RELLAWAY

By AdineNaylaara

106K 13.1K 3K

"Kita punya tujuan yang sama Hel, bedanya lo ngelindungi gue untuk masa depan sedangkan gue melindungi lo dar... More

Prologue
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
CHAPTER 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50
Chapter 52
Chapter 53
Chapter 54
Chapter 55
Chpater 56
Chapter 57
Chapter 58
Chapter 59
Chapter 60
ILUSTRASI VISUAL
Chapter 61
Chapter 62
Chapter 63
Chapter 64
Chapter 65
Chapter 66
ILUSTRASI VISUAL (GIRL VER.)
Chapter 67
Chapter 68
Chapter 69
Chapter 70
Chapter 71
Chapter 72
Chapter 73
Chapter 74
Chapter 75
Chapter 76
Chapter 77
Chapter 78
Chapter 79
Chapter 80
Chapter 81
Chapter 82
Chapter 83
Chapter 84
Chapter 85
Chapter 86
Chapter 87 (Rahel Flashback)
Chapter 88
Chapter 89
Chapter 90
Chapter 91
Chapter 92
Chapter 93
Chapter 94
Chapter 95
Chapter 96
Chapter 97
BIODATA KARAKTER
Chapter 98
Chapter 99
Chapter 100
Chapter 101
Chapter 102
Chapter 103
Chapter 104
Chapter 105

Chapter 51

819 126 15
By AdineNaylaara

‧͙⁺˚*・༓☾RELLAWAY☽༓・*˚⁺‧͙


"Ah? Apa lo mau pergi gitu aja setelah berlagak sok keren, hah tuan genius dalam bertarung?" ledek Rafael sembari menutup matanya saat Haru berjalan pergi melewatinya namun tak lama Rafael terkekeh pelan kala merasakan aura membunuh Haru muncul.

"Lo balik lagi tuan genius sialan? Apa lo marah?" Tanya Rafael membuka salah satu matanya dan melirik ke belakang namun saat ia melirik ke belakang sosok Haru sudah tak ada di sana. Membuat mata Rafael terbuka sempurna ia langsung berbalik mencari sosok Haru, ia merasakan dengan jelas aura membunuh Haru di sekitarnya tapi di mana Haru?

"Bukan Haru yang balik, ni bocah yang bangkit" ucap Zion menatap lurus ke depan.

Rafael sontak berbalik

Srrrrr

Darah Rafael berdesir seketika saat ia melihat aura membunuh yang sangat persis dengan aura Haru menguar dari tubuh Rakel.

"Gimana bisa?" Suara Rafael hampir tak keluar saking terkejutnya.

Tidak hanya dari aura, gaya berdiri, ekspresi, tatapan Rakel semuanya sangat mirip dengan Haru.

"Ah gue belum bilang yah kenapa gue dan Haru bisa terpojok ama ni anak?" Tanya Zion lagi sembari memijit pergelangan tangannya. "Gue kalah karena... Ni anak meniru sang legenda dari the kingdom.... Logan Halley"

Tiga Elite Valcer lainnya praktis menatap Zion dengan mata membelalak.

"Itu mustahil, meniru? Sampai detik ini hanya satu orang yang bisa melakukan itu dan itu adalah sang Dewa perang. Gak ada orang lain yang bisa melakukan itu sampai detik ini, bahkan julukan genius dalam meniru belum di berikan kepada siapapun. Jadi mustahil ni bocah bisa ngelakuinnya" Saut Roan tak mempercayai apa yang di bilang Zion.

"Kalo begitu ni bocah salah satu calon Genius, Genius dalam meniru" balas Zion melirik Roan dengan sorot dingin.

"Sampai kapan kalian mau ngebacot?" Perhatian ke empat Elite itu langsung tertuju pada Rakel kala anak itu bersuara dan saat itu juga darah ke empat Elite Valcer berdesir karena tatapan mereka bertemu dengan sorot tajam dan dingin yang di berikan Rakel.

"Berhenti omong kosong" Lanjut Rakel berdesis.

Melihat sosok Rakel saat ini benar-benar membuat empat orang itu gentar sesaat. Bagaimana bisa bocah itu meniru Haru? Si Genius dalam bertarung dan merupakan Elite 1.

Haru... Orang yang menyamai kedudukan LV... Bagaimana bisa Rakel menirunya. Apa benar bocah ini.... Calon Genius?!

Jika memang benar begitu hal ini tidak bisa di sepelekan.

"Iya juga ya... Omong kosong. Mana mungkin bocah kayak lo bisa niruin Haru!" Roan tiba-tiba saja maju dan melayangkan kaki panjangnya untuk menghantam leher Rakel.

Bugh!

"What the–??" Rahang Roan seketika mengeras kala melihat tendangannya berhasil di tahan oleh Rakel bahkan kakinya kini di genggam oleh anak itu.

Dan aksi Rakel itu membuat Rafael yang juga hendak maju membelu di tempat tak hanya Rafael, Zion beserta Reynath pun membelalaj tak percaya.

"Aura ni anak...berubah"

"Ini.... Jed Hillston" sambung Reynath tak percaya.

"Gimana lo bis–BUGH!" Belum sempat Roan menyelesaikan ucapannya rahangnya di tendang dengan keras oleh Rakel.

Anak itu, ia berbalik lalu menarik kaki Roan yang ia tangkap tadi ke tanah dan melakukan tendangan ke belakang membuat Roan tak bisa mengelak ia bahkan tak bisa menahan saat kakinya di tarik ke tanah oleh Rakel.

Rakel... Walau ia sempat mengeluarkan aura yang sama persis dengan Jed ia tetap bertarung dengan cara Haru. Apa tadi, anak itu hanya berusaha untuk... Mengalihkan perhatian mereka?!

"Hah... Ini bahaya, kita bisa di buat terkejut berkali-kali. Jika ia memang bisa meniru aura orang lain" ucap Reynath tersenyum dengan dengusan tak percaya.

"Bocah sialan" umpat Roan sembari menyentuh rahangnya yang berdenyut nyeri.

"Itu julukan gue" ucap Rakel penuh percaya diri dengan ekspresi datar dan lagi-lagi auranya berubah, aura yang tak pernah mereka rasakan tapi rasanya setara dengan aura yang di miliki oleh LV dan para raja lainnya.

Aura sang pemimpin... Siapa yang Rakel tiru saat ini?! Pikir mereka menerka-nerka.

Sedangkan Alexa yang terduduk berlutut di tanah terpukau akan sosok Rakel sekarang. Dari belakang sini ia melihat punggung Rakel seolah seperti melihat punggung...

"Rahel...?" Gumam Alexa dengan suara tercekat.

"Tapi bocah..." Roan bersuara lagi menarik perhatian semuanya "Pffthh... Jangan songong dulu, serangan lo ini gak kerasa apapun" Roan meludah lalu kembali mendekati Rakel sembari menggenggam tangannya satu sama lain melakukan pemanasan "setelah mendapati serangan lo ini gue jadi sadar, lo cuma bisa niru aura Haru tapi dari segi kekuatan lo jauh di bawah Haru" lanjut Roan membuat Rakel mendecih.

Ia sendiri tau bahwa ia tak bisa meniru Haru dengan sempurna karena kondisinya sekarang. Berlari sembari menggedong Alexa benar-benar menguras tenaganya di tambah ia di hajar oleh Haru tadi... Benar-benar membuat Rakel tidak mungkin meniru Haru dengan sempurna.

"Benarkah? Ah iya juga, Rizky baru saja sembuh setelah semalaman muntah darah. Kondisinya pasti belum stabil" saut Reynath dengan senyum miring.

"Eh... Kalau gitu sia-sia gue waspada tadi" Dengus Rafael, ia yang tadi diam membeku kini berdiri dengan santai.

Zion menghela nafas "Jangan banyak omong lagi, ayo selesaikan ini dan kembali"

Setelah ucapan Zion ke empat Elite itu mulai maju sembari mengambil kuda-kuda menyerang dan di antara ke empatnya perhatian Rakel terfokus pada Reynath yang tengah memasang knuckle di tangannya.

Dan melihat Rakel yang terfokus pada Reynath tiga Elite lainnya ikut menatap Reynath lalu tertawa.

"Wow wow Rey... Don't you think you're overreacting?" Ucap Rafael terkekeh pelan sedangkan Reynath hanya tersenyum.

*Wah wah Rey... Lo gak mikir kalau lo terlalu berlebihan ya?

"Ini tidak berlebihan, aku memang bertarung dengan ini" Balas Reynath membuat Rafael dan Roan terkekeh pelan.

"Rakel" Alexa berdiri untuk mendekati Rakel namun baru selangkah ia kembali jatuh dan tentu saja aksi Alexa itu membuat perhatian Rakel yang tadi tertuju pada Reynath kini beralih pada Alexa.

Alexa menggeleng kuat saat melihat Rakel menatapnya.

"Jangan lawan mereka, lo kabur aja biar gue di sini!" Suruh Alexa dan Rakel hanya diam menatapnya.

Saat ini tak ada yang tau apa yang anak itu pikirkan sekarang, Rakel yang biasanya banyak bicara untuk memprovokasi lawannya kini terus diam.

"Rakel!" Alexa menyerukan nama Rakel dengan nada tak terima saat anak itu memalingkan wajah darinya dan kembali menatap ke empat pria berbadan kekar itu, dan reaksi Rakel itu menunjukkan bahwa ia... Tak ingin mundur.

"Jangan...bahayain hidup lo buat gue" alexa berucap dengan suara lirih dan terkesan bergetar. Gigi Alexa saling bergesekan, mata gadis itu berkaca-kaca, dan tangannya mencekram tanah dengan sangat kuat membuat kuku-kuku dan jemarinya terluka. 

Alexa merasa sangat tak berdaya sekarang seandainya saja ia bisa membantu Rakel, seandainya saja kondisinya sekarang lebih baik, atau...seandainya saja ia tak datang ke tempat hiburan malam itu. Rakel mungkin tak harus terjebak di sini dengannya.

Ini semua salahnya...

"Pffth siapa bilang gue bahayain diri gue buat lo?" Rakel terkekeh pelan sedangkan Alexa menatapnya dengan mata membelalak "Gue lakuin semua ini buat masa depan gue sendiri bukan buat lo" lanjut Rakel dengan senyum geli sedangkan Alexa terdiam di tempat masih dengan ekspresi terkejut.

Ekspresi Rakel berubah serius kala ia kembali menatap empat Elite Valcer.

"Nah...om-om ayo selesaikan ini semua, se.ka.rang" tepat setelah menekan kata-kata terakhirnya Rakel tiba-tiba saja hilang dari tempatnya berdiri membuat ke empat Elite Valcer terkejut.

"What the?! Kemana tu an–"

"Peek a boo" Rafael langsung berbalik saat mendengar suara yang muncul dari arah belakangnya dan saat itu ia sudah menemukan sosok Rakel yang melayang di udara dengan kaki yang sudah berada beberapa cm dari wajahnya.

Sreet! Bugh!

"Ck... Gue udah nebak ini gak akan mudah" dengus Rakel melihat kakinya yang di tangkap oleh Zion dan kepala Rafael yang di tekan Zion agar menunduk untuk menghindari tendangan Rakel.

"Lo... Gimana lo bisa niru kecepatan Kazuya?" Tanya Zion heran dan pertanyaan Zion malah membuat Rakel ikut heran.

"Kazuya? Lo ngomongin siapa? Gue gak pernah niru 'Kazuya' gue meniru pemain bola tercepat yang pernah gue kenal, Zayan Pustakarya. Jadi jangan salah sangka" ucap Rakel lalu melakukan spainner kick yang membuat tubuh Zion terpelanting beberapa meter. Dan seperti sebelumnya Rakel terhuyung kala mendarat di tanah.

Yah, teknik andalan Rahel itu memang agak sulit di tirunya.

"Aha... Jadi keahlianmu pertarungan jarak dekat?" Perhatian Rakel lalu tertuju pada Reynath.

"Entah" balas Rakel singkat, ya dia gak tau keahliannya pertarungan jarak dekat atau jauh karena Rakel menyerang secara otodidak. Di mana kesempatan ia bisa menyerang ia akan menyerang mau jarak dekat ataupun jauh.

"Kalau begitu kau harus melawanku" ucap Reynath lagi mengeratkan knuckle di tangannya.

Rakel menatapnya tajam lalu melirik ke belakang di mana Roan berdiri di belakangnya.

"Ah... Ngeselin" gumam Rakel dan bertepatan dengan gumamannya Roan menyerangnya dari belakang namun Rakel dengan mudah menghindarinya yah dengan kecepatannya sekarang ia bisa dengan mudah menghindar, tapi... Itu hanya akan menguntungkan jika ia melakukan pertarungan satu lawan satu.

Jika dua lawan satu begini... Rakel akan rugi.

Bugh!

"Agh!" Cairan bewarna merah keluar dari hidung Rakel sesaat setelah ia menghindari serangan Roan, Reynath menghantam wajahnya dengan knuckle pria itu tepat di hidungnya.

Rakel terpelanting sekitar dua meter dan jatuh berlutut di tanah.

"Akh...sshh" Rakel meringis pelan menyentuh hidungnya sendiri, tanpa perlu pikir panjang Rakel sudah tau kalau hidungnya kini patah akibat serangan Reynath.

Dan tak sampai di situ baru saja Rakel ingin berdiri tubuhnya di buat kembali terpental ke samping saat tiba-tiba saja entah dari mana Rafael datang dan melakukan tendangan Dwi chagi kepadanya.

*Dwi Chagi : teknik tendangan ke belakang dalam taekwondo

"Akh!" Rakel kembali meringis kesakitan karena tubuhnya menghantam pepohonan dengan sangat keras.

Setelah menghantam pohon besar itu tubuh Rakel jatuh ke tanah dalam posisi berlutut, Rakel memeluk perutnya yang terasa sangat nyeri sekarang. Apa serangan dari Rafael membuat luka tusukannya kembali terbuka?

"Ssshh" lagi-lagi Rakel meringis saat rambutnya di cengkram oleh Zion dan kepalanya di paksa mendongak.

"Lo... Apa yang lo buat sampai Haru melakukan semua ini?" Tanya Zion dengan sorot mata yang sangat dingin. "Apa yang udah lo lakuin sampai Haru rela berkhianat, hah?" Tanya Zion lagi, cengkramannya pada rambut Rakel semakin kuat membuat Rakel meringis kesakitan lagi.

Namun setelahnya Rakel tersenyum miring.

"Kenapa? Apa lo cemburu, gay sialan?" Tanya Rakel dan ucapannya membuat Zion benar-benar marah, rahang Zion mengeras sampai urat-urat lehernya terlihat sangat jelas dan tak lama dari itu...

BUGH!

"RAKEL!" Alexa berteriak dengan sangat kencang kala kepala Rakel di hantamkan ke tanah dengan sangat kuat oleh Zion hingga membuat tanah di sana retak dan kepala Rakel seolah tertancap di tanah itu.

"Siapa yang lo panggil gay, bangsat?!" Tanya Zion sorot matanya terlihat membara penuh kemarahan dan rahangnya masih mengeras seperti sebelumnya.

"Ehh padahal aku belum menunjukkan banyak teknikku, kenapa kau langsung membuatnya K.O?" Dengus Reynath sembari membersihkan knuckle nya dengan sapu tangan miliknya.

Dan ucapan protes Reynath itu hanya di abaikan oleh Zion. Zion hanya diam dengan nafas memburu menatap Rakel.

Orang-orang di sana bisa merasakan dengan jelas aura hitam kemerahan yang di keluarkan oleh Zion, aura yang menandakan bahwa pria itu sangat-sangat marah.

"Bajingan! Rakel!" Alexa berdiri dengan susah payah dan mencoba untuk mendekati Rakel namun tubuhnya tiba-tiba saja diam membeku saat melihat tubuh Rakel yang tadi terkulai lemas itu bergerak.

"Ra...kel?"

"Sshh...hah... Jangan...mendekat" ucap Rakel sembari mencoba mengangkat tubuhnya dengan susah payah.

"Sshh... Sakit banget bangsat...."

"Wah dia masih bisa bangun?"

"Rizky kau hebat juga ternyata"

"Bocah keras kepala"

Tak kalah dengan tiga Elite lainnya yang terkejut karena Rakel masih sadarkan diri, Zion juga sabgat terkejut.

"Kenapa lo masih sadar? Saat di club lo juga kena serangan yang sama dan lo langsung pingsan. Kenapa sekarang lo masih bisa bangun?!" Tanya Zion saking tidak percayanya dengan apa yang terjadi.

Tadi itu salah satu serangan mematikan yang Zion miliki, tak ada satupun yang bisa bangun setelah mendapati serangan itu. Tapi kenapa bocah yang bahkan berdiri saja susah ini masih tetap sadar setelah terkena serangannya?!

Ini membuat harga diri Zion hancur berkeping-keping.

"Kenapa? Hah...gue juga pengen pingsan sialan hah... Tapi gue punya tanggung jawab yang gak bisa gue tinggal tidur gitu aja... Gak lagi, gue gak akan mengulangi kesalahan yang sama bekali kali lagi...gue gak akan pingsan lagi dan membuat kak Alexa dalam bahaya hah... Gue bakal terus bangun buat mastiin kalau kak Lexa baik-baik aja" ucap Rakel terengah-engah, ia bahkan tak mampu lagi untuk berdiri dengan tegap, jangankan berdiri tegap mengepalkan tangannya saja Rakel sudah tak sanggup. Seluruh tenaganya kini sudah benar-benar habis.

"Lo... Jangan keras kepala bocah, lo bisa mati di sini" saut Roan dengan mata yang melotot menyeramkan.

"Gue... Gak takut mati"

Roan mendecih "kalo itu yang lo mau oke! Gue bakal buat lo ketemu maut!" Roan berjalan mendekati Rakel dengan perasaan menggebu-gebu namun langkanya langsung terhenti saat Reynath mencekram bahunya.

"Hey, LV menginginkannya dalam kondisi hidup. Jangan ceroboh, bodoh" ucap Reynath dan mendengar ucapan Reynath Roan terpaksa menahan rasa kesalnya. Roan mendengus kesal dengan menyilangkan tangannya di depan dada setelah menepis tangan Reynath dari bahunya.

"Hey bocah dengerin" kini Rafael bersuara "Lo tau kondisi lo sekarangkan? Kenapa lo berjuang keras banget. Kalo lo nyerah sejak awal keadaan lo gak akan begini, kenapa lo terus berjuang?" Tanya Rafael dan pertanyaan Rafael membuat Rakel tertawa.

"Kenapa? Gue juga gak tau kenapa, yang pasti gue gakan nyerah" jawab Rakel dan dengan bergetar ia mengangkat tangannya menunjukkan kuda-kuda bahwa ia masih ingin bertarung padahal berdiri tegap dan mengepalkan tangannya saja ia sudah tak bisa.

Zion mengeratkan giginya "Bocah... Lo bakal menderita kalo lo terus keras kepala"

"Pffthh... Gak masalah, karena penderitaan itu bagian dari hidup gu–

"STOP RAKEL UDAH!" Alexa berteriak kencang gadis itu kini sudah berdiri sembari mengeratkan jaket yang ia pakai dengan air mata yang tak berhenti membasahi pipinya.

"Kak Lexa...? Jangan ke sin–

"Berhenti...jangan maksain diri lo sendiri. Ini udah kedua kalinya, lo gak bisa hidup dalam penderitaan lagi. Berhenti Rakel... Lo harusnya hidup tenang di kesempatan kedua ini..." Suara alexa bergetar menahan isakannya. Dan mendengar suara Alexa yang bergetar seluruh tubuh Rakel terasa kesemutan.

Rakel membelalak tak percaya, apa yang Alexa bicarakan? Kenapa Alexa bicara seolah gadis itu mengetahui tentang rahasianya... Rahasia bahwa ia mengulang kehidupan.

Melihat reaksi Rakel Alexa tersenyum dan perlahan berjalan mendekati Rakel dengan tertatih-tatih, sedangkan empat Elite yang ada di sana keheranan dengan ucapan Alexa. Apa yang Alexa bicarakan? Apa gadis itu melantur?

"Woi cewek gila lo mabok?" Tanya Rafael namun di abaikan oleh Alexa, Alexa terus berjalan mendekati Rakel.

"Pasti berat ya... Mengetahui semua rahasia dunia dan berjuang sendirian? Lo pasti sangat menderita sampai detik ini, jadi istirahatlah sebentar"

"Apa maksudnya?" Suara Rakel hampir tak keluar saking terkejutnya dan bukannya menjawab Rakel Alexa menarik tangan Rakel dan melihat hal itu Rafael, Roan tentu saja langsung bergegas untuk mendekati keduanya namun Zion tiba-tiba saja mengangkat tangannya yang menandakan untuk keduanya tetap diam di tempat.

"Zion! Lo apa-apaan?! Lo mau berkhianat juga hah?!" Roan berteriak tak terima namun Zion hanya menatapnya tajam membuatnya langsung terdiam.

Zion bukan ingin berkhianat tapi entah kenapa instingnya mengatakan untuk tidak mengganggu Rakel maupun Alexa saat ini. Ia sendiri juga tidak tau kenapa instingnya tiba-tiba mengatakan hal ini. Zion sendiri juga kebingungan.

Ia tau ia harus menghentikan Alexa yang kini menarik Rakel ke tepi tebing. Zion mengepalkan tangannya kuat.

'bergerak Zion...bergerak...'- batin Zion.

"Tapi... Maaf Rakel, gue gak berniat merubah masa depan gue. Jadi jangan menyalahkan diri lo setelah ini, gue memilih buat tetap...mati di sini" setelah mengucapkan itu Alexa memeluk Rakel dan meloncat dari atas tebing itu.

Tubuh Zion tersentak dan saat itulah ia baru bisa bergerak, Zion, Rafael, Roan serta Reynath berlari mengejar keduanya yang hendak melompat dari tebing itu.

"GILA! BERHENTI!" Zion berusaha menggapai keduanya namun gagal tubuh keduanya tak bisa ia raih.

"FUCK! Mereka gila!" Umpat Rafael tak percaya sekaligus terkejut setengah mati.


Sedangkan Rakel ia masih diam dalam keterkejutan di dalam pelukan Alexa dengan tubuh yang kini sudah di tarik sangat kuat oleh gravitasi, Rakel mendongakan kepalanya menatap wajah Alexa yang sangat serius seolah gadis itu siap menghadapi kematian di depannya namun walau begitu Rakel juga menyadari ketakutan dari ekspresi serius penuh keyakinan di wajah kak Alexa.

"Rakel... Kakak punya pesan terakhir" Alexa menunduk menatap Rakel dengan senyuman yang sangat lembut membuat gadis itu berkali-kali lipat lebih cantik.

"Kak lexa..."

"......"

Mata Rakel semakin melebar setelah mendengar ucapan Alexa dan saat itu jugalah Rakel baru dapat mencerna apa yang terjadi sekarang.

'Gue bakal mati... lagi' Batin Rakel dan setelah itu....


BRAAGHH!!!


Semuanya gelap.

pandangan Rakel menggelap seketika saat gravitasi berhasil menariknya menghantam tanah. Hal terakhir yang ia rasakan adalah rasa sakit saat tubuhnya menghantam dahan dan ranting-ranting pohon sebelum akhirnya ia menghantam tanah.

Ia benar-benar akan menemui maut sekarang.


To Be Continued....

HOLA GUYS AKU UP LAGI NIEH! tapi sorry dory stroberi ya aku gak double up hohoho. Gomenasaii minaa~

Jadi gimana chapter ini, jujurly ini chapter terbagong dan ter ter ter pusing bagikyu. Aku berulang kali ngetik hapus ngetik hapus di chapter ini terutama adegan bertarungnya. Lelah letih lesuh anjay mabar gais!! Bingung banget anjim! Wkwkwkw kok ngegas.

Bercandyaa ya guys!

Ku harap kalian enjoy di chapter ini, maklumkan kalo ada typo! Dan paham-pahamin sendiri! Aku pusying!

Yaudah sekian terima gaji!

Jangan lupa vote komen and sabskreb guyss!!!

Dan untuk yang udah komen terus pollow akun akyu maacih banget, terlope-lope deh kalian, mmuach! AISHITERU GUYS!

Yaudah See you in the next chapter sayank-sayankkyuuu😘😘😘









Continue Reading

You'll Also Like

42.9K 3.6K 33
Zee seorang anak ke 4 dari 5 bersaudara, ia dibenci oleh tiga kakaknya karena kesalahan pahaman, tetapi berbeda dengan adiknya, adiknya percaya kalau...
1.2M 45.6K 26
Seorang atlet silat yang bertransmigrasi ke dalam Novel sebagai ketua geng motor yang terkenal pembuat onar PART TIDAK LENGKAP ❗❗ Cerita murni hasil...
2.4K 275 24
Menceritakan seorang vampir arogan, tindakan seenak jidat, punya kuasa yang melindungi dari segala tuduhan negatif. Bangsawan terkenal psikopat sadi...
64.3K 5.7K 52
Shen Qing adalah Tuan muda dari keluarga Shen,ia mengantikan saudari perempuannya yang kabur di hari pernikahan dan menikah dengan musuh bebuyutan ny...