langkahnya di pengkolan lorong.

Arkan tidak menjawab. Cowok itu hanya fokus pada langkah kakinya. Dia akan menuju ke toilet. Sengaja pergi ke sana berharap Aninda bisa berhenti mengikutinya.

Tapi ternyata, rencananya sama sekali tidak berhasil.

Aninda masih terus mengekor di belakangnya, bahkan sampai Arkan tiba di depan pintu toilet laki-laki.

"Gue mau ke toilet, anjir!" Arkan menatap Aninda, gedek.

Aninda mengangkat sebelah alisnya. "Ya, tinggal ke toilet aja, Ar. Gue nunggu di sini," jawabnya, lalu tersenyum manis.

Arkan spontan menghembuskan napas berat. Capek sekali dia rasanya. "Nggak sekalian ikut masuk aja?!" ucap Arkan, kesal. Tapi justru, hal itu malah bikin Aninda kesenangan.

"Beneran boleh ikut masuk? Ihhh! Mauu!" Aninda menjawab girang. Sedangkan Arkan langsung membulatkan mata. Menyesal telah berkata demikian.

"Ah, Arkan. Romantis banget, ke toilet aja sampai mau ditemenin," ceplos Aninda, langsung membuat Arkan bergidik.

Arkaninda : Sacrifice (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang