64. Arkana Daniswara

11.2K 1.3K 1.7K
                                    

WAJIB FOLLOW: Tialrhyu🤍

Bantu promosikan cerita ini ke teman atau sosial media kalian! Post di tiktok atau reels gunakan hastag #arkanindawattpad #tialrhyu, ya!❤️

Cek selalu spoiler next part serta konten menarik di tiktok: @wattpadtiaa or Instagram: @tialrhyu & @wattpadtiaa jangan sampe ketinggalan 😜!

Typo nya bantu koreksi yyaa❤️

VOTE AND SPAM KOMENTAR CINTA❤️

"MAMA! RIZAL GAK MAU BATALIN PERTUNANGANNYA!" bantah Afrizal, menatap penuh harap kepada Anggun—mamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"MAMA! RIZAL GAK MAU BATALIN PERTUNANGANNYA!" bantah Afrizal, menatap penuh harap kepada Anggun—mamanya.

Pagi ini, Afrizal dan kedua orangtuanya tengah berada di perjalanan hendak menuju ke rumah Aninda. Afrizal sengaja tidak masuk sekolah hari ini.

"Apalagi yang kamu mau? Madya masuk penjara itu bikin malu, Rizal! Bisa hancur bisnis papa kamu nanti cuma gara-gara dia!" balas Anggun, tersulut emosi.

"Gak ada hubungannya sama Aninda 'kan, Ma! Ayo lah," ujar Afrizal.

Afrizal sangat ingin memiliki Aninda, dan sebentar lagi hal itu akan terwujud, tapi mengapa sekarang malah seperti ini? Semesta benar-benar kurang ajar mempermainkannya!

Haris---ayah Afrizal, memberhentikan mobilnya di depan gerbang rumah Aninda. Mang Mardi langsung membukakan gerbang karena sudah mengenali mobil mereka, sehingga mobil itu bisa masuk. Ketiganya pun keluar dari dalam mobil.

Langka Haris yang hendak mengetuk pintu rumah Aninda seketika terhenti. Sebuah ninja merah yang ditumpangi Aninda memasuki pekarangan rumah. Afrizal langsung menghampirinya detik itu juga.

"Ngapain lo sama cewek gue, bangsat?!" Afrizal menarik paksa tangan Aninda sampai gadis itu turun dari motor Arkan.

"Liat ini?" Anggun ikut menghampiri putranya. Wanita itu berdecih menunjuk Arkan. "Siapa ini, Ninda? Kamu mempermainkan anak saya?"

Aninda menggeleng.

"Apalagi yang kamu harapkan, Rizal? Mama rasa membatalkan pertunangan kamu sama dia sudah pilihan yang tepat. Selain ibunya yang seorang pembunuh dan jalang, ternyata anaknya juga sama saja! Bisa-bisanya dia bersama laki-laki lain padahal dia sudah punya calon tunangan!"

"Ma," tegur Afrizal. "Jangan ngomong kayak gitu."

"Kenapa? Memang faktanya kayak gitu! Buah gak akan jatuh jauh dari pohonnya, Rizal! Kalo ibunya jalang, anaknya juga pasti akan jadi jalang!"

Arkaninda : Sacrifice (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang