3. Evidence kiss

20K 1.7K 231
                                    

FOLLOW AUTHOR : Tialrhyu🤍🤍

Bantu promosikan cerita ini ke teman-teman kalian juga dong! Biar makin banyak yg baca terus Author jadi semangat untuk up nya🔥❤️

spoiler, info dan apa pun terkait cerita ini bisa ditemukan di Instagram: @tialrhyu & @wp.tialrhyu, tiktok @anindagabriella & @wattpadtiaa. THANK YOU💗🌷

MAHOGRA SERIES 1,
ARKANINDA : SACRIFICE.

VOTE AND COMMENT 🤍✨

"Kok jutek gitu ngomongnya?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kok jutek gitu ngomongnya?"

Arkan spontan menoleh ke belakang kala suara Ningrum terdengar. "Bunda? sahutnya, lanjut menyimpan ponsel pada saku celananya kembali. Apakah bundanya mendengar percakapannya dengan Aninda barusan?

Ningrum tersenyum tipis. Lalu menghampiri Arkan dan mengajaknya duduk di sopa untuk berbicara.

"Beneran pacar kamu?"

"Bukan, Bunda." Arkan menjawab cepat. Langsung dibalas senyuman lagi oleh Ningrum.

"Beneran juga nggak apa-apa kali, Ar. Malah Bunda senang kalau kamu punya pacar.”

Arkan menghela napasnya. "Arkan yang nggak senang, Bunda," katanya kemudian.

Ningrum mengangguk paham. Wanita itu lantas mengusap rambut putra sulungnya penuh kasih sayang. "Mau sampai kapan kayak gini terus?" tanyanya. Mendadak bahas topik serius.

Sebelum menjawab, Arkan menarik napas dulu. "Arkan lagi nggak mau bahas itu, Nda."

"Emang kapan Arkan mau bahas ini?" Kali ini Arkan tidak menjawab pertanyaan bundanya. Ningrum pun jadi menghela napas dibuatnya.

"Bunda nggak mau Arkan kayak gini terus," kata Ningrum. Menatap Arkan lekat. Sedang yang ditatap hanya bisa diam.

"Jangan biarkan masa lalu kamu terus menyakiti kamu, Ar. Jangan terus nutup diri sama hati kamu karena kejadian itu. Jangan simpan luka itu terus. Kamu harus bisa bangkit, Sayang."

"Ini nggak mudah untuk Arkan, Nda," lirih Arkan nyaris tak bersuara. Namun Ningrum masih bisa mendengarnya.

"Arkan nggak bermaksud untuk nutup hati Arkan dari siapa pun. Tapi emang Arkan nggak mau, Bunda. Arkan takut ...." Arkan menghela napas sebentar. Setelahnya tersenyum kecut.

"Cinta hanya akan menyakiti diri kita, Bunda," lanjut Arkan sambil menatap bundanya.

"Kecewa dan ditinggalkan adalah akhirnya." Arkan lantas mengusap pipi Ningrum yang mulai basah. Bundanya tiba-tiba menangis. Tentunya bikin dada Arkan jadi terasa sesak.

Arkaninda : Sacrifice (END)Where stories live. Discover now