26. Nggak bohong

10.8K 940 134
                                    

FOLLOW AUTHOR : Tialrhyu🤍🤍

Bantu promosikan cerita ini ke teman-teman kalian juga dong! Biar makin banyak yg baca terus Author jadi semangat untuk up nya🔥❤️

spoiler, info dan apa pun terkait cerita ini bisa ditemukan di Instagram: @tialrhyu & @wp.tialrhyu, tiktok @anindagabriella & @wattpadtiaa. THANK YOU💗🌷

MAHOGRA SERIES 1,
ARKANINDA : SACRIFICE.

VOTE AND COMMENT 🤍✨

Ponsel Aninda yang berdering di dalam saku baju seragamnya berhasil membuat gadis yang tengah menarik tangan Arkan itu menghentikannya langkahnya detik itu juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ponsel Aninda yang berdering di dalam saku baju seragamnya berhasil membuat gadis yang tengah menarik tangan Arkan itu menghentikannya langkahnya detik itu juga.

"Bentar, Ar," kata Aninda, disusul melepaskan tangan Arkan dan meraih ponselnya dari saku.

Mama♥

Aninda membuang napas pelan, setelah membaca nama si penelepon yang ternyata mamanya. "Bentar, ya, Ar," ujarnya lagi, kali ini sambil melangkah sedikit menjauh dari Arkan. Membuat Arkan lantas mendengus di tempatnya.

Tidak bisakah Aninda mengangkat telepon di hadapannya saja?

"Iya, Ma?"

"Afrizal bilang kamu nakal. Ninda, Mama nyuruh Afrizal pindah sekolah buat ngawasin kamu. Jangan nakal!"

"Nakal gimana, sih, Ma? Diawasin seperti apa maksud Mama? Diikutin kemana-mana? Dilarang mau ngapa-ngapain? Mama pikir Ninda nggak bisa jaga diri sampe harus diawasin sama dia?"

"Ninda! Siapa yang ngajarin kamu membantah?!"

"Ma—"

"Mama pulang hari ini."

Kedua mata Aninda sontak membola. "Kok cepat?" tanyanya, lumayan kaget. Biasanya Aninda akan senang jika mamanya pulang, tapi entah kenapa saat ini Aninda malah merasa sedikit takut. Perasannya tidak enak.

"Buat ngurus perjodohan kamu sama Afrizal. Nanti malam jangan ke mana-mana. Orang tua dia akan datang ke rumah. Mama sama papa juga lagi bersiap sekarang. Ingat, Ninda. Jangan nakal!"

Panggilan telepon seketika terputus. Berbarengan dengan sosok Arkan yang berjalan menghampirinya. Aninda nampak bungkam tidak berkutik. Membuat Arkan lantas mengerutkan kening melihatnya.

"Hei," panggil Arkan.

"H-haa?" Aninda sedikit tersentak.

Arkaninda : Sacrifice (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang