49. Arkan Selalu Gagal

14.7K 1.2K 379
                                    

FOLLOW AUTHOR Tialrhyu🤍🤍

Bantu promosikan cerita ini ke teman-teman kalian juga dong! Biar makin banyak yg baca terus Author jadi semangat untuk up nya🔥❤️

Cek selalu spoiler next part di tiktok: @wattpadtiaa or Instagram: @tialrhyu & @wattpadtiaa jangan sampe ketinggalan 😜!

Mau happy or sad end aja?!!

Part ini agak lebih panjang dari biasanya. So, silakan cari tempat nyaman dulu untuk membaca, siapkan hati, jiwa dan raga. Menjauh dari keramaian, biar feel nya dapet.

JANGAN LUPA VOTE DAN SPAM KOMENTAR DI SETIAP PARAGRAF JANGAN DIBIARKAN SEPI YAAA!

JANGAN LUPA VOTE DAN SPAM KOMENTAR DI SETIAP PARAGRAF JANGAN DIBIARKAN SEPI YAAA!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

FLASHBACK!!

"Gue nggak mau, Zal. Gue bukan pembunuh," tekan Aninda, menatap tajam ke arah Afrizal yang tengah berdiri di hadapannya. Saat ini, mereka berdua tengah ada di lorong dekat toilet perempuan.

Tatapan cowok itu terlihat begitu memohon. Apalagi tangannya juga menggenggam erat tangan Aninda. "Cuma lo yang bisa hancurin Arkan, Nin."

"Hancur sehancur-hancurnya," lanjut Afrizal. Kemudian menghela napasnya. "Charleston butuh lo. Gue mohon."

"Nggak usah gila!" Aninda menghempas tangan Afrizal sedikit kasar. "Jangan pikir cuma karena gue udah nerima pertunangan lo, lo jadi bisa manfaatin gue gini, ya, Zal."

"Lo tau? Kenapa dari dulu gue nolak terus waktu lo ajak gue join ke geng lo? Karena gue emang udah curiga sama geng lo ini. See? Ternyata benar, kan? Geng lo ada cuma buat bunuh orang lain." Aninda menggelengkan kepalanya.

"Dan parahnya lagi, lo malah nyuruh gue. Ingat ini ya, Zal. Sampe kapan pun, gue ... nggak akan pernah sudi join atau bahkan jadi Queen di dalam geng lo."

Sebelah tangan Afrizal terkepal kuat. Berusaha menahan rasa kesalnya, cowok itu menghembuskan napas pelan. Maju selangkah makin mendekati Aninda, Afrizal mendorong pelan tubuh gadis itu dan memojokkannya ke tembok lorong.

Aninda tersentak detik itu juga. "L-lo mau ngapain?"

Afrizal menyeringai, mengungkung Aninda dengan satu lengan kekarnya. Cowok itu mendekatkan wajahnya.

"Mau tau apa kesalahan gue?" Afrizal terkekeh pelan. "Yaitu, jatuh cinta beneran sama lo."

Deg. Jantung Aninda langsung berdetak kencang.

"Maksud lo apa?"

"Kak Daru itu penting banget bagi gue," kata Afrizal, membuat Aninda bungkam.

Arkaninda : Sacrifice (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang