36. Arkan VS Aninda

13.3K 1K 193
                                    

Kenapa part kemarin ramee bgt?😭 view nya aja sampe ngelonjak gitu 😤kan aku jadi SEMANGATTTT😍

btw, ramein lagi part ini, ya😭🙏🏻

Pada nunggu Arkan nyesel nggak sih?

Cerita ini gak bakal banyak konflik, cuma mau bongkar teka-teki yang ada aja, abis itu .... ending. Siapppp??😋

Kita pelan-pelan aja yaa, enjoy dan nikmati saja bestiee🏁

[Part ini lebih rame lagi = Up besok
Part ini sepi = Up 3/5 hari lagi]

SPAM KOMENTAR!!

SPAM KOMENTAR!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__________


Setelah mengobati bibir dan pipi Aninda yang membiru dengan mengompresnya pakai es batu, tanpa sadar Arkan dan Aninda ketiduran berdua di kasur.

Pukul enam sore lebih lima belas menit, Aninda lantas membuka matanya terbangun. Di sampingnya, Arkan masih terlelap seraya memeluk tubuhnya erat.

"Astaga," ucap Aninda, disusul melepaskan pelukan Arkan secara perlahan. Sama sekali tak menganggu acara tidur cowok itu yang nampak pulas.

"Gue harus balik," gumam Aninda. Lalu meraba-raba saku roknya mencari ponselnya yang ternyata ... tidak ada.

Berdecak kesal, gadis itu baru tersadar kalau ponselnya tadi di ambil sama Darren.

Aninda mendengus. Tadi si cowok bajingan itu merampas ponselnya, kan? Dan sekarang, Aninda jadi susah untuk menghubungi teman-temannya. Aninda, kan, punya janji dengan mereka. Ah, dasar Darren brengsek! Di mana cowok itu sekarang?

Eh, tapi ... Aninda masih cukup takut hanya untuk melihat wajah Darren saat ini. Cowok itu benar-benar menyeramkan. Dia iblis yang selalu bersembunyi dibalik kata sahabat.

Ting!

Tiba-tiba ponsel Arkan yang ada di atas nakas berdenting. Membuat Aninda langsung menoleh spontan. Mungkin Aninda bisa menggunakan ponsel Arkan untuk menghubungi Ghea, Calista, atau Paula? Siapa tau pacarnya itu menyimpan nomor temannya kan?

Ide bagus. Aninda pun akhirnya mengambil ponsel Arkan yang berada di nakas samping kasur itu. Ah, sekalian memeriksa pesan yang barusan masuk juga, tidak masalah kali?

Melody

Arkan makasih ya udah nganterin gue ke rumah sakit. Kalo ga ada lo mungkin gue udah knpa2 tadi. Arkan, gue tau sebenarnya lo masih sayang kan sama gue? Gue juga🥺 Jangan bohongin perasaan lo sendiri cuma karena Aninda, Ar. Tadi aja lo sampe rela nemenin gue dulu padahal harus jemput dia.
Lo masih mentingin gue daripada siapa pun, Ar. Berarti, gue masih di atas segala-galanya kan?🥺😋❤️❤️

Arkaninda : Sacrifice (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang