53. Arkan or Rizal?

12.6K 1.1K 708
                                    

FOLLOW AUTHOR Tialrhyu🤍

Bantu promosikan cerita ini ke teman atau sosial media kalian! Post di tiktok atau reels gunakan hastag #arkanindawattpad #tialrhyu, ya!❤️

Cek selalu spoiler next part di tiktok: @wattpadtiaa or Instagram: @tialrhyu & @wattpadtiaa jangan sampe ketinggalan 😜!

Kalian nanti tarawih? Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan yaaa❤️

Yeay! Gak kerasa ya sebulan lagi lebaran😍❤️

440 VOTE + 500 KOMENTAR UNTUK NEXT PART. OKE? SPAM🤤😠!

Ruangan itu terasa begitu mencekam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ruangan itu terasa begitu mencekam. Terhalang satu buah meja berukuran sedang, tiga orang murid serta satu orang guru tengah berhadapan. Sudah sekitar beberapa detik terlewat, keempat manusia itu diam saling memandang.

Salah satu kaki Arkan di bawah sana terus mengetuk lantai, tidak bisa diam karena merasa gugup. Juga jari-jari tangan Aninda yang saling bertautan. Tapi Melody, entah kenapa gadis itu terlihat begitu santai, seolah tidak mempunyai salah, padahal ia adalah biangnya.

Arkan duduk di tengah-tengah antara Aninda dan Melody. Satu tangan Arkan sempat mencari kesempatan untuk menyentuh tangan Aninda tapi sayang gadis itu malah menjauhkan tangannya.

“Gimana kondisi kamu, Aninda?” Pak Yudi, kepala sekolah SMA Rajawali itu mulai membuka pembicaraan diantara mereka.

“U-udah mendingan kok, Pak.”

Pak Yudi mengangguk. “Kamu beneran tidak ingat kenapa kamu bisa terluka waktu itu?”

“Bapak nggak usah nanya dia deh! Dia kan ilang ingatan, Pak!” sembur Melody, tiba-tiba menyahut.

“Saya tidak menyuruh kamu bicara, Melody!”

“Saya cuma ngasih tau! Lagian kalo Bapak nanya dia yang ada buang-buang waktu! Dia kalo di suruh mengingat-ingat yang ada malah pusing, terus berujung nyusahin orang!”

“MELODY KAMU BISA DIAM TIDAK?!” bentak Pak Yudi, jadi emosi. “Kamu benar-benar tidak punya kesopanan!”

Tapi bukannya takut, Melody malah berdecak jengah. Hingga akhirnya perkataan Pak Yudi berhasil membuatnya terkejut.

“Kemarin ada yang lapor sama Saya. katanya celakanya Aninda itu karena kamu, benar?”

“BOHONG!” sentak Melody refleks. “ANINDA TUH JATUH SENDIRI PAK!”

Arkaninda : Sacrifice (END)Where stories live. Discover now