48. Queen of Charleston

13.8K 1.2K 463
                                    

FOLLOW AUTHOR: Tialrhyu🤍

Bantu promosikan cerita ini ke teman-teman kalian juga dong! Biar makin banyak yg baca terus Author jadi semangat untuk up nya🔥❤️

Cek selalu spoiler next part di tiktok: @wattpadtiaa or Instagram: @tialrhyu & @wattpadtiaa jangan sampe ketinggalan 😜!

Jadi, mau happy or sad end aja?!! Kayaknya bentar lagi ending🤔

Tapi boong.

JANGAN LUPA VOTE DAN SPAM KOMENTAR DI SETIAP PARAGRAF JANGAN DIBIARKAN SEPI YAAA!

“Kamu ada masalah apa sih sama Kenzie? Kenapa kalian jadi suka berantem gini? Kalian itu sahabatan Arkan, kamu udah bareng-bareng sama dia bukan cuma setahun dua tahun loh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Kamu ada masalah apa sih sama Kenzie? Kenapa kalian jadi suka berantem gini? Kalian itu sahabatan Arkan, kamu udah bareng-bareng sama dia bukan cuma setahun dua tahun loh.” Melody terus menasihati Arkan sambil mengobati luka lebam di wajah cowok itu.

Mereka berdua baru pulang sekolah dan tengah berada di rumah Arkan saat ini. Sesuai permintaan bundanya, Arkan benar-benar membawa Melody ke rumahnya.

“Taraaa! Dulu kamu suka banget kan sama bolu pisang buatan Bunda? Dimakan ya, Mel cantik,” kata Ningrum, menyimpan sepiring kue bolu pisang di atas meja.

Melody tersenyum manis. “Makasih, Bunda. Kangen banget Mel sama kue buatan bunda,” sahutnya, lalu meraih satu potong bolu pisang untuk ia lahap.

“Gimana?” tanya Ningrum, menatap Melody yang tengah memakan kue buatannya. Menanti reaksi gadis itu.

Perfect, Bunda. Selalu enak!” jawab Melody, membuat senyuman Ningrum merekah lebar.

Arkan hanya diam menatap dua perempuan yang saat ini ada di hadapannya itu tanpa minat. Bukannya suasana akan lebih terlihat indah jika yang ada di posisi Melody adalah Aninda?

“Hei, mau ke mana? Aku belum selesai ngobatin luka kamu, Ar,” kata Melody, menahan tangan Arkan yang tiba-tiba bangkit dari duduknya.

Arkan langsung melepaskan tangan Melody. “Gue capek, lo nanti pulang sendiri aja bisa kan? Gue mau tidur.” Kemudian tanpa menunggu jawaban dari Melody, Arkan pun lantas pergi begitu saja memasuki kamarnya.

“Arkan kok gitu?! Kamu harus anterin Melody lah! Heiii Arkan!!” teriak Ningrum, tapi tidak Arkan dengarkan sama sekali.

Brak!

Arkan membanting kasar pintu kamarnya setelah ia masuk. Lanjut membuka jaket hitam bertulisan Mahogra yang selalu ia kenakan, dan ia lempar ke sembarang arah.

Arkan mengacak rambutnya kasar, naik ke atas kasur, langsung membaringkan tubuh tanpa mengganti seragamnya lebih dulu. Arkan tengkurap, dengan kepala yang ditenggelamkan pada bantal empuk kesayangannya. Waktu sudah menunjukkan pukul lima sore tapi Arkan malas mandi.

Arkaninda : Sacrifice (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang