52. Benar-benar Kehilangan

16.5K 1.2K 714
                                    

FOLLOW AUTHOR Tialrhyu🤍

Bantu promosikan cerita ini ke teman atau sosial media kalian! Post di tiktok atau reels gunakan hastag #arkanindawattpad #tialrhyu, ya!❤️

Cek selalu spoiler next part di tiktok: @wattpadtiaa or Instagram: @tialrhyu & @wattpadtiaa jangan sampe ketinggalan 😜!

Ss bagian yang kamu suka, tag aku sama rp di Instagram❤️❤️

⚠️Terdapat adegan kekerasan dan bullying di bagian ini. Mohon bijak⚠️

430 VOTE + 500 KOMENTAR UNTUK NEXT PART. OKE? SPAM🤤😠!

 OKE? SPAM🤤😠!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

PLAK!

Kepala Arkan langsung tertoleh kasar setelah menerima tamparan keras dari Ningrum. Wajah wanita itu memerah dengan napas memburu menandakan bahwa dirinya sangat kesal.

Arkan meringis. Mengusap pelan pipi sebelah kirinya yang terasa panas, cowok itu menatap bundanya berkaca-kaca.

“KAMU ANAK BUNDA BUKAN, SIH?! KAMU ANAK BUNDA BUKAN, HAH?! KURANG AJAR KAMU!”

PLAK!

Dan untuk yang kedua kalinya, tamparan keras itu kembali Arkan rasakan. Membuat cowok itu meringis lagi.

“Kenapa ninggalin Melody?” Suara Ningrum melembut, nampak tidak tega setelah menampar putranya, wanita itu lantas memeluk Arkan. “Kenapa ninggalin Melody, Arkan kenapa? Udah bunda bilang jangan nyari gara-gara.”

Arkan membalas pelukan Ningrum. Menenggelamkan kepala pada ceruk leher bundanya. Isakan cowok itu mulai terdengar. “Arkan capek, Nda. Arkan nggak mau kayak gini terus...”

“Bunda juga capek,” balas Ningrum. Mengusap punggung Arkan. “Makanya kamu jangan berulah terus. Apa susahnya ngikutin kemauan Melody?”

Melepaskan pelukannya, kemudian Ningrum mengusap wajah Arkan yang basah. “Sekarang masuk lagi, minta maaf sama Melody.”

Arkan menggeleng. “Mending kita temuin Aninda, Nda. Tadi Arkan udah sepakat sama papanya mau melakukan Tes DN--”

“Nggak!” sentak Ningrum. “Lupakan soal Aninda dan papanya itu! Lupakan soal Tes DNA! Jangan urus-urus mereka lagi. Sekarang kamu masuk, temuin Melody dan minta maaf!”

“Nda..”

“Masuk Arkan,” kata Ningrum penuh penekanan yang sudah tidak bisa Arkan bantah lagi.

“Sekarang restoran Bunda udah mulai rame. Usaha Bunda juga lancar. Tolong jangan bikin ulah aneh-aneh lagi. Kamu mau hidup kita kembali seperti dulu, kan?”

Arkaninda : Sacrifice (END)Where stories live. Discover now