RELLAWAY

By AdineNaylaara

107K 13.2K 3.1K

"Kita punya tujuan yang sama Hel, bedanya lo ngelindungi gue untuk masa depan sedangkan gue melindungi lo dar... More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
CHAPTER 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50
Chapter 51
Chapter 52
Chapter 53
Chapter 54
Chapter 55
Chpater 56
Chapter 57
Chapter 58
Chapter 59
Chapter 60
ILUSTRASI VISUAL
Chapter 61
Chapter 62
Chapter 63
Chapter 64
Chapter 65
Chapter 66
ILUSTRASI VISUAL (GIRL VER.)
Chapter 67
Chapter 68
Chapter 69
Chapter 70
Chapter 71
Chapter 72
Chapter 73
Chapter 74
Chapter 75
Chapter 76
Chapter 77
Chapter 78
Chapter 79
Chapter 80
Chapter 81
Chapter 82
Chapter 83
Chapter 84
Chapter 85
Chapter 86
Chapter 87 (Rahel Flashback)
Chapter 88
Chapter 89
Chapter 90
Chapter 91
Chapter 92
Chapter 93
Chapter 94
Chapter 95
Chapter 96
Chapter 97
BIODATA KARAKTER
Chapter 98
Chapter 99
Chapter 100
Chapter 101
Chapter 102
Chapter 103
Chapter 104
Chapter 105
Chapter 106

Prologue

5.4K 242 14
By AdineNaylaara

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Suara tinju terdengar keras di sebuah dermaga yang sepi. Seorang pria dengan pakaian yang sudah di lumuri darah terlihat terbaring tak berdaya dengan tangan dan kaki yang terikat oleh tali tambang.

"Udah ni. Langsung buang aja?" Tanya Rangga kepada kedua temannya.

"Yoi, ini yang gue tunggu-tunggu" Jawab Erpan dengan senyum lebar dan binar mata penuh ke antusiasan.

"Tunggu dulu" Seru Elang berjalan mendekati Rakel yang sudah tak berdaya bahkan binar mata pria itu terlihat redup "Punya kata-kata terakhir Rakel?" Tanyanya ketika berada di depan Rakel.

"Lepasin gue..." lirih Rakel hampir tak terdengar.

Elang mendengus "Bilang kata-kata yang bagus kek. Ck, ngebosenin" Cibir Elang.

"Udah langsung aja,Ga, Pan"

"Oke" ujar rangga dan erpan serentak, rangga mengangkat kaki Rakel sedangkan erpan menangkat tangannya. Mereka lalu mengayunkan tubuh Rakel ke kiri dan ke kanan menunggu waktu yang pas untuk melemparkan pria itu ke lautan yang dingin.

"Satu...Dua...Tiga!" Tubuh Rakel terlempar dan terjebur ke lautan yang dingin. Tak ada perlawanan Rakel diam membiarkan tubuhnya semakin tenggelam ke dasar laut. Toh untuk apa bergerak mencoba melepaskan diri kalau akhirnya juga sia-sia dan juga untuk apa tetap berusaha hidup jika ia tersiksa? Inikan yang sebenarnya ia inginkan selama ini? Jadi untuk apa ia mencoba menghentikannya.

'Jadi akhirnya gue mati ya...' batin Rakel memandangi sinar bulan yang mulai menghilang membuat sekelilingnya terasa suram dan gelap.

'...ya lebih baik begini' lanjut Rakel menutup matanya sebagai tanda ia menerima takdirnya ini.

'Tetaplah hidup...' mata Rakel kembali terbuka saat bisik samar berdengung di kepalanya.

'Apapun yang terjadi lo harus hidup' lagi suara itu hadir di kepalanya, Rakel tak bodoh ia tau suara itu berasal dari ingatannya.

Di akhir hidupnya Rakel kembali teringat akan orang yang berjasa besar untuk dirinya selama ini, ia kakak laki-lakinya.

'Hiduplah dengan penuh kebanggaan, karena lo adek gue' 

'Gue benci fakta kalau gue adek lo. Karena gak seharusnya lo punya adek pecundang kayak gue hel...maaf tapi gue gak bisa nepatin janji gue. Gue bakal nyusul lo sekarang....

Rakel kembali menutup matanya merasakan rasa dingin yang mulai menusuk hingga ke tulangnya, dan air yang mulai menerobos memasuki paru-parunya. Ia akan suka rela mati... Karena ini yang ia inginkan, inilah ending yang dinginkan Rakel, ia ingin mati...-

'...Sial! Gue emang mau mati tapi gak gini! Seenggaknya gue mau mati dengan rasa hormat. Fuck! Gue gak mau mati kayak gini!" Rakel kembali membuka matanya raut wajahnya berubah seketika, ia menggeliat ke sana kemari mencoba melepaskan tali yang mengikat tangan beserta kakinya namun sia-sia yang ada kelakuan Rakel membuat air semakin kencang menerobos memasuki paru-parunya.

"Argh" Rakel berteriak merasakan paru-parunya di penuhi air.

'Sial...Gua gak mau mati begini, gue gak mau mati dengan rasa malu begini, gue gak mau mati sebagai budak, gue mau hidup, biarin gue hidup...' pandangan Rakel mulai menggelap, rasa dingin mulai menyelimutinya. Rakel sadar inilah akhir hidupnya.

'Rahel maafin gue...' Batin Rakel sebelum kegelapan mengambil alih pengelihatannya.

TBC...

Haloo!!! Semoga suka ya ama cerita ini ;>















Continue Reading

You'll Also Like

2.4K 302 56
Firmi bukanlah murid biasa. Tak ada yang tahu siapa dia, bahkan dirinya sendiri pun tak tahu. Namun, kedatangannya ke Sma Bukit Cahaya membawa badai...
41.3K 6.9K 27
cerita suka-suka yang penting cerita wkwk
44.7K 3.7K 34
Zee seorang anak ke 4 dari 5 bersaudara, ia dibenci oleh tiga kakaknya karena kesalahan pahaman, tetapi berbeda dengan adiknya, adiknya percaya kalau...
46.2K 1.8K 47
Semenjak kecelakaan itu Rayyan bukan lagi Rayyan, segala nya menjadi berbeda. Penasaran sama cerita nya? Kuyy!