7. Pemilik Kartu Nama

17.1K 1.4K 49
                                    

FOLLOW AUTHOR : Tialrhyu🤍🤍

Bantu promosikan cerita ini ke teman-teman kalian juga dong! Biar makin banyak yg baca terus Author jadi semangat untuk up nya🔥❤️

spoiler, info dan apa pun terkait cerita ini bisa ditemukan di Instagram: @tialrhyu & @wp.tialrhyu, tiktok @anindagabriella & @wattpadtiaa. THANK YOU💗🌷

MAHOGRA SERIES 1,
ARKANINDA : SACRIFICE.

VOTE AND COMMENT 🤍✨

Arkan yang baru saja turun dari motornya langsung menghembuskan napas berat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Arkan yang baru saja turun dari motornya langsung menghembuskan napas berat. Dia benar-benar tidak habis pikir dengan seorang gadis bernama Aninda. Nekat, sangat nekat. Gadis itu benar-benar mengikuti Arkan sampai ke rumah sakit.

Arkan menatap Aninda yang baru saja turun dari mobil taksi, sampai gadis itu menghampirinya. Cengiran khas Aninda muncul di hadapan Arkan. "Siapa yang sakit?" Dia kemudian bertanya.

Alih-alih menjawab, Arkan kembali menghela napas. "Lo yang sakit."

"Hah?" Kening Aninda berkerut. "Gue?" Dia kemudian menunjuk dirinya sendiri. Dan dengan cepat Arkan angguki.

"Iya. Lo sakit sampe ngikutin gue ke sini."

"Astaga, kira—"

"Lo bisa nggak, sih, jangan ikut campur? Gue capek, Nin, ngomongin lo terus. Lo kapan ngerti, sih? Stop deketin gue, dan stop ngurusin semua urusan gue. Sekarang mending lo balik!"

Arkan tiba-tiba nyerocos tanpa jeda sampai membuat Aninda bungkam. Gadis itu agak sedikit terkejut. Apakah Arkan marah?

Tidak mendapat respons dari Aninda berhasil membuat Arkan makin geram. Lalu tanpa sadar, cowok itu mendorong bahu Aninda sampai membuat gadis itu mundur beberapa langkah.

"Lo dengar, 'kan, gue ngomong apa?!" bentak Arkan makin menjadi. "BALIK LO!"

Setelah sekian lama Arkan memarahinya, mengomelinya, membentaknya, Aninda rasa kali ini yang paling sakit. Arkan terlihat sangat begitu muak kepadanya. Sampai-sampai dia tidak sadar memarahi Aninda di tempat umum. Suasana parkiran rumah sakit yang sedikit ramai, berhasil membuat mereka menjadi pusat perhatian.

"Balik. Dan jangan pernah ikut campur sama urusan gue," tekan Arkan sebelum akhirnya pergi dari sana. Meninggalkan Aninda yang entah sejak kapan mulai merasakan panas di matanya. Dia ingin menangis.

"Nin!" Hingga panggilan dari seseorang langsung mengalihkan perhatian Aninda. Darren Margantara, ternyata dia orangnya.

Sejak kapan Darren di sana? Apakah cowok itu menyaksikan kejadian barusan saat Arkan membentaknya? Tak ingin ketahuan tengah menangis, Aninda pun segera mengusap kasar air mata di pipinya.

Arkaninda : Sacrifice (END)Where stories live. Discover now