66. Difficult

10.8K 1.1K 1.7K
                                    

WAJIB FOLLOW: Tialrhyu🤍

Bantu promosikan cerita ini ke teman atau sosial media kalian! Post di tiktok atau reels gunakan hastag #arkanindawattpad #tialrhyu, ya!❤️

Cek selalu spoiler next part serta konten menarik di tiktok: @wattpadtiaa or Instagram: @tialrhyu & @wattpadtiaa jangan sampe ketinggalan 😜!

Sudah join gc WA Arkaninda belum?💘

"Aws!" Ghea meringis kuat karena seorang laki-laki tiba-tiba menarik rambut panjangnya, tanpa perasaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aws!" Ghea meringis kuat karena seorang laki-laki tiba-tiba menarik rambut panjangnya, tanpa perasaan.

Arkana Mahesa Putra. Ya, dia orangnya.

"GILA LO, YA!" bentak Ghea. Melepaskan tangan Arkan dari rambutnya. Seisi kantin sudah memperhatikan mereka. Termasuk Paula dan Calista yang ikut beranjak dari duduknya. Awalnya ketiga gadis itu tengah menyantap bakso nya masing-masing.

"Lo pikir lo siapa berani nyakitin Aninda?" tanya Arkan, menatap Ghea tajam.

"Maksud lo?!" Ghea membalas tatapan Arkan tak kalah tajam.

Tapi bukannya menjawab, Arkan malah menarik tangan Ghea. Memelintirnya kuat, sampai gadis itu mengerang kesakitan. "ARKAN SETAN!!"

Calista dan Paula langsung membantu Ghea melepaskan diri. "Ar! Lepasin!" Calista berkata, tapi tak didengarkan Arkan.

"Sekali lagi lo nyakitin Aninda, mati lo!"

Krek!

"AKH! BRENGSEK!" Kedua mata Ghea berkaca-kaca menahan rasa sakit di tangannya. Tanpa perasaan dan tanpa merasa bersalah sedikit pun, Arkan malah pergi begitu saja.

"COWOK STRES!" maki Ghea emosi.

Beberapa saat setelah sosok Arkan menghilang, empat inti Mahogra datang memasuki kantin. Dengan langkah cepat Kenzie menghampiri Kekasihnya. "Sayang? Kamu kenapa?"

"Si Arkan tuh! Masa dia melintirin tangan aku! Sakit banget Ken! Hiks! Sampe merah gini nih," adu Ghea menunjukkan tangannya, yang memang benar memerah.

Kenzie menghembuskan napas berat. Meraih tangan Ghea pelan-pelan, Kenzie mengusapnya penuh perasaan. "Aku obati, kita ke UKS ya?"

Ghea mengangguk. "Si Arkan nya marahin.."

"Iya, nanti."

Ghea memajukan bibirnya. Kenzie sudah merangkul pundaknya, mengajaknya ke UKS. Sebelum benar-benar pergi, tatapan Ghea sempat bertemu dengan Darren. Ghea bisa melihat tatapan cowok itu berbeda. Tapi tak ingin peduli, Ghea langsung mengalihkan pandangannya.

"Darren! Ayo makan!" Sampai akhirnya suara Paula terdengar. Menyadarkan lamunan Darren dari Ghea.

•••

Arkaninda : Sacrifice (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang