Mahogra series-1, Roman - Teenfic [17+] THERE ARE RUDE WORDS AND SCENES OF VIOLENCE❗
Bagi seorang Aninda, tak ada yang lebih menarik dari seorang Arkana. Si ketua geng paling memesona yang selalu berhasil membuatnya jatuh cinta di setiap harinya. Ta...
Bantu promosikan cerita ini ke teman atau sosial media kalian! Post di tiktok atau reels gunakan hastag #arkanindawattpad #tialrhyu, ya!❤️
Ss bagian yg kamu suka, tag aku sama rp di Instagram 😍❤️
Cek selalu spoiler next part di tiktok: @wattpadtiaa or Instagram: @tialrhyu & @wattpadtiaa jangan sampe ketinggalan 😜!
VOTE AND KOMENTAR KALIAN BERARTI BANGET! RAMEIN PARAGRAF NYA, BIAR UP CEPAT❤️❤️
Semangat puasanya bagi yang menjalankan ❤️❤️❤️
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
“Kamu kenapa? Ada yang nyelakain kamu sampe kepalanya sakit?”
Aninda tersenyum manis ke arah Afrizal yang nampak terlihat khawatir. “Nggak kok, cuma nggak sengaja jatuh aja tadi.”
“Tapi beneran sekarang kepalanya udah nggak apa-apa?”
“Nggak apa-apa, Izal.”
Afrizal bernapas lega mendengarnya. Sungguh, dia benar-benar takut. Bukan hanya takut Aninda kenapa-napa tapi juga takut bagaimana jika ingatan gadis itu kembali?
Jangan dulu please, rencana gue belum selesai.
“Udah siap buat nanti malam, Sayang? Mama papa aku udah siapin semuanya. Kamu, siap kan tunangan sama aku?”
Aninda lantas diam mendengar perkataan Afrizal. Membuat kening Afrizal berkerut bingung. Biasanya Aninda akan dengan cepat menyahut.
“Anin?”
“Eh, iya, kenapa?”
Menghela napasnya, kemudian Afrizal mengulangi perkataannya. “Kamu siap kan, tunangan sama aku? Nanti malam loh, Sayang.”
“Mmm, I-izal.” Aninda meraih tangan Afrizal. “K-kamu tau kan gimana kondisi orangtua aku sekarang?” tanya Aninda, dibalas dengusan Afrizal. Aninda memang sudah menceritakan perkara masalah kedua orangtuanya kepada cowok itu.
“Intinya apa? Kamu mau tunda pertunangan kita lagi?” Nada bicara Afrizal mendadak meninggi. “Jangan ngaco ya, Nin. Undangan udah kita sebar.”
“Tapi, Zal---”
“Kamu pikir nggak capek nunggu terus? Kamu niat nggak sih tunangan sama aku?! Udah dari lama loh aku nunggu. Kamu mau ngecewain aku sama mama papa aku lagi?”
