54. Rasa sakit

13K 1K 396
                                    

FOLLOW AUTHOR Tialrhyu🤍

Bantu promosikan cerita ini ke teman atau sosial media kalian! Post di tiktok atau reels gunakan hastag #arkanindawattpad #tialrhyu, ya!❤️

Cek selalu spoiler next part di tiktok: @wattpadtiaa or Instagram: @tialrhyu & @wattpadtiaa jangan sampe ketinggalan 😜!

Baca part sebelumnya dulu, jangan sampai ketinggalan satu part pun⚠️

Vote nya jangan lupa untuk selalu di klik biar berkah baca nya sayang☺️

Typo🙏🏻

500 VOTE + 600 KOMENTAR UNTUK NEXT PART. OKE? SPAM🤤😠!

ALUR AGAK BERBEDA DENGAN CERITA DARREN!⚠️

"Lo bisa ngebut dikit gak? Ini udah malam, bonyok gue pasti khawatir

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lo bisa ngebut dikit gak? Ini udah malam, bonyok gue pasti khawatir." Aninda sedikit mendekatkan wajahnya pada Arkan yang tengah sibuk mengendarai motornya dengan santai.

"Kalo gue ngebut, nanti waktu kita berdua cepat habis. Gue lagi kangen sama lo, Nin."

"Ck, Please jangan modusin gue terus, gue udah ada cowok," decak Aninda, terdengar jengah.

Arkan sempat diam mendengarnya. "Lo, sayang sama Rizal, Nin?" tanyanya kemudian.

"Ya iyalah dia pacar gue."

Arkan terkekeh dibalik helmnya. Jawaban Aninda yang spontan berhasil menyakiti hatinya. Sepertinya, Aninda benar-benar sudah terlepas dari genggamannya, ya?

"Ya udah, pegangan gue mau ngebut."

"Hm," balas Aninda, disusul berpegangan pada pinggang Arkan. Tidak, tidak ada unsur peluk-memeluk diantara mereka.

Sampai akhirnya ketika Arkan mulai menancap gas, menambah kecepatan laju motornya, sebuah mobil tepat di belakangnya tiba-tiba membunyikan klakson dengan berisik.

TIN! TIN!

Ckittt...

"FUCK! Siapa sih anjing?!" umpat Arkan, refleks menghentikan ninja merahnya di pinggir jalan, karena sebuah mobil Ferrari berwarna hitam dengan sengaja menghadang jalannya.

Aninda membulatkan mata setelah turun dari motor Arkan, yang tentu diikuti oleh cowok itu. "I-izal?" ucapnya, segera berjalan ke arah Afrizal yang baru saja keluar dari mobil mewahnya.

"Hei! Izal tenang!" sahut Aninda lagi, langsung menahan tubuh Afrizal karena cowok itu hendak menghampiri Arkan dengan marah.

"Ngapain sama dia? Aku nyuruh kamu pulang sama Lista tadi! Kenapa nggak dengar sih, hah?!"

"I-iya, maafin Anin.."

"Nggak usah bentak dia lo, anjing!" Merasa tak terima Aninda dimarahi oleh Afrizal, Arkan langsung maju mendekatinya. Menarik paksa tubuh gadis itu yang semula memeluk tubuh Afrizal.

Arkaninda : Sacrifice (END)Where stories live. Discover now